Siang itu kami kedatangan pengawas. Tujuan kunjungan ini adalah melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan PAT kelas 7 dan 8 di madrasah kami. Ada beberapa dokumen yang harus kami isi sebagai panitia pelaksana PAT. Meski agak bingung juga karena ternyata sebagian data yang ditanyakan bersifat offline. Sementara madrasah kami melakukan PAT online.
Dokumen-dokumen yang diperlukan akhirnya saya serahkan ke pengawas di ruang kamad. Tentu saja sepatu kami lepas karena termasuk area non sepatu dan sandal. Syukurlah tidak ada hal yang kurang pada pelaksanaan PAT kelas 7 dan 8 ini. Dokumen pun ditandatangani beliau dan kamad. Dokumen pun diberikan cap madrasah oleh salah satu pegawai TU dan mengantarkan ke ruangan kamad untuk diserahkan kepada pengawas.
Karena dokumen sudah disahkan dan diserahkan, saya mohon izin pamit dari ruang kamad. Tetapi begitu keluar ada yang aneh. Sepatu saya tidak ada. Karena saya sendiri satu-satunya perempuan yang barusan masuk ruang kamad, maka jadi heran kok sepatu saya tidak ada. Setelah beberapa waktu mencari mata saya segera menuju ke pegawai TU yang barusan mengantarkan dokumen bercap madrasah. Benar saja, ketika saya tengok ke kakinya ia sedang berusaha memakai sepatu tersebut. Kelihatan tidak nyaman memakainya. Kekecilan tapi tetap berusaha dimasukkan ke kakinya. Saya langsung tidak bisa menahan tawa. Semuanya orang yang ada di kantor TU tersebut akhirnya tertawa. Kok, bisa ya? Katanya dia pikir sepatu yang paling kusam adalah miliknya. Waduh!!!
No comments:
Post a Comment