# 6 Februari 2021
Oleh : Suyati
Pagi ini saya jalan-jalan pagi setelah shalat subuh bersama anak. Saya melanjutkan berbelanja setelah jalan-jalan pagi di warung langganan saya. Tetangga dan saya biasa berbelanja di sini. Setelah subuh sekitar jam 5 pedagang sudah kembali dari pasar. Kami menyebutnya pasar pagi karena belanjaanya termasuk lengkap. Lebih dekat dengan rumah dan tak perlu jauh-jauh ke pasar yang sesungguhnya.
Ada yang berbeda pada suasana warung tersebut pagi ini. Belanjaan tidak sebanyak biasanya. Sayuran dan lauk pun cendereung yang wajib-wajib saja. Kta pedagang warung pasarnya sepi banget. Pada tidak berangkat ke pasar. “Mau belanja apa juga bingung,” katanya menjawab pertanyaan beberapa pembeli. Pembeli di warung ini, pagi ini juga tidak seramai biasanya. Pada pagi-pagi sebelumnya begitu dagangan digelar, pembeli sudah bergerombol memilih sayuran dan lauk yang hendak dibelinya. Tapi pagi hari ini hanya 3 orang yang datang berbarengan dengan saya. Jadi terasa sepi banget. Mungkin ini berkaitan dengan aturan di rumah saja yang ditetapkan 2 hari, Sabtu dan Minggu.
Aturan di rumah saja selama 2 hari oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mulai berlaku pagi ini. Sabtu 6 Februari 2021. Aturan ini diberlakukan untuk mengantisipasi dan melihat pengaruh pergerakan masyarakat pada hari Sabtu dan Minggu terhadap aktivitas masyarakat yang biasanya memunculkan kerumunan. Aturan tersebut tertuang dalam Surat Edaran No.443.5/0001933 tanggal 2 Februari 2021 tentang Peningkatan Kedisiplinan dan Pengetatan Kesehatan pada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) tahap II di Jawa tengah.
Kegiatan dua hari penutupan itu akan dilakukan untuk bersih-bersih sekaligus penyemprotan desinfektan. Hanya dua hari saja tempat-tempat keramaian, pariwisata, toko, pasar, mall akan ditutup sementara. Namun mengacu pada suart edaran tersebut, setiap daerah dipersilahkan membuat regulasi yang disesuaikan dengan kearifan lokal masing-masing. Nah hal ini yang bisa digunakan untuk memodifikasi aturan tersebut. Sehingga diharapkan untuk sektor-sektor yang esensial seperti kebutuhan pokok dan logistik harus tetap buka. Karena hal tersebut terkait dengan kebutuhan pokok hidup.
Bagi saya memang tidak banyak pengaruh karena pendapatan memang sudah diperoleh pada awal bulan. Tinggal pengaturan saja. Tetapi keluhan banyak datang dari para pekerja lepas. Di mana pendapatan hari ini digunakan untuk makan besok pagi. Begitu seterusnya. Misalnya tukang becak, pemulung, pekerja kasar dan lain sebagainya. Nah jika 2 hari harus berada di rumah, dari mana pendapatan dan biaya untuk makan bisa diperoleh?
Inilah yang menjadi salah satu perdebatan dan problem pemberlakuan aturan tersebut. Beberapa kabupaten /kota tidak menyetujui dilaksanakannya aturan tersebut. Pertimbangannya adalah masalah kemanusiaan. Barangkali kita biasa saja dengan aturan tersebut. Tetapi bagaimana dengan kaum yang disebutkan di atas tadi? Sudahkah itu menjadi pertimbangan pelaksanaan aturan di rumah saja selama 2 hari? Jika sudah ada pertimbangan dan konsekuensi pemerintah terhadap kaum tersebut silahkan bisa diteruskan. Tetapi jika dilaksanakan asal tidak keluar rumah, saya kira itu tidak bijaksana.
Jadi pelaksanaan aturan tersebut benar-benar sudah memenuhi dan mempertimbangkan faktor-faktor kebutuhan esensi manusia. Makan. Jangan sampai, alih-alih aturan untuk menyelesaikan satu masalah malah menimbulkan masalah yang baru.
Siang ini saya mendapat beberapa kiriman foto-foto penutupan jalan di beberapa ruas jalan di Purbalingga. Hal ini dilakukan untuk proses pengawasan pelaksanaan dua hari di rumah saja. Melihat gambar-gambar tersebut memang sedih ya? Ruas jalan yang biasanya berlalu lalang ramai oleh aktivitas masyarakat tetapi menjadi sepi karena aturan ini. Tetapi masyarakat juga harus menyadari bahwa hal ini dilakukan untuk mengatasi penyebaran korona. Seberapa efektifnya? Kita akan tahu setelah pelaksanaaan selama dua hari ke depan. Mudah-mudahan ada pengaruh signifikan tehadap laju penyebaran covid 19 di Jawa Tengah khususnya. Mari kita sukseskan yuk di rumah saja hingga 2 hari ke depan. Stay at home. Berkumpul bersama keluarga dan menikmati momen yang sudah mulai biasa ini. Salam sehat selalu.
No comments:
Post a Comment