Hisab yang Ringan

 ONE DAY ONE HADITS

Kamis, 25 September 2025 / 3 Rabiulakhir 1447

 عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "مَنْ نُوِقش الْحِسَابَ عُذِّب". قَالَتْ: فَقُلْتُ: أَلَيْسَ قَالَ اللَّهُ: {فَسَوْفَ يُحَاسَبُ حِسَابًا يَسِيرًا} ؟ ، قَالَ: "لَيْسَ ذَاكَ بِالْحِسَابِ وَلَكِنَّ ذَلِكَ العَرْض، مَنْ نُوقِشَ الْحِسَابَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ عُذِّبَ".

Dari Aisyah Radhiyallahu Anhu yang mengatakan bahwa Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam pernah bersabda: Barang siapa yang diperiksa dengan teliti dalam hisab, berarti ia disiksa. Siti Aisyah melanjutkan kisahnya, bahwa lalu ia bertanya, "Bukankah Allah Subhanahu wa Ta'ala telah berfirman: 'maka dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah' (Al-Insyiqaq: 8)." Maka Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam menjawab: Hal itu bukanlah pemeriksaan, tetapi pemeriksaan yang sebenarnya ialah orang yang diteliti dalam pemeriksaannya di hari kiamat, maka ia pasti disiksa.(Hr. Ahmad)

Pelajaran yang terdapat di dalam hadits:

1- Perbedaan antara jenis hisab:

Hisab yang mudah.

Ini adalah sekadar ditampakkan amal, tanpa diteliti dan diinterogasi secara detail. Inilah yang dimaksud dengan firman Allah dalam QS. Al-Insyiqaq: 8.

Diperiksa secara rinci.

Ini adalah pemeriksaan detail atas amal, tanya-jawab dan pertanggungjawaban. Jika seseorang mengalami hisab seperti ini, maka pasti akan mendapatkan siksa, karena tidak ada manusia yang sempurna amalnya.

- Rahmat Allah lebih besar dari amal kita.

Meskipun seseorang banyak beramal, tapi jika Allah menuntut dengan keadilan murni, niscaya akan binasa. Maka hanya dengan rahmat Allah dan hisab yang mudah, seseorang bisa selamat.

3- Makna "al-‘arḍ".

"Al-‘Arḍ" adalah sekadar dipaparkan amalnya, tanpa interogasi. Ini adalah bentuk kasih sayang Allah kepada hamba-Nya di akhirat.

4- Kelembutan dalam berdiskusi (adab Aisyah).

Aisyah tidak langsung membantah, tapi bertanya dengan adab: "Bukankah Allah telah berfirman...?" Ini menunjukkan cara berdiskusi dan bertanya yang sopan kepada Rasulullah shalallahu alaihi wa salam.

5- Kedudukan ilmu dan pemahaman para sahabat.

Para sahabat, seperti Aisyah, memahami Al-Qur’an dan mengorelasikan antara ayat dan hadits, serta tidak ragu untuk bertanya langsung kepada Rasulullah shalallahu alaihi wa salam demi memahami syariat secara benar.

6- Barang siapa yang hanya mengalami "عرض" (paparan amal), maka itu adalah hisab yang mudah dan dia akan selamat. Tapi siapa yang diperiksa secara rinci (نوقش الحساب), maka ia akan disiksa, karena tidak ada seorang pun yang dapat lolos dari pertanggungjawaban amal secara sempurna.

Tema hadist yang berkaitan dengan Al Qur'an:

- Hadits ini mengajarkan bahwa tidak semua hisab berarti siksaan, karena ada hisab yang ringan (sekadar ditampakkan amal), yang akan diterima oleh orang-orang beriman sebagai bentuk rahmat Allah.

فَسَوْفَ يُحَاسَبُ حِسَابًا يَسِيرًا

“Maka dia akan diperiksa dengan hisab (perhitungan) yang mudah.”

(Surat Al-Insyiqaq (84): 8)