Pada kesempatan selasa berbagi tanggal 2
Februari 2021, Pak Sudomo kembali melanjutkan materi tentang menulis fiksi. Adapun
alur berbagi yang akan beliau sampaikan dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Bagaimana proses kita menulis sebuah
cerita? Awalnya sebagai penulis, kita menulis cerita ya tulis saja. Namun,
ternyata langkah tersebut kurang tepat. Terbukti setelah konsultasi dengan
ahlinya banyak sekali kekurangan dalam naskah. Terutama menyangkut logika
cerita. Terkait logika cerita secara gampangnya bisa diilustrasikan. Misalnya,
di awal diceritakan Budi masih single, tetapi di akhir cerita tiba-tiba Budi
diceritakan punya anak. Tidak logis, bukan? Kurang lebih seperti itu. Tips-nya
adalah jika memang tidak mau direpotkan dengan alur dan segala macamnya, tulis
saja setelah itu minta 'ahli' untuk 'membantainya'. Dari sana kita akan tahu
betapa salah besar saat menulis cerita tanpa mempersiapkan senjata
Latar
atau setting merupakan penggambaran waktu, tempat, dan suasanaterjadinya
peristiwa dalam cerita. Latar/seting merupakan sesuatu yang factual atau
imajiner.
B.
SUDUT PANDANG
Sudut pandang merupakan cara penulis
menempatkkan dirinya terhadap cerita yang diwujudkan dalam pandangan tokoh
cerita. Pemilihan sudut pandang berkaitan erat dengan teknik bercerita. Sebelum
menulis cerita, sudah harus mengambil sikap naratif, cerita dikisahkan tokoh
atau narrator di luar cerita.
Ini memang bukan materi yang asing lagi. Tips
memilih sudut pandang adalah pilih yang nyaman saat menulisnya. Tidak ada
keharusan memilih sudut pandang yang mana. Namun, bagi yang baru belajar paling
nyaman pakai sudut pandang orang ketiga yang serba tahu. Akan lebih mudah
mengeksplorasi perasaan dan pikiran tokoh yang ditulis. Demikian terkait sudut
pandang.
C.
RISET
Riset
merupakan pengamatan pada suatu hal agar diketahui fakta mengenai hal tersebut.
Riset menghindarkan dari penulisaan fakta yang salah, kurang tepat atau tidak
update. Sumber riset bias berupa narasubmer, kunjungan lokasi dan literature.
Kunci riset untuk cerita fiksi adalah melakukannya
dengan senang.
D.
SINOPSIS
Sinopsis
merupakan ringkasan yang menggambarkan naskah secara utuh dalam bentuk narasi. Ini
dibuat untuk memberikan pemahaman utuh terhadap isi naskah dan bukan rasa penasaran
seperti halnya blurb. Sinopsis
merupakan gabungan dari plot penting, konflik utama dan kejadian kunci.
Kunci
membuat sinopsis adalah menulis rangkuman (calon) cerita secara utuh dan tidak
meninggalkan tanda tanya. Ingat sinopsis itu bukan blurb. Sinopsis digunakan
untuk membimbing jalan kita selama menulis. Sedangkan blurb adalah ringkasan
untuk membuat penasaran. Sinopsis lebih lengkap dibanding blurb. Blurb
diletakkan di sampul belakang buku dengan tujuan untuk 'jualan'.
Berikut
ini beberapa cara membuat sinopsis dengan mudah:
1. Membuat synopsis secara serius dan tidak
terlalu panjang.
2. Paragaf pertama synopsis mengandung
premis cerita yang jelas;
3. Paragraph yang selanjutnya memeuat
perjalanan tokoh utama menuju konflik hingga resolusi.
4. Menutup tulisan synopsis dengan ending
yang jelas.
E.
OUTLINE
Outline
merupakan suatu rencana kerja yang memuat garis-garis besar suatu karangan atau
tulisan yang akan ditulis terdiri dari susunan sistematis dari pikiran-pikiran
utama dan pikiran penjelas yang akan menjadi pokok tulisan. Ini bukan pembatas
improvisasi atau penyesuaian dalam menulis. Kunci membuat outline adalah
outline adalah panduan menulis yang masih bisa diimprovisasi di tengah-tengah
menulis. Untuk membuat outline yang baik membutuhkan pemahaman
langkah-langkahnya. Menulis outline itu sebaiknya rinci. Jadi saat hendak
menuliskannya menjadi cerpen akan lebih mudah.
Kemampuan
membuat outline akan linier dengan kecakapan menulis cerpen. Outline bagus
adalah salah satu jaminan menghasilkan cerpen yang baik. Tentu kemampuan
mengeksekusi ide dasar dan menerjemahkannya menjadi cerpen juga jaminan cerpen
yang bagus. Intinya sering berlatih membuat outline akan memudahkan dalam
menulis cerpen yang baik.
Lalu
bagaimana cara membuat sebuah outline sehingga menjadi panduan yang mudah untuk
diikuti ketika menulis? Berikut adalah langkah-langkahnya:
a. Menentukan tema
b. Membuat premis
c. Menentukan penokohan
d. Menyusun plot atau alur
e. Menentukan latar/setting
f.
Menentukan
sudut pandang
Perbedaan cerpen dan
pentigraf
Intinya sama. Yang membedakan adalah batasan paragraf. Juga
kewajiban ending pada pentigraf. Kalau ending cerpen lebih fleksibel. Intinya
plot twist itu bukan saja tentang ending yang mengejutkan. Namun, juga tentang
keberhasilan membangun suasana. Jika cerita sedih, maka endingnya bisa membuat
pembaca menangis. Jika cerita komedi, maka pembaca ikut terbahak. Itu kunci
plot twist. Saya baca pentigraf yang di-share rata-rata sudah bagus, tetapi
belum sepenuhnya berhasil membuat plot twist. Kebanyakan endingnya 'ujug-ujug'
ada tanpa clue. Bahkan masih ada yang endingnya ternyata mimpi atau khayalan.
Duh! Perbedaan cerpen biasa dengan pentigraf.
Untuk kolom tema, premis, penokohan, dan alur/plot silakan tinggal copy link tantangan sebelumnya, ya. Yang diisi adalah kolom latar/setting, sudut pandang, dan sinopsis.
JAWABAN TANTANGAN SELASA
BERBAGI
UNSUR |
URAIAN |
Tema |
|
Premis |
|
Penokohan |
|
Alur/Plot |
Alur mundur |
Latar/setting |
Di sebuah desa yang aman, di rumah yang
sederhana, di lingkungan tetangga yang menjaga |
Sudut pandang |
Orang ketiga tunggal |
Sinopsis |
|
Wah resumenya sangat lengkap Bunda...jadi mudah dipahami. Salam sukses
ReplyDeleteTerima kasih. Mengikat ilmu biar tidak hilang.
ReplyDeleteMantaaap Bu, makasih sudah buat resume. Jawaban tantangannya pun mantaaap
ReplyDeleteMantap, Bu. Tinggal melengkapi premis, penokoham, dan uraian alur. Silakan cek punya Ambu Guru Tini untuk referensi. Kalau sudah siap langsung bisa dieksekusi menjadi cerpen. Semangat menjawab tantangan ke-4, Bu.
ReplyDelete