Mengadakan PAT online karena masa pandemi belum berakhir memang membuat kesan tersendiri dalam proses pelaksanaanya. Banyak peristiwa-peristiwa yang kadang membuat tersenyum dan miris sekaligus bercampur baur. Memang tidak bisa menyalahkan apa yang terjadi karena masa pandemi ini membuat semua hal perlu perhatian.
Salah satu yang menjadi masalah adalah keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran termasuk penilaian PAT ini. Sudah jauh-jauh hari panitia PAT mengingatkan wali kelas untuk mendata siswa yang terkendala dalam proses mengikuti PAT secara daring lewat e-learning.
Hal ini dilakukan melihat pengalaman pada proses penilaian harian sebelumnya. Sebagian besar siswa mengerjakan soal ulangan di luar jadwal yang ditentukan. Tentu saja hal ini akan memperlambat proses penilaian oleh guru mapel.
Maka pada kegiatan PAT kelas 7 dan 8 kali ini siswa yang terkendala di penilaian sebelumnya diharapkan dapat hadir dan mengerjakan PAT di madrasah. Karena seringkali peserta didik yang mengalami kesulitan dalam proses mengikuti penilaian lebih memilih tidak mengerjakan ketika ditemukan suatu permasalahan/kendala.
Sementara ketika hadir di madrasah kendala akan segera diselesaikan dan dicarikan solusinya di tempat. Sehingga peserta didik yang mengalami kendala segera terselesaikan saat itu juga dan bisa menyelesaikan penilaian tepat waktu.
Berbicara tentang kendala, ternyata bukan hanya berbicara tentang jaringan internet, kuota dan handphone. Beberapa di antaranya peserta didik yang wajib hadir adalah mereka yang memiliki semua fasilitas tersebut tetapi terlambat masuk karena bangun kesiangan pada saat PAT.
Kalau sudah seperti ini tidak hanya orang tua yang bergerak. Wali kelas dari malam mengingatkan tentang pelaksanaan PAT, mengingatkan untuk tidak begadang dan main game, subuh dibangunkan dan sampai saat pagi pelaksanaan PAT dicek satu persatu keaktifan dalam PAT. Jika tidak siap-siap saja akan ditelpon oleh wali kelas.
Mengikuti proses pengawasan dan pendampingan oleh wali kelas, menjadi miris ketika ada yang mengatakan guru makan gaji buta. Pendampingan dan pengawasan selama proses kegiatan pembelajaran hingga penilaian nyaris dilakukan hampir 24 jam. Terlebih untuk anak-anak tertentu lebih cepat merespon pa da malam hari.
Waktu yang seharusnya digunakan untuk keluarga dan kegiatan luar sekolah akhirnya mau tidak mau tersita untuk kegiatan pembelajaran dan penilaian. Jam kerja menjadi berlipat-lipat. Karena sudah tidak melihat waktu lagi. Yang dipentingkan adalah peserta didik dapat merespon dan mengikuti kegiatan secara aktif pada masa pembelajaran dan penilaian daring ini.
No comments:
Post a Comment