Wednesday 30 June 2021

Catatan Hafalan Anakku

 *Quote for today*

Kamis, 24 Juni 2021


*"Mencintai dan menerima apa adanya, tanpa syarat, tanpa kata 'tapi'"*

Kita sering mendengar dan mungkin malah menggunakan kalimat ini terutama kepada kekasih hati kita. Kalimat tersebut menjadi begitu romantis diucapkan pada awal hubungan dengan pasangan. Barangkali termasuk menggombal. 

Tetapi kalimat tersebut menjadi kutipan hari ini karena ada kaitannya dengan buah hati kami. Siang ini kami mendapatkan wa berisi pengumuman tentang hasil ujian tahfidz di sekolahnya. Pengumuman tersebut disampaikan dari kelas 1 sampai kelas 6. 

Kami tentu saja optimis anak kami bisa lulus ujian tahfidz. Hal ini saya sampaikan karena ketika habis ujian anak kami mengatakan bisa melaksanakan ujian dengan lancar dan sukses. Tidak ada raut ragu saat menyampaikan.

Tetapi hari ini kami mencari nama anak kami di antara sekian puluh 

anak di kelasnya. Tidak ada namanya tersebut. Kami mencoba mengulanginya. Tetap saja tidak ada.

Dalam hati saya mulai bertanya apakah anak kami tidak lulus?

Ternyata benar. Ia tidak lulus ujian tahfidz kelas 2. Rasanya sedih sekali. Ada harapan yang tiba-tiba hilang menjadi sebuah amarah. Memang ada beberapa siswa lain yang juga tidak lulus. Tapi saat itu saya memikirkan hal tersebut. 

Saya bertanya dengan menahan marah. Katanya bisa ujian kok Dede nggak lulus? Tidak ada nama Dede di sini. Kenapa Dede? Airmata saya hampir tumpah di depan anak saya. Bercampur aduk antara kesedihan dan kemarahan yang membuncah di dalam dada. Berkali-kali mencoba menahan dengan beristighfar. Tapi malah semakin menggenang air mata di pelupuk.

Ada kekecewaan yang menyeruak. Terbayang flash back proses via belajar menghafal. Ia memang tidak mau hafalan dengan video call seperti yang diharapkan Pak ustadz. Katanya malu. Setiap kali di telepon, tidak mau mengangkat. Hafalan hanya lewat voice note dan tidak rutin. 


Sudah beberapa kali dibujuk dan diingatkan. Bahkan saya mencoba mengumpulkan hafalan surat-surat pendek juz 30 baik lewat video maupun suara. Tapi belum berhasil menggerakkan anakku untuk menghafal. Ia menghafal juz 30 sekena dan semaunya sendiri.

Saya memang tidak memaksakan diri untuk menjadikan dia harus menghafal. Bagi saya pribadi menghafal itu harus datang dari diri mereka sendiri. Kita hanya membiasakan mereka dekat dengan Al Qur'an. Saya takut kalau dipaksakan menghafal akan ada kesan membaca Al Qur'an itu sulit dan berat.

Tapi ternyata ketika hari ini pengumuman tiba dan anakku termasuk yang tidak lulus ujian tahfidz, saya tidak bisa menyembunyikan kekecewaan ini. Saya betul-betul marah. Dengan sedikit mengancam akhirnya anakku menangis. Tapi itu tidak membuat saya bergeming. Ia sudah tidak kami izinkan menggunakan HP sebagai resiko kegagalannya, shalat tidak boleh ditunda. Ketika anak menolak saya akan mengingatkan tentang ujian tahfidz itu.

Di malam hari saya dan suami berbincang mengatasi masalah kegagalan ini. Ada rasa ingin saling menyalahkan, tetapi kami akhirnya menyadari bahwa itu bukan sebuah solusi.

Saya lihat anak saya pun menyadari kesalahannya. Selama dua hari setelah pengumuman ia menuruti perintah kami untuk shalat dan hafalan. Meskipun gagal mudah-mudahan ia bisa belajar mengubahnya. Ketika saya bertanya apakah ia sedih tidak lulus ujian tahfidz? Katanya tidak. Syukurlah paling tidak ia bisa mencobanya lagi di kelas 3. Semoga Ini menjadi shock therapy baginya sehingga di kesempatan berikutnya ia mau menghafal dengan rajin dan memanfaatkan video call bersama ustadz.

Maafkan kami semoga kesalahan ini bisa diperbaiki. Menjadikan menghafal sebagai media kecintaan terhadap Allah SWT dan Rasulullah. Mungkin itu yang perlu ditumbuhkan. Bukan karena hal yang lain. Harus kembali meluruskan niat. Kita akan berubah bersama ya? Ayah, ibu dan kamu. Bersama. Bismillah.

Melepas Dua Seragam Kebesaran


Sumber gambar: Dokumen Lagerunal


sumber gambar: Pusat-mukena.com

Sumber gambar: lazada.co.id

Melepas Dua Seragam Kebesaran

Oleh: Suyati

Dilipat rapi dalam almari

Baju keki pagi ini

Tak ada jadwalnya hari 

Seragam ini dipakai lagi


Terasa ganjil dirasakan

Seragam kebesaran ASN

Harus rela dilepaskan

Karena perubahan aturan 


Dua seragam

Kuning Keki

Identitas kemenag

Disimpan kembali


Bertahun

Bersamanya

Berganti

Warna


Ikhlas

Melepas

Berat

Terasa


Tak mengapa

Hanya berganti

Tak hakiki

Aturan insani


Mungkin perlu waktu

Semua  kembali nyaman

Hanya perlu penyesuaian

Untuk hal baru


Semua tetap sama makna

Menjadi abdi bagi negara

Tak tergantung pada seragammu

Tapi pada jiwa pengabdianmu


Purbalingga, 2021


Perubahan aturan seragam Kementerian Agama RI







Tuesday 29 June 2021

Untuk sahabat



Maut itu Sangat Dekat

Oleh: Suyati


Sahabat
Teramat mendadak
Pergimu pagi ini
Tanpa pamit tanpa pesan


Gelap belumlah beranjak melangkah
Ketika kabar duka
Datang tetiba
Memberitahuku


Pilu
Sedih menyatu
Tak percaya berita
Kepulanganmu memang nyata adanya


Maut
Memang dekat
Teramat sangat dekat
Sehingga seringkali lupa hadirnya


Kawan
Pergimu duluan
Menyadarkan jiwa teman
Kita akan menyusul kemudian


Pulangmu empat hari miladmu
Tak tahu batasmu
Hari itu
Mautmu


Kebersamaan
Engkau tinggalkan 
Untuk kami kenang
Sepanjang pertemanan dan persahabatan

Kini doa kami mengiringimu
Semoga jannah akhirmu
Tujuan kita
Semua


Purbalingga, 21 Juni 2021

untuk sahabatku Siti Syahro

Kami kenang indah kebersamaan bersamamu.

Sunday 27 June 2021

(Kembali) Belajar ngeblog

 Tadi malam mengikuti zoom belajar ngeblog yang diadakan oleh Sabugupop. Sebenarnya ini adalah kesempatan kedua belajar ngeblog. Pertama dilaksanakan pada Sabtu, 19 Juni kemarin. Saya ikut waktu itu apa tidak ya? Sepertinya baru mendengar istilah Sabugupop. Berarti saya baru ikut saat ini.

Pada kesempatan malam ini memang kondisi sedang tidak fit. Kepala berat dan flu. Tapi saya mencoba untuk tetap ikut dengan mematikan videonya. Ada sekitar 50 orang yang masuk dan ikut dalam kegiatan ini.

Pada kesempatan kali ini dibahas tentang berbagai hal tentang blog yang merupakan kelanjutan dari kegiatan serupa Minggu lalu. Kali ini lebih banyak membahas tentang pernak-pernik seting dan penampilan blog kita.

Yang dibahas antara lain adalah:

1. Penggunaan template yang berwarna dan menarik.

2. Penggunaan label pada postingan blog.

3. Menampilkan gambar pada widget.

4. Menampilkan video pada blog, baik dari YouTube maupun dari koleksi video di komputer.

5. Membuat baris menu di blog.

Kegiatan malam ini menurut saya kurang maksimal. Tidak hanya karena kondisi badan yang tidak mendukung juga karena beberapa kali suara narasumber hilang. Jaringan internet juga menjadi penyokong tidak lancarnya kegiatan ini. Harus bolak-balik keluar masuk zoom menunggu sinyal yang mendukung.

Kegiatan Sabugupop ini akan dilaksanakan setiap hari Sabtu malam Ahad, sebagai kegiatan rutin. Ada sertifikat untuk peserta yang mengikuti kegiatan 3 kali minimal dengan beberapa tugas.

Semoga bisa mengikuti kegiatan ini secara rutin. Bukan karena ingin mendapatkan sertifikat tapi untuk mengasah kemampuan memanfaatkan blog secara maksimal.  Kita tunggu tema-tema berikutnya. Salam literasi.

Saturday 26 June 2021

Persiapan Sekolah di Masa Pandemi

Menjadi panitia PPDB di masa pandemi memang mengesankan. Ada banyak hal yang bisa diambil pelajaran dari mengurus berbagai kegiatan berkaitan dengan calon siswa baru. 

Pertanyaan yang sering diajukan calon wali siswa adalah kapan pembelajaran tatap mukanya? Hal ini tentu karena berhubungan dengan seragam sekolah yang harus dikenakan oleh anak mereka. Sebagian besar mengubah ukuran seragam anak mereka satu tingkat lebih besar. 

Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi pembelajaran yang masih online/daring. Karena berdasarkan pengalaman, anak-anak menjadi lebih pesat tumbuhnya. Sehingga seragam sekolah yang dibeli dengan ukuran biasa menjadi kecil untuk anak mereka.

Memang menjadi masalah tersendiri bagi orang tua jika seragam sekolah menjadi tidak cukup. Terasa sia-sia membeli seragamnya.


Thursday 24 June 2021

Satu Alasan Klasik Penghambat Menulis : Sibuk

Sumber gambar : dokumen lagerunal

Siang ini mendapat kiriman buku SOS dari Prof. Much. Khoiri yang sudah dipesan beberapa hari yang lalu setelah mengikuti webinar "Merawat Semangat Literasi Setiap Hari". Pertanyaan yang saya ajukan pada kesempatan itu memang banyak sekali terkait dengan isi buku ini. Saya menjadikannya salah satu referensi untuk mengatasi salah satu hambatan saya menulis. Kerepotan menulis di antara berbagai kegiatan seperti yang saya uraikan dalam tulisan sebelumnya.

Kebetulan hari ini adalah kegiatan #Kamis Menulis dengan tema "Satu". Sampai siang tadi belum ada ide mau menulis apa. Mencoba membaca buku yang baru saja terkirim muncullah ide dari kutipan kalimat isi di dalamnya. 

"Jangan atasnamakan kesibukan untuk tidak menulis, karena menulis itu panggilan yang sama wajibnya dengan membaca." Kalimat ini langsung menohok ketika membaca karena pas mengena sesuai dengan  keluhan sibuk saya terhadap proses menulis yang menyebabkan motivasi menulis turun.

Sumber gambar: dokumen pribadi

Menulis adalah menuangkan ide dalam berbagai bentuk tulisan. Sebagian besar orang beranggapan menulis adalah sebuah bakat namun sebagian yang lain meyakini menulis adalah sebuah ketrampilan. Bila sering dilatih maka akan bisa menguasainya dan terampil. Nah menurut Anda kemeampuan menulis Anda itu bakat atau ketrampilan?

Tetapi proses menulis memang tidak mudah. Termasuk saya. Saya sering mengalami kesulitan dapat mengatur waktu menulis di berbagai kegiatan yang ada. Baik kegiatan sebagai ibu rumah tangga dengan beragam kegiatan domestiknya, sebagai guru dengan pembelajaran daringnya dan sebagai anggota masyarakat dengan kegiatan sosialnya. Ketidakmampuan mengatur waktu ini menyebabkan saya merasa sibuk. Mungkin sebenarnya tidak ya? Nah inilah yang akhirnya menyurutkan semangat menulis. 

Seringkali kita akhirnya menyalahkan dan mengkambinghitamkan kegiatan kita sehari-hari sebagai penghambat untuk menulis. Berbagai aktivitas kita baik di rumah, di sekolah, di masyarakat dan berbagai tempat lainnya menjadi dalih bagi kita untuk membenarkan diri tidak menulis. Itulah alasan klasik yang seringkali kita gunakan: sibuk.

Apakah tidak mungkin menulis di antara beragam kesibukan? Menurut Prof. Much. Khoiri dalam bukunya SOS (Sapa Ora Sibuk): Menulis dalam Kesibukan, sebuah kesibukan mengandung kekuatan, kendala, ancaman dan sekaligus peluang untuk aksi menulis. Sementara kita biasanya memaknai kesibukan sebagai ancaman dan kendala bagi kita sehingga muncullah dalih dan alasan sibuk untuk menghindari aksi menulis. 

Ditambahkan pula oleh Beliau bahwa melihat kesibukan sebagai kekuatan dan peluang atau sebagai sebagai kendala dan ancaman itu tergantung pada sikap. Jika sikapnya positif, maka kesibukan akan meniadakan kendala dan ancaman sehingga semua energi akan mengarah ke kekuatan dan peluang. 

Aksi menulis kita sangat tergantung pada penyikapan kita terhadap kesibukan. Semakin positif sikap kita, semakin besar peluang hadirnya aksi menulis. Puncaknya, dalam kesibukan pun, kita akan bisa menikmati kegiatan menulis. Wah senangnya bisa sampai kondisi seperti ini ya?

Dalam buku SOS ini diuraikan juga ada 17 langkah yang terkait bagaimana bisa menulis dalam kesibukan. Saya baru menulisaknnya dan belum sempat membacanya. Mak saya sarikan saja ketujuh belas strategi tersebut: 

1. Tetapkan niat menulis.

2. Rajinlah membaca

3. Gunakan alat perekam gagasan.

4. Kobarkan inspirasi menulis.

5. Tentukan waktu utamanya.

6. Untuk Pemula : Menulis bebas

7. Menulis dalam hati

8. Menulis di waktu utama

9. Manfaatkan waktu luang

10. Menulis yang dialami

11. Menulis yang dirasakan

12. Menulis selaras minat dan pekerjaan

13. Menulis dengan riang

14. Menulis yang banyak

15. Read better, write faster

16. Buatlah motto yang dahsyat

17. Menulis dengan doa

Ingin tahu lebih mendalam tentang strategi tersebut? Silahkan miliki bukunya he he. Karena saya belum sempat membaca secara mendalam strategi-strategi tersebut. Maklum baru sempat membuka buku ini sore hari. Selamat menulis. Salam literasi.

Monday 21 June 2021

Kembali Pembatasan

Kabar akan mulai dibukanya kembali sekolah di tahun ajaran baru tahun 2021/2022 yang diumumkan dan disosialisasikan oleh menteri Pendidikan membuat angin segar dan harapan untuk PTM (Pembelajaran Tatap Muka).

Setelah hampir 1,5 tahun dari bulan Maret 2020 hingga Juni 2021 berkutat dengan beragam kegiatan pembelajaran daring dengan aneka kendala dan permasalahannya, akhirnya ada angin segar.

Orang tua peserta didik yang sudah lama menantikan pembelajaran tatap muka tentu saja menerima berita ini dengan gembira. Mereka mengeluhkan permasalahan PJJ karena kewalahan dan ketidaktahuan menghadapi anak-anak yang mulai tidak bisa dipisahkan dari gadget/gawai.

Sunday 20 June 2021

Surat Edaran Upacara dan Doa dan Ketentuan Pakaian Kemenag

 


Ada beberapa aturan yang berubah pada tanggal 17. Biasanya akan diadakan upacara bendera dengan seragam KORPRI. Namun sekarang ada perubahan peraturan yaitu dilaksanakannya penghormatan bendera dan doa. Dilaksanakan secara singkat untuk menghindari kerumunan. Tentu saja pelaksanaan penghormatan dan doa ini tetap dilaksanakan dengan protokol kesehatan ketat.

Secara lengkap aturan pelaksanaan penghormatan dan doa di setiap tanggal 17 tertuang dalam IMA No. 2 Tahun 2021. Berikut saya sajikan aturan tersebut.



Ada yang berbeda pada pagi ini. Biasanya kami mengenakan baju korpri pada setiap tanggal 17 setiap bulan dan memakai seragam PGRI setiap tanggal 25. Namun tangga 17 Juni ini terasa berbeda. Kami tidak mengenakan seragam Korpri tetapi kami mengenakan batik. Hal ini  terkait dengan aturan baru yang baru saja di bagikan lewat WAG sekolah. 

Tertanggal 15 Juni 2021 dengan aturan dari 

Ada beberapa perubahan yang signifikan terkait pakaian. Perubahana tersebut adalah sebagai berikut: 

                    Dulu                                                     Sekarang

Senin          Pakaian Keki                                    Pakaian putih hitam/gelap

Selasa         Pakaian putih hitam                           Pakaian putih hitam

Rabu           Baju khas Kemenag                            Batik 

Kamis          Pakaian Batik                                     Batik

Jumat          Baju bebas                                           Baju bebas

SAbtu          Batik bebas                                         Batik bebas


Saturday 19 June 2021

Merawat Spirit Literasi Setiap Hari


 Assalamu'ailkum wr wb. Selamat malam sahabat blogger semua. Pada malam hari ini saya merasa beruntung karena dapat mengikuti sebuah zoom meeting yang diselenggarakan oleh PGRI tentang literasi. Saya langsung berminat dan ikut dalam acara yang dilakukan lewat zoom meeting ini. Mengapa saya begitu antusias?

Ada beberap alasan saya begitu antusias dan semangat mengikutinya. Yang pertama adalah melihat judulnya, "Merawat Spirit Lierasi Setiap Hari." Kondisi sibuk kegiatan sekolah dari mulai PAT, PPDB dan penilaian hasil belajar beragam kegiatan lain yang berurutan menuntut keadaan fisik dan pikiran yang banyak. Saya pribadi merasa kegiatan menulis saya saat ini menurun dratis. Mungkin karena tidak ada tantangan menulis setiap hari. Sehingga terasa menulis sekenanya dan semaunya sendiri. Tidak merasa dituntut. Barangkali ini yang ingin mencari jawaban dari mengikuti kegiatan malam ini.

Alasan yang kedua adalah pembicaranya, Prof Muchamad Khoiri. Beliau penulis yang sangat aktif. Sudah banyak buku yang belaiu hasilkan. Tidak terhitung artikelnya. Nah ingin belajar banyak dari beliau bagaimana beliau bisa melakukannya. Bagaimana beliau mampu menjaga semangat literasinya menjadi konsisten sehingga mampu menghasilkan begitu banyak karya tulisan.

Pada awal paparan beliau mengingatkan bagaimana ciri-ciri generasi digital native. Mereka yang termasuk digital native adalah generasi yang sudah tidak bisa dipisahkan dari gadget dan berbagai informasi digital lainnya. Beberapa karakter dari generasi digital native adalah mereka bebas, menolak untuk dikekang; bermain bukan hanya bekerja; ekspresif tidak hanya receptif;  cepat, enggan menunggu; mencari, bukan menunggu instruksi; unggah bukan hanya unduh; interaktif  bukan hanya komunikasi searah; berkolaborasi, bukan hanya berkompetisi.

Apakah itu spirit literasi? Menurut Prof Much. Khoiri spirit berliterasi adalah spirit/semangat menjalani dan menghayati berbagai kegiatan multiliterasi dalam kehidupan sehari-hari baik sebagi makhluk pribadi maupun sebagai makhluk sosial.

Mengapa spirit literasi harus dijaga oleh kita? Ibarat obor atau perapian, spirit berliterasi  harus dijaga baranya. Ibarat cinta ia harus dijaga keromantisannya. Ibarat iman ia dinamis dan fluktuatif, naik dan turun. Sehingga ia harus dijaga agar tidak terjun bebas dan mati. Jika sampai mati akan akan sangat sulit untuk dibangkitkan kembali. Menurut beliau perlu dosis yang lebih tinggi untuk bisa membuatnya bangun. Dengan demikian makan kita harus merawatnya dengan sepenuh hati agar jangan sampai spirit literasi kita terjun bebas dan mati.

Lalau apa yang perlu kita lakukan agar spirit kita tidak sampai terjun bebas apalagi sampai mati? Beliau memberikan beberapa langkah yang dilakukan, yakni:

1. Membaca yang paling disukai setiap hari. Bagaimana munumbuhkan membaca setiap hari? (a) Yang pertama yakinkan diri bahwa membaca itu wajib hukumnya. (b) Istiqomahkan membaca meski hanya membaca ngemil, sedikit demi sedikit; (c) Yakinilah bahwa membaca itu meningkatkan rpior knowledge/ pengetahuan dasar yang dimiliki untuk menulis; (d) Membaca adalah syarat utama untuk menjadi penulis; dan (e) Konsisten membaca setiap hari, membaca apa pun. 

2. Menulis yang paling disukai setiap hari.

(a) Menulis adalah sebuah proses harus diyakini. Tidak ada langkah instan dalam menulis. (b) Menjalani proses menulis dengan ikhlas. Akan ada banyak tantangan dan hambatan saat menulis, namun jangan berhenti apalagi menyerah. (c) Niatkan menulis adalah sebuah ibadah sehingga akan memunculkan rasa keikhlasan saat berporses menulis. (d) Miliki semboyan Menulis setiap hari (Write everyday) atau Write or die. (Menulis atau Mati)

3. Berjejaring dengan komunitas offline maupun online (FB, WAG, IG). Tempat saling asah, asih dan asuh. Lakukan kolaborasi, kerjasama dan dan saling support.

4. Bertemu dengan penulis atau budayawan senior (berpengalaman). Berguru pada mereka dengan sabar, siap menerima kritik dan saran dari mereka.

5. Hadir dalam forum diskusi para penulis maupun budayawan senior, offline maupun online. Simak dengan sebaik-baiknya.

6. Posisikan sebagai manusia pembelajar sepanjang hayat. Nolkan pikiran ketika kita mengikuti suatu pembelajaran. Siap menerima yang diberikan dan disampaikan oleh guru/narasumber.

Demikian beberapa hal yang disampaikan oleh Prof. Much Khoiri pada zoom meeting malam ini. Beliau telah menghasilkan 66 judul buku dan hampir setiap hari menghasilkan artikel sehingga 30 artikel berhasil dituliskan setiap bulan. Luar biasa. Dan beliau berniat untuk mencapai 100 buku segera. Bahkan mungkin lebih karena tekad beliau adalah selama nyawa dikandung badan maka akan terus menulis sesuai semboyannya write or die, menulis atau mati. Luar biasa. Semoga terwujud dan diberikan kesehatan dan kemudahan Prof. Terima kasih atas ilmu dan motivasinya.

Thursday 17 June 2021

Antusiasme Membaca di Perpustakaan Keliling

Gambar : Dokumen Lagerunal

Halo sahabat Lagerunal. Kita bertemu kembali dengan #Kamis menulis untuk edisi Kamis, 17 Juni 2021. Setelah beberapa waktu vakum alhamdulillah kembali muncul. Saya sangat gembira karena saya termasuk penulis yang mesti dilecut dulu untuk menulis. Kesempatan ini biasanya menjadi terpacu untuk kembali aktif menulis. Meskipun tidak sepenuhnya berhenti tetapi kesempatan #Kamis menulis salah satu tips untuk terus menulis secara konsisten.

Pada kesempatan Kamis ini temanya unik dan seru. Kita mencoba mengangkat tema #Foto Bercerita. Maksudnya adalah kita menuliskan sesuatu berdasarkan foto atau gambar yang diberikan. Ingin tahu gambar apa yang disajikan pada tema yang baru dimulai ini? Ini  dia!

 Gambar :Dokumen Lagerunal


Melihat gambar tersebut mengingatkan beberapa hasil lomba melukis yang sempat muncul dari siswa SD dalam sebuah perlombaan. Luar biasa kemampuan mengungkapkan ide-ide dalam sebuah lukian yang mampu mewakili apa ayang ingin disampaikan. Yang menarik adalah gambar tersebut tentang perpustakaan keliling. Barangkali lomba melukis terkait dengan literasi yang saat ini sedang giat digalakkan. 

Gambar tersebut juga mengingatkan saya tentang perpustakaan keliling yang beberapa tahun ke belakang sempat aktif berkunjung ke madarasah sebagai salah satu kegiatan kerjasama dengan perpustakaan Kabupaten. Betapa antusiasme anak sangat terlihat pada saat jadwal perpustakaan keliling itu hadir. Seperti ditunggu-tunggu. Karena memang waktunya hanya sehari dengan waktu yang terbatas. Namun sayangnya kegiatan tersebut akhirnya harus mengalah dulu karena kondisi dan masa pandemi. 

Kegembiraan siswa dari kelas 7 sampai 9 jelas terlihat. Petugas perpustakaan pun kelihatannya gembira di tengah kerepotannya melayani peminjaman buku anak. Seperti gambar di atas, tergambarkan pada langit biru yang cerah dan senyum dan wajah gembira anak-anak saat menikmati buku-buku bacaan dari perpustakaan keliling tersebut. Imajinasi dari bacaan yang dibaca pun turut menjadi salah satu hal positif dari kegiatan membaca.

Siswa akan meminjam buku, dicatat dan kemudian secara otomatis akan mencari tempat yang nyaman untuk menikmati membaca. Ada yang duduk di bawah pohon, di teras depan kelas, ada juga yang asyik membaca di dalam kelas. Siswa menyebar dengan situasi membaca buku atau mengobrol tentang isi buku yang sedang mereka baca. Mereka memang diberikan kebebasan waktu sekitar 2 jam untuk menikmati layanan perpustakaan keliling tersebut pada hari yang sudah ditentukan. Hingga waktu 2 jam tersebut tidak terasa habis sudah.

Seperti itulah kehadiran perpustakaan keliling ditunggu. Sampai saya tak habis pikir ketika muncul bahwa tingkat literasi membaca dari PISA kita berada di urutan bawah, rasanya tidak percaya. Sangat bertentangan dengan situasi dan kondisi yang saya lihat di lapangan. Siswa-siswa antusias datang ke perpustakaan dan membaca. Termasuk pada saat perpustakaan keliling datang. 

Bahkan tugas memberikan resensi dan resume dari buku bacaan pun dilakukan dengan baik oleh siswa-siswa sebagai tindak lanjut dari kegiatan membaca di perpustakaan keliling tersebut. Ini menjadi kegiatan pendukung dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. Sehingga tidak hanya membaca tetapi siswa juga secara tidak langsung diajarkan untuk menyampaikan ide dan imajinasinya lewat tulisan berupa resume buku maupun resensinya. 

Sayang semua kegiatan ini harus ditunda keberlangsungannya. Masa pandemi ini memang akhirnya meniadakan kegiatan hadirnya perpustakaan keliling ke sekolah-sekolah. Kegiatan ini mungkin tidak harus berhenti sama sekali. Kondisi pandemi covid 19 barangkali bisa menjadi salah satu ide bagi siswa untuk mengungkapkan apa yang dirasakannya saat harus belajar pada situasi yang berbeda. Bisa juga dalam bentuk lukisan yang terkait dengan pandemi covid 19. Seperti yang diharapkan dari awal adalah pengkondisian anak untuk memahami situasi dan kondisi belajar masa pandemi. Salah satunya lewat lukisan dan tulisan. 

Semoga pandemi ini cepat berlalu. Jikalau ada varian baru semoga kita diberikan kekuatan dan kesehatan dan juga ketangguhan fisik dan mental dalam menghadapi semua kondisi ini. Tetap semangat. Salam sehat selalu. Salam literasi.





Sunday 13 June 2021

Memancing di Sungai

Salah satu kegiatan yang tidak disukai ibu-ibu adalah ketika suaminya punya hobi memancing. Mungkin karena kalau sudah memancing seringkali lupa waktu.

Suami sayang termasuk yang suka memancing. Yang sering protes justru datang dari anak-anak. Karena seringkali hari liburan tidak bisa jalan dan bermain bersama ayahnya karena ada kegiatan memancing bersama teman-temannya.

Saya sendiri termasuk yang mempersilahkan untuk men

Saturday 12 June 2021

Selamat Jalan Sahabat

 Pagi ini jadwal saya untuk vaksinasi tahap 2 yang seharusnya berlangsung tanggal 8 Juni kemarin. Memang mengalami pengunduran dan dilaksanakan pada tanggal 12 Juni ini. Kondisi tidak fit karena tidur tidak nyenyak karena kelelahan kegiatan di sekolah hingga sore hari. Terlebih suasana agak panas karena mendung tetapi tidak turun hujan. 

Alhamdulillah menjelang pagi sudah bisa bisa tidur karena hujan turun deras di tengah malam dan dipijat sebelumnya oleh anak kesayangan. Terima kasih ya Nduk. Sedikit menambah nyenyak tidur sebelum bangun di jam 04. 00 pagi. 

Tapi pagi setelah subuh betapa terkejutnya ketika membuka HP. Wirawan salah satu teman kami mengirimkan kabar duka. Lewat instagram dan facebooknya ia mengabarkan berita pulangnya salah satu teman dan sahabat kami di Pendidikan Bahasa Inggris UNY angkatan 1997, Siti Syahro. 





Saya mencoba membaca kiriman gambar dari facebook tersebut berulang-ulang. Berharap ada yang salah ketika membacanya. Tidak percaya. Ternyata di dalam grup telegram alumni UNY dan Grup PBI Inggris 97 sudah ada kabar kembali. Ya Allah kabar teresebut dikirim sekitar jam 3.30. Saya memang selalu mematikan HP menjelang tidur hingga waktu subuh baru diaktifkan kembali. Agar tidak terganggu berbagai dering notifikasi yang sering muncul.


Rasanya tak percaya membaca kabar duka ini. Airmata tak terbendung sadar bahwa ini kenyataan. Ini bukan mimpi. Innanillahi wainnailaihi rooji'uun. Ada sedih, kaget dan doa yang terus mengalir dari sahabat dan teman di grup Inggris 97. 

Selamat jalan Syahroh.....

Semoga Allah menerima seluruh amal baikmu....

Mengampuni segala dosa dan kesalahanmu...

Mendapatkan syafa'at dari Rasulullah Sholallhua 'Alaihi Wassalam.

Memberikan tempat di SurgaNya.

Selamat tinggal, Syahroh...


Innalillahi wainnailaihi rojiuun. Semoga Syahro husnul khotimah dan keluarga yg ditinggalkan diberi kekuatan dan keikhlasan. Buat teman2 semua jaga kesehatan yaaa...

Innalillahi wa inna illaihi rooji'uun, Allahumaghfirlaha warhamha wa'afihi wa'fu'anha, aamiin, semoga Allah memaafkan segala khilafnya, melapangkan kuburnya, dan menerima seluruh amal kebaikan nya rahimahallah Syahro, aamiin.

Ketemu Syahro setelah 20 tahun lebih berpisah, pada Feb 2020. Ternyata jadi pertemuan yang terakhir 😢 di dunia. Sampai jumpa lagi di jannah-Nya. Aamiiin.

Selama ini tidak ada keluhan dan cerita beliaunya sakit atau mengeluhkan sakit. Maka kabar duka ini betul-betul mengejutkan kita semua. Sakit apakah beliau? Beragam kenangan muncul bertubi-tubi dari berbagai kegiatan selama perkuliahan di Pendidikan Bahasa Inggris 1997. 


Ibuk² maturnuwun dongane. Mugi ibuk ketampi ing tempat kang sae ing sisi-Nya. 

Kulo nggeh nyuwun ngapunten menawi ibuk eten salah kaleh ibu² teng meriki.

- anak pertama ibu alm syahro

Nama saya Fatma Aulia Rikza

Saya anak pertama dri alm ibu syahro

Thursday 10 June 2021

Cara Men-freeze baris dan kolom pada Excel

 Sebenarnya membekukan atau meng-freeze kolom dan baris pada program excell sering kita temui dalam kegiatan  sehari-hari terlebih terkait dengan data nilai peserta didik. Namun demikian setiap akan menggunakan fasilitas ini sering terlupa mana saja yang harus 

Monday 7 June 2021

Halal Bihalal Komunitas ABCo

 


Motivasi & Halal Bihalal ABCo beserta Alumni Program-program ABCo

Ahad, 06 Juni 2021 ⏰19.45-21.45

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh

🔆🔆🔆

Semua sudah kangen untuk kumpul lagi dan belajar lagi.

Bahkan ada yang merasa sangat sangat Rindu untuk mendengarkan motivasi dari para Motivator Nasional ABCo.

Kami juga kangen dengan Anda semua.

Yuk Hadir Bareng di temu Motivasi dan Halal Bihalal ABCo dan para Alumni Program-program ABCo

🗓️Insyaa Allah :

Hari Ahad, 6 Juni 2021

Pukul  19.45 sd 21.45 WIB.

Terbatas Untuk 1000 Alumni

Karenanya segera daftarkan nama Anda di link berikut sebagai data KEIKUTSERTAAN dan PRIORITAS peserta.

👇👇👇

http://bit.ly/pendaftaranhalalbihalalABCo2021 

Free dan di hadiri Para Trainer Nasional ABCo dengan Motivasi Segar nya.

Live via Zoom dan Youtube :

📌📌📌

Catat link Zoomnya :

Meeting ID : 431 554 3184

Passcode : abco


atau silakan klik link di bawah ini :

http://bit.ly/ZoomHalalBihalalABCo2021

Pastikan nama akun zoom adalah nama yang terdaftar saat registrasi

➖➖➖

Live Youtube :

http://bit.ly/youtubeabco

💡💡💡

Siapa Cepat Dia Dapat. 

👏👏👏

More info :

0812 777 4743/0811 1613 673

Manajemen ABCo


Alhamdulillah saya diberi kesempatan untuk ikut zoom meeting. Meski beberapa kali terkendala sinyal tetapi masih bisa mengikuti dengan lancar hingga acara halal bihalal tersebut selesai. Acara diawali dengan pembukaan yang dilkukan dengan membaca basmalah bersama bagi peserta beragama Islam. Acara dipimpin oleh Kang Hadi sebagai moderator sekaligus pembaca acara.

Acara berikutnya adalah sambutan dan pemberian motivasi dari Pak Aris Atmajaya, Guru Sugesti yang merupakan founder Abco. Ada hal utama yang disampaikan Pak Aris meliputi :

1. Yang hadir pada zoom meeting pada kesempatan malam ini akan mendapatkan fasilitas utama/prioritas untuk mengikuti kegiatan-kegiatan ABCo di antaranya:

Gropologis/ilmu membaca tulisan tangan

Terapis

Fotografis

Storytelling

Hypnoselling

Sex education

dll

2. Mendapatkan materi Menjadi Pribadi Melesat dan Bermanfaat

Diawali dengan motivasi bahwa sebaik-baik manusia adalah manusia yang memberikan manfaat kepada manusia yang lain.

Kita dikenang bukan karena kita meminta tetapi kita dikenang karena memberi. Kita bukanlah guru yang hebat karena mengajar tetapi karena kita menjadi penghantar bagi peserta didik kita menjadi peserta didik yang berprestasi, mempersiapkan peserta didik menghadapi zamannya. Ada beberapa  hal yang perlu dilakukan untuk menjadikan diri sebagai pribadi yang melesat dan bermanfaat:

a. Pribadi yang bertanggungjawab sepenuhnya atas kehidupan yang dijalani. Ketika terjadi suatu masalah, ketidaknyaman dan ketidakberesan maka yang keluar pertama kali darinya dalah kalimat "Itu salah saya." Kalimat tersebut menjadi tanda bahwa kita tidak boleh menyalahkan orang lain terhadap sesuatu yang terjadi di sekitar kita. Hal tersebut dapat menciptakan keajaiban di mana semua orang akan mengakui kelemahan dan salah diri mereka daripada menyalahkan orang lain.

b. Pribadi yang siap bertumbuh dan terus belajar. 

c. Pribadi yang siap berjejaring dan berkolaborasi dengan  media sosial.

d. Pribadi yang siap berkontribusi di atas rata-rata. Setiap hari hal yang pertama dilakukan pada awal hari adalah apa nilai manfaat yang bisa diberikan hari ini pada diri sendiri, keluarga, dan peserta diri saya.

e. Pribadi yang siap membuat history/sejarah sebagai pelaku dan bukan sekedar story/cerita. Sebanyak apapun penonton bola terbaik adalah di kaki pemain. Seorang pemain yang baik akan memanfaatkan momentum yang terbaik.


Wisuda dan Pelepasan Siswa Kelas 9

Setelah proses pengumuman kelulusan yang diumumkan pada tanggal 4 Juni 2021 maka proses selanjutnya adalah kegiatan pelepasan dan wisuda peserta didik kelas 9. Alhamdulillah dari 266 peserta didik dinyatakan lulus 100%. 

Situasi pandemi covid 19 yang belum berakhir memang tidak memungkinkan untuk melaksanakan pelepasan dan wisuda sebagaimana biasanya. Yang diperkenankan hadir adalah peserta didik saja. Sementara orang tua peserta didik hanya diwakili dari komite. Hal ini terkait dengan menghindari dari kerumunan dan mobilitas dari orang tua dan tamu undangan lain.  Meski demikian pelaksanaan pelepasan dan wisuda dilaksanakan secara offline pada tanggal 5 Juni 2021 dengan melakukan prokes yang ketat.

Setelah mendapatkan izin dari covid kabupaten dan kecamatan, polsek dan wali murid maka pelaksanaan pelepasan peserta didik dilaksanakan dengan sistem sift. Dimana masing-masing kelas mendapat waktu sekitar 30 menit untuk proses wisuda dan pelepasan peserta didik kelas 9. Prosesi acara hanya dilaksanakan pada 2 kelas pertama sementara kelas yang lain langsung ke inti acara yaitu prose wisuda. 

Pelaksanaan cukup lancar sehingga acara yang dimulai jam 07.30 ini berakhir di jam 11.00 WIB. Lebih awal 30 menit dari jadwal yang ditentukan. Ini membuktikan bahwa peserta didik mau mengikuti proses sesuai ketentuan dan mentaati protokol kesehatan dengan baik. Alhamdulillah semuanya berjalan dengan lancar. 

Selamat kepada peserta didik kelas 9 yang telah melewati proses pembelajaran selama 3 tahun dalam situasi yang berbeda. Semoga ilmu yng diperoleh di MTS Negeri 1 Purbalingga bermanfaat dan berkah untuk kehidupan selanjutnya. Kesederhanaan proses wisuda dan pelepasan ini tidak mengurangi hikmat pelaksanaan inti acara. Terima kasih sudah bekerjasama dalam pelaksanaan kegiatan wisuda dan pelepasan ini dengan mengikuti protokol sehetan dengan baik. Sekali lagi "Congratulations on the graduation of the ninth grade students of Matsabangga."









Beragam Peristiwa PAT online


Mengadakan PAT online karena masa pandemi belum berakhir memang membuat kesan tersendiri dalam  proses pelaksanaanya. Banyak peristiwa-peristiwa yang kadang membuat tersenyum dan miris sekaligus bercampur baur. Memang tidak bisa menyalahkan apa yang terjadi karena masa pandemi ini membuat semua hal perlu perhatian.

Salah satu yang menjadi masalah adalah keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran termasuk penilaian PAT ini. Sudah jauh-jauh hari panitia PAT mengingatkan wali kelas untuk mendata siswa yang terkendala dalam proses mengikuti PAT secara daring lewat e-learning.

Hal ini dilakukan melihat pengalaman pada proses penilaian harian sebelumnya. Sebagian besar siswa mengerjakan soal ulangan di luar jadwal yang ditentukan. Tentu saja hal ini akan memperlambat proses penilaian oleh guru mapel.

Maka pada kegiatan PAT kelas 7 dan 8 kali ini siswa yang terkendala di penilaian sebelumnya diharapkan dapat hadir dan mengerjakan PAT di madrasah.  Karena seringkali peserta didik yang mengalami kesulitan dalam proses mengikuti penilaian lebih memilih tidak mengerjakan ketika ditemukan suatu permasalahan/kendala.

Sementara ketika hadir di madrasah kendala akan segera diselesaikan dan dicarikan solusinya di tempat. Sehingga peserta didik yang mengalami kendala segera terselesaikan saat itu juga dan bisa menyelesaikan penilaian tepat waktu.

Berbicara tentang kendala, ternyata bukan hanya berbicara tentang jaringan internet, kuota dan handphone. Beberapa di antaranya peserta didik yang wajib hadir adalah mereka yang memiliki semua fasilitas tersebut tetapi terlambat masuk karena bangun kesiangan pada saat PAT.

Kalau sudah seperti ini tidak hanya orang tua yang bergerak. Wali kelas dari malam mengingatkan tentang pelaksanaan PAT, mengingatkan untuk tidak begadang dan main game, subuh dibangunkan dan sampai saat pagi pelaksanaan PAT dicek satu persatu keaktifan dalam PAT. Jika tidak siap-siap saja akan ditelpon oleh wali kelas.

Mengikuti proses pengawasan dan pendampingan oleh wali kelas, menjadi miris ketika ada yang mengatakan guru makan gaji buta. Pendampingan dan pengawasan selama proses kegiatan pembelajaran hingga penilaian nyaris dilakukan hampir 24 jam. Terlebih untuk anak-anak tertentu lebih cepat merespon pa da malam hari.

Waktu yang seharusnya digunakan untuk keluarga dan kegiatan luar sekolah akhirnya mau tidak mau tersita untuk kegiatan pembelajaran dan penilaian. Jam kerja menjadi berlipat-lipat. Karena sudah tidak melihat waktu lagi. Yang dipentingkan adalah peserta didik dapat merespon dan mengikuti kegiatan secara aktif pada masa pembelajaran dan penilaian daring ini.


Thursday 3 June 2021

Sepatu yang Tertukar

jualo.com


Siang itu kami kedatangan pengawas. Tujuan kunjungan ini adalah melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan PAT kelas 7 dan 8 di madrasah kami. Ada beberapa dokumen yang harus kami isi sebagai panitia pelaksana PAT. Meski agak bingung juga karena ternyata sebagian data yang ditanyakan bersifat offline. Sementara madrasah kami melakukan PAT online.

Dokumen-dokumen yang diperlukan akhirnya saya serahkan ke pengawas di ruang kamad. Tentu saja sepatu kami lepas karena termasuk area non sepatu dan sandal. Syukurlah tidak ada hal yang kurang pada pelaksanaan PAT kelas 7 dan 8 ini. Dokumen pun ditandatangani beliau dan kamad. Dokumen pun diberikan cap madrasah oleh salah satu pegawai TU dan mengantarkan ke ruangan kamad untuk diserahkan kepada pengawas.

Karena dokumen sudah disahkan dan diserahkan, saya mohon izin pamit dari ruang kamad. Tetapi begitu keluar ada yang aneh. Sepatu saya tidak ada. Karena saya sendiri satu-satunya perempuan yang barusan masuk ruang kamad, maka jadi heran kok sepatu saya tidak ada. Setelah beberapa waktu mencari mata saya segera menuju ke pegawai TU yang barusan mengantarkan dokumen bercap madrasah. Benar saja, ketika saya tengok ke kakinya ia sedang berusaha memakai sepatu tersebut. Kelihatan tidak nyaman memakainya. Kekecilan tapi tetap berusaha dimasukkan ke kakinya. Saya langsung tidak bisa menahan tawa. Semuanya orang yang ada di kantor TU tersebut akhirnya tertawa. Kok, bisa ya? Katanya dia pikir sepatu yang paling kusam adalah miliknya. Waduh!!!

Tuesday 1 June 2021

LELAH JIWA

twitter.com

Lelah jiwa? Apa hal yang terpikir pertama kali mendengar kata lelah. Merasa sedih, frustasi, gampang marah. Ini yang Anda rasakan? Saya tertawa mendapat sebuah kiriman tentang lelah jiwa. Tertawa membenarkan apa yang disampaikan oleh teman saya. Beragam kegiatan beruntun di sekolah dan beberapa pelatihan yang diikuti memang menguras pikiran dan tenaga. Hal itu menyebabkan mudah emosi dan marah yang tersulut oleh hal-hal yang kadang sepele saja. Nah ternyata itu menjadi salah satu indikator lelah jiwa. 

Ingin tahu indikator apalagi untuk menunjukkan bahwa kita dalam posisi lelah jiwa? Simak tulisan berikut ini.

1. Mudah tersinggung.⁣⁣⁣⁣

2. Menjadi tidak sabaran dan mudah marah.⁣⁣⁣⁣

3. Tidak termotivasi untuk melakukan sesuatu  padahal yang biasanya kamu sukai.⁣⁣⁣⁣

4. Sering gelisah atau ketakutan akan banyak hal secara berlebihan, khususnya masa depan.⁣⁣⁣⁣

5. Sering rasanya ingin menangis tiba-tiba dan merasakan kesedihan tanpa tau sebabnya.⁣⁣⁣⁣

6. Mulai terasing dengan sekitar, merasa sendirian di tengah keramaian dan lebih asik membayangkan kehidupan ideal yang kita ciptakan di dalam pikiran.⁣⁣⁣⁣

7. Tidur mulai tidak merasakan nyenyak dan saat bangun tidak bugar.⁣⁣⁣⁣

⁣⁣⁣⁣

Berapa indikator yang sesuai dengan keadaan Anda saat ini? Beberapa dari indikator tersebut mungkin sesuai dengan keadaaan anda saat sekarang. Maka itu adalah tanda jiwa atau batin tengah kelelahan. Lalu apa yang harus kita lakukan? Menyerahkah dengan kelelahan ini?  Saran terbaik adalah..⁣⁣⁣⁣Hentikan sejenak aktivitas yang menyita banyak waktu.. lalu luangkan waktu untuk mengistirahatkan jiwa⁣⁣⁣⁣. Caranya??⁣⁣⁣⁣ Tidak ada dokter yang bisa mengobati sang jiwa kecuali yang memiliki jiwa.⁣⁣⁣⁣

⁣⁣⁣⁣Berikut beberapa tips yang diberikan untuk mengatasi kelelahan jiwa kita: 

  • Jaga sholat 5 waktu.⁣⁣⁣⁣
  • Perbanyaklah berdo'a bermunajat.⁣⁣⁣⁣
  • ⁣⁣⁣⁣Wudhu, gelar sajadah, lalu sholat sunnah taubat/hajat/tahajud/dhuha/mutlaq meski hanya 2 rakaat.⁣⁣⁣⁣
  • ⁣⁣⁣⁣Setelah itu jangan beranjak.⁣⁣⁣⁣
  • Duduk saja. Nikmati.. meski itu hanya sekedar diam berdzikir menyebut nama Allah (kalau nggak bisa berdoa).⁣⁣⁣⁣
  • Atau berbincanglah sepihak dengan Allah..⁣⁣⁣⁣
  • Ciptakan kedekatan hanya dengan Allah.⁣⁣⁣⁣ Waktu malam lebih baik..⁣⁣⁣⁣Berlama-lama lah di situ..⁣⁣⁣⁣
  • Karena jiwa yang lelah adalah isyarat waktu kebersamaanmu bersama Rabb-mu teramat kurang.⁣⁣⁣⁣
  • ⁣⁣⁣⁣Perbanyak membaca Qur'an dan artinya/terjemahan.⁣⁣⁣⁣
  • Menangislah dan mengadulah tentang kelelahanmu pada Allah. Jangan pamerkan penderitaanmu pada manusia lewat status, chat dan sejenisnya. Cukup kepada Allah mengadu. Ada Allah. Ada Allah. Ada Allah. 

⁣⁣⁣⁣Jangan sampai lelahnya jiwa membuat kita tak bisa menjadi pribadi terbaik saat hidup di dunia⁣⁣⁣⁣. ⁣⁣⁣Karena tanpa sadar, lelahnya jiwa membuat kita menjadi mati sebelum jasad mati⁣⁣⁣⁣. Sebuah gambar dan tulisan yang menggugah saya, sengaja saja selipkan pada tulisan ini. Semoga menginspirasi. Wajar kita lelah tapi jangan mudah menyerah. Dan akhirnya kalah dari lelah kita.

⁣⁣⁣⁣

it-it facebook

Selamat Mengamalkan..Semoga bermanfaat. 


AIR #26 Ketika Engkau Merasa Lelah dalam Kebaikan

 KETIKA ENGKAU MERASA LELAH DALAM KEBAIKAN Oleh : Aris Ahmad Jaya Teruslah berbuat baik meski engkau merasa lelah. Karena sesungguhnya lelah...