Ada beberap alasan saya begitu antusias dan semangat mengikutinya. Yang pertama adalah melihat judulnya, "Merawat Spirit Lierasi Setiap Hari." Kondisi sibuk kegiatan sekolah dari mulai PAT, PPDB dan penilaian hasil belajar beragam kegiatan lain yang berurutan menuntut keadaan fisik dan pikiran yang banyak. Saya pribadi merasa kegiatan menulis saya saat ini menurun dratis. Mungkin karena tidak ada tantangan menulis setiap hari. Sehingga terasa menulis sekenanya dan semaunya sendiri. Tidak merasa dituntut. Barangkali ini yang ingin mencari jawaban dari mengikuti kegiatan malam ini.
Alasan yang kedua adalah pembicaranya, Prof Muchamad Khoiri. Beliau penulis yang sangat aktif. Sudah banyak buku yang belaiu hasilkan. Tidak terhitung artikelnya. Nah ingin belajar banyak dari beliau bagaimana beliau bisa melakukannya. Bagaimana beliau mampu menjaga semangat literasinya menjadi konsisten sehingga mampu menghasilkan begitu banyak karya tulisan.
Pada awal paparan beliau mengingatkan bagaimana ciri-ciri generasi digital native. Mereka yang termasuk digital native adalah generasi yang sudah tidak bisa dipisahkan dari gadget dan berbagai informasi digital lainnya. Beberapa karakter dari generasi digital native adalah mereka bebas, menolak untuk dikekang; bermain bukan hanya bekerja; ekspresif tidak hanya receptif; cepat, enggan menunggu; mencari, bukan menunggu instruksi; unggah bukan hanya unduh; interaktif bukan hanya komunikasi searah; berkolaborasi, bukan hanya berkompetisi.
Apakah itu spirit literasi? Menurut Prof Much. Khoiri spirit berliterasi adalah spirit/semangat menjalani dan menghayati berbagai kegiatan multiliterasi dalam kehidupan sehari-hari baik sebagi makhluk pribadi maupun sebagai makhluk sosial.
Mengapa spirit literasi harus dijaga oleh kita? Ibarat obor atau perapian, spirit berliterasi harus dijaga baranya. Ibarat cinta ia harus dijaga keromantisannya. Ibarat iman ia dinamis dan fluktuatif, naik dan turun. Sehingga ia harus dijaga agar tidak terjun bebas dan mati. Jika sampai mati akan akan sangat sulit untuk dibangkitkan kembali. Menurut beliau perlu dosis yang lebih tinggi untuk bisa membuatnya bangun. Dengan demikian makan kita harus merawatnya dengan sepenuh hati agar jangan sampai spirit literasi kita terjun bebas dan mati.
Lalau apa yang perlu kita lakukan agar spirit kita tidak sampai terjun bebas apalagi sampai mati? Beliau memberikan beberapa langkah yang dilakukan, yakni:
1. Membaca yang paling disukai setiap hari. Bagaimana munumbuhkan membaca setiap hari? (a) Yang pertama yakinkan diri bahwa membaca itu wajib hukumnya. (b) Istiqomahkan membaca meski hanya membaca ngemil, sedikit demi sedikit; (c) Yakinilah bahwa membaca itu meningkatkan rpior knowledge/ pengetahuan dasar yang dimiliki untuk menulis; (d) Membaca adalah syarat utama untuk menjadi penulis; dan (e) Konsisten membaca setiap hari, membaca apa pun.
2. Menulis yang paling disukai setiap hari.
(a) Menulis adalah sebuah proses harus diyakini. Tidak ada langkah instan dalam menulis. (b) Menjalani proses menulis dengan ikhlas. Akan ada banyak tantangan dan hambatan saat menulis, namun jangan berhenti apalagi menyerah. (c) Niatkan menulis adalah sebuah ibadah sehingga akan memunculkan rasa keikhlasan saat berporses menulis. (d) Miliki semboyan Menulis setiap hari (Write everyday) atau Write or die. (Menulis atau Mati)
3. Berjejaring dengan komunitas offline maupun online (FB, WAG, IG). Tempat saling asah, asih dan asuh. Lakukan kolaborasi, kerjasama dan dan saling support.
4. Bertemu dengan penulis atau budayawan senior (berpengalaman). Berguru pada mereka dengan sabar, siap menerima kritik dan saran dari mereka.
5. Hadir dalam forum diskusi para penulis maupun budayawan senior, offline maupun online. Simak dengan sebaik-baiknya.
6. Posisikan sebagai manusia pembelajar sepanjang hayat. Nolkan pikiran ketika kita mengikuti suatu pembelajaran. Siap menerima yang diberikan dan disampaikan oleh guru/narasumber.
Demikian beberapa hal yang disampaikan oleh Prof. Much Khoiri pada zoom meeting malam ini. Beliau telah menghasilkan 66 judul buku dan hampir setiap hari menghasilkan artikel sehingga 30 artikel berhasil dituliskan setiap bulan. Luar biasa. Dan beliau berniat untuk mencapai 100 buku segera. Bahkan mungkin lebih karena tekad beliau adalah selama nyawa dikandung badan maka akan terus menulis sesuai semboyannya write or die, menulis atau mati. Luar biasa. Semoga terwujud dan diberikan kesehatan dan kemudahan Prof. Terima kasih atas ilmu dan motivasinya.
Luar biasa pak Narsumnya..
ReplyDeleteMakasih, resumenya juga mantaap. Jadi ketularan pengetahuan dan ilmunya.
Betul Ambu, Prof much.Khoiri luar biasa menginspirasi. Terima kasih kunjungannya Ambu.
ReplyDeleteSetuju...sangat inspiratif orangnya'... Salam literasi Bu
ReplyDeleteSalam literasi juga Pak.
DeleteAlhamdulilah walau tak mengikuti zoom tp saya dapatkan banyak hal dari tulisan ini.. Tetimakasih bunda..
ReplyDeleteSama-sama Bunda, semoga bermanfaat.
Delete