Tuesday, 23 September 2025

Saraf Kejepit/Kecethit

 Seorang kawan tiba-tiba mengeluhkan sakit yang teramat bagian pinggang belakang. Katanya barusan bangun dari duduk secara mendadak.  Yang lain mencoba membantu dengan memapahnya berjalan. Namun malah menambah rasa sakit dan nyeri. 

Inilah yang disebut kecethit atau saraf kejepit di istilah kedokteran.  Apa itu "kecethit"?

Istilah "kecethit" merupakan istilah awam atau bahasa sehari-hari yang sering digunakan di Jawa untuk menggambarkan kondisi saraf terjepit. Dalam dunia medis, kondisi ini dikenal dengan berbagai nama, tergantung pada lokasi dan penyebabnya, seperti herniasi diskus (HNP), spondilolistesis, atau stenosis spinal.

Secara umum, kecethit atau saraf terjepit terjadi ketika ada tekanan pada saraf di tulang belakang. Tekanan ini bisa disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya:

 * Bantalan tulang belakang (diskus) yang menonjol atau pecah: Ini adalah penyebab paling umum. Bantalan ini berfungsi sebagai peredam kejut di antara ruas-ruas tulang belakang. Ketika bantalan ini rusak, isinya bisa keluar dan menekan saraf.

 * Tulang yang tumbuh berlebih (bone spurs): Pertumbuhan tulang yang tidak normal ini bisa menekan saraf.

 * Otot atau jaringan lunak yang tegang: Otot yang tegang karena cedera atau postur tubuh yang buruk juga bisa memberikan tekanan pada saraf.

Gejala yang umum dirasakan saat kecethit adalah rasa sakit yang tajam dan menusuk, kesemutan, mati rasa, atau bahkan kelemahan pada area yang terkena. Rasa sakit ini bisa menjalar dari punggung ke kaki (jika saraf di punggung bawah yang terjepit), atau dari leher ke lengan (jika saraf di leher )

Penanganan awal untuk kecethit bertujuan untuk mengurangi rasa sakit dan peradangan. Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan segera:

 * Istirahat: Hentikan aktivitas yang menyebabkan rasa sakit. Berbaringlah dalam posisi yang nyaman dan hindari gerakan yang memicu nyeri. Namun, jangan beristirahat terlalu lama (lebih dari 1-2 hari) karena bisa membuat otot kaku.

 * Kompres Dingin: Dalam 24-48 jam pertama, gunakan kompres dingin pada area yang sakit selama 15-20 menit setiap 2-3 jam. Es membantu mengurangi peradangan dan mati rasa pada area tersebut.

 * Kompres Hangat: Setelah 48 jam, ganti dengan kompres hangat. Panas dapat membantu merilekskan otot yang tegang dan meningkatkan aliran darah ke area yang cedera, mempercepat proses penyembuhan.

 * Perbaiki Postur: Perhatikan postur tubuh Anda saat duduk, berdiri, atau mengangkat barang. Gunakan kursi yang mendukung punggung dan hindari posisi membungkuk.

 * Gerakan Peregangan Ringan: Setelah nyeri sedikit berkurang, lakukan peregangan ringan secara perlahan untuk melenturkan otot di sekitar area yang sakit. Peregangan ini harus dilakukan dengan hati-hati dan tidak boleh menimbulkan rasa sakit.

Kapan harus ke dokter?

Meskipun penanganan awal bisa membantu, sangat penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter jika:

 * Rasa sakitnya sangat parah dan tidak membaik.

 * Muncul mati rasa, kesemutan, atau kelemahan yang semakin parah.

 * Anda mengalami kesulitan mengendalikan buang air kecil atau buang air besar. Ini adalah tanda darurat yang harus segera ditangani.

 * Rasa sakit tidak hilang setelah beberapa hari.

Seorang dokter atau ahli fisioterapi dapat memberikan diagnosis yang akurat dan menyarankan terapi yang sesuai, seperti obat anti-inflamasi, fisioterapi, atau dalam kasus yang parah, tindakan medis lainnya.

Penting untuk tidak memijat area yang sakit atau melakukan gerakan ekstrem tanpa saran dari profesional karena dapat memperburuk kondisi.


No comments:

Post a Comment

Rahasia Kesehatan Wanita Ada di Dalam Dirinya

 #InfoBPGroup  Kesehatan wanita sesungguhnya dimulai dari dalam — dari keseimbangan hormon, daya tahan tubuh, hingga energi yang stabil dite...