Tuesday, 2 February 2021

Awal Menulis di Blog

 

Membuat blog pertama sebenarnya hanya karena penasaran. Pada tahun 2011 guru TIK di madrasah tempat penulis bekerja bercerita banyak tentang blog. Beliau bahkan sudah aktif di blog beberapa tahun sebelumnya. Sebagai guru bahasa Inggris sebenarnya agak tidak tertarik membuat blog. Untuk apa? Toh saya tidak menggunakannya untuk pembelajaran. Tetapi kebutuhan akan pentingnya blog di masa itu sepertinya mulai meningkat.  Pembicaraan tentang blogger sering terdengar di telinga. Beberapa kali browsing untuk mencari referensi pembelajaran juga menuju ke suatu blog. Ini akhirnya yang membuat saya penasaran.

Dengan modal nekad, berbekal arahan dari guru TIK tersebut dan melihat-lihat beberapa tutorial di youtube, penulis membuat sebuah blog. Masih bingung harus menulis apa. Yang terpenting adalah membaut blog dulu. Keberanian untuk mengutak atik penampilan blog pun belum muncul. Masih polos apa adanya saja. Dan bagaimana membuat blog menarik dan membuat pembaca betah membaca sama sekali belum terpikirkan saat itu.

Menulis di blog awalnya hanya coba-coba. Karena sering menulis catatan harian di diary maka yang muncul pertama kali menulis juga ungkapan perasaaan atau curhat. Anehnya sempat terpikir kalau tulisan di dalam blog ya hanya untuk diri pribadi kita saja. Tanpa tahu itu akan menjadi santapan umum. Pemikiran itu terjadi karena mungkin karena ketidaktahuan penulis bahwa apa pun yang sudah muncul lewat media internet maka itu sudah menjadi milik publik.

Menyadari hal ini penulis akhirnya menjadi tidak aktif di dalam blog. Pertama karena bingung apa yang akan ditulis. Kedua karena masih ada ketidaknyamanan penulis ketika tulisannya dibaca oleh orang lain. Ada ketidakpercayaan diri saat itu. Sehingga sejak dibuat tahun 2011, hanya beberapa postingan yang muncul. Terhitung sampai di tahun 2019 hanya ada sekitar 90 postingan.  Delapan tahun hanya ada 90 postingan. Ini berarti setiap tahun rata-rata menulis hanya 10 tulisan. Salah satu faktor yang membuat hal tersebut terjadi adalah karena tidak adanya komunitas. Kita seperti menulis sendiri, untuk sendiri dan dievaluasi sendiri.  Jika motivasi diri sendiri tidak cukup kuat maka akhirnya akan menjadi vakum dan stagnan di dalam blog.

Begitulah awal mula berkenalan dengan blog. Semuanya kemudian berubah setelah mengikuti kegiatan Belajar Menulis Bersama PGRI. Kebetulan penulis masuk Gelombang 16. Kegiatan  ini dilkadanakan sekitar bulan Oktober hingga Desember 2020. Di dalam kegiatan perkuliahan, para peserta diwajibkan membuat blog. Mengapa? Karena para peserta wajib membuat resume perkuliahan di blog masing-masing. Nantinya hasil resume tersebut dikumpulkan lewat google formulir.  Dari sinilah kemudian penulis mengaktifkan kembali blog yang sudah lama vakum dan tidak terisi postingan.

Selanjutnya adalah bergabung dengan komunitas Lagerunal. Ini adalah sebuah wadah untuk blogger peserta Pelatihan Belajar Menulis PGRI. Berbagai kegiatan yang dilaksanakan  memicu dan memacu semangat penulis untuk terus menulis. Ada #BW Senin, Selasa Berbagi, Kamis Menulis dan Sabtu Blogging. Selain dapat memacu semangat menulis, komunitas Lagerunal juga merupakan wadah untuk saling berbagi. Di sini juga menjadi tempat menuntut ilmu tentang menulis dan  menyemangati antar anggota komunitas sehingga terjalin kekuatan saling mendukung.

Ditulis oleh: Suyati, S.Pd

 

 

No comments:

Post a Comment

AKGTK Kementerian Agama Tahun 2024 Tahap 2

Selamat dan semoga sukses pelaksanaan Kompetensi Guru dan Tenaga Kependidikan (AKGTK) Periode 2 Tahun 2024. Semoga kegiatan ini berjalan den...