Melayani dengan hati. Mungkin pembaca sudah tahu kalimat tersebut dari iklan di TV, slogan
dari sebuah bank. Pengalaman saya hari Minggu yang lalu, memang tidak terkait dengan bank,
tetapi lebih terkait dengan slogan tersebut.
Sore itu saya dan suami harus pergi ke sebuah toko untuk membeli kue.
Ada saudara yang mau hajatan mitoni. Saya bermaksud akan membelikan kue untuk
acara tersebut. Saya sering membeli kue di tempat tersebut. Seperti biasa saya
langsung menuju tempat kue dan mengambil beberapa dus kue. Ketika saya mau berbalik dan menuju ke kasir, salah satu
pelayan mendekati saya. “Maaf mba dah dicek belum kue yang dibeli?” Ia kemudian
mengambil satu dus yang sudah berada di keranjang saya. Pertama saya pikir, ini
pelayan kok nggak sopan dan sok tahu. Apalagi ia seorang laki-laki, tahu apa
dia tentang kue? Tetapi kemudian pikiran negatif saya keliru. Dengan cekatan ia
membuka dus kue tersebut dan menciumi kue tersebut.
“Sudah cek tanggal kadaluarsanya belum mba?” Saya menggeleng karena
memang tadi tidak sempat melihat itu, Dia kemudian mendekatkan kue tersebut,
kemudian mengambil satu dus lagi dari rak. Ia kemudian meminta saya
membandingkan aroma kue tersebut. Memang aromanya berbeda. “Lebih enak aroma
yang mana mba?” Tanyanya sambil seperti menguji kepekaan saya. Memang aroma kue
yang baru diambil lebih enak daripada yang saya ambil terlebih dahulu. “Ini
yang lebih enak” kata saya yakin. “Benar mba, ini kue yang lebih baru, lihat
tanggal ini. Beda kan aromanya.” Saya kemudian mengambil kue yang lain dan
mengeceknya. Ternyata beberapa kue ada
yang sudah berjamur. Alhamdulillah saya terhindar dari sesuatu yang merugikan.
Sebelum saya berlalu, beliau masih mengingatkan saya, lain waktu ketika
akan membeli kue yang sama, cek tanggal dan silahkan dibuka dulu. Dus kue ini
kan boleh dibuka. Saya ucapkan terima kasih atas peringatan penjaga toko
tersebut. Hal kecil ini sangat mengesankan saya. Andai sebagian besar pelayan
peduli dan berperilaku demikian, tidak hanya mengawasi pengunjung/pembeli
karena takut ada pencopet/pengutil, betapa banyak orang akan terselamatkan dari
kecerobohan dan ketidakpedulian terhadap sebuah produk.
Sekali saya apresiasi terhadap pelayan tersebut dan terima kasih
diingatkan untuk menjadi konsumen yang pintar.
No comments:
Post a Comment