ONE DAY ONE HADITS
Selasa, 30 September 2025 / 8 Rabiulakhir 1447
عن سمرة بن جندب رضي الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم:
كُلُّ غُلَامٍ مُرْتَهَنٌ بِعَقِيقَتِهِ، تُذْبَحُ عَنْهُ يَوْمَ السَّابِعِ، وَيُحْلَقُ رَأْسُهُ وَيُسَمَّى”
Dari Samurah bin Jundub Radhiyallahu anhu yang berkata, “Sesungguhnya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
Setiap anak tergadai dengan aqîqahnya yang disembelih pada hari ketujuh, digunduli, dan diberi nama [HR. At-Tirmidzi dalam sunannya no. 2735 dan Abu Dawud no. 2527 dan Ibnu Mâjah no. 3165 dan dishahihkan al-Albani dalam al-Irwâ’ no. 1165 dan Shahih Abu Dawud].
Pelajaran yang terdapat di dalam hadist:
1- Aqiqah secara etimologis (lughawi) adalah membelah dan memotong. Dari pengertian ini:
Rambut bayi yang baru lahir dinamakan aqîqah karena rambut itu akan dicukur gundul dan dipotong.
Sembelihan dinamakan aqîqah,
karena binatang disembelih ketika mencukur rambut. [Lihat lebih lengkap di kitab Lisan al-Arab 10/255-259].
2- Sedangkan menurut terminologi syariah (fiqih), aqîqah adalah hewan yang disembelih sebagai wujud rasa syukur kepada Allâh atas lahirnya seorang anak baik laki-laki atau perempuan. Imam Ibnu Qudâmah al-Maqdisi rahimahullah mendefinisikan dengan: Sembelihan yang disembelih dari anak yang lahir. [al-Mughni, 13/393]
3- Imam Ahmad menjelaskan, hadits ini berkaitan dengan syafaat. “Ini terkait dengan masalah syafa’at,” kata beliau seperti dikutip Al Khathabi. “Maksudnya, apabila orangtua tidak melaksanakan aqiqah anaknya, kemudian si anak meninggal dunia waktu kecil, ia tidak dapat memberikan syafaat kepada kedua orangtuanya.”
4- Ulama yang lain mengatakan bahwa maksud anak tersebut tergadai dengan aqiqah,maksudnya ia belum diberi nama dan dan dicukur rambutnya kecuali setelah l
aqiqah tersembelih “ (Nailul Author 5/225 )
5- Boleh bagi orang dewasa untuk mengaqiqahi dirinya sendiri menurut sebagian ulama, dan tidak wajib, tetapi bisa dianjurkan jika mampu dan berniat baik.
Penjelasan Ulama dan Dalil:
1. Mayoritas ulama (seperti Imam Malik, Syafi'i, dan Ahmad):
Aqiqah adalah tanggung jawab orang tua terhadap anaknya, bukan kewajiban anak terhadap dirinya sendiri.
Jadi, jika orang tua tidak mengaqiqahi anaknya saat kecil, anak tidak berdosa dan tidak wajib menggantinya sendiri.
2- Namun, kalau seseorang ingin mengaqiqahi dirinya sendiri saat dewasa sebagai bentuk syukur kepada Allah, maka tidak dilarang — ini termasuk amalan sunnah muakkadah (sangat dianjurkan) menurut sebagian pendapat.
3. Pendapat Imam Ahmad bin Hanbal (riwayat tertentu):
Beliau berpendapat bahwa tidak mengapa seseorang mengaqiqahi dirinya sendiri jika sudah dewasa dan belum diaqiqahi sebelumnya.
Ada satu riwayat dari Nabi shalallahu alaihi wa salam
Nabi Muhammad shalallahu alaihi wa salam mengaqiqahi dirinya sendiri setelah diangkat menjadi Nabi.
(HR. Al-Bayhaqi – namun derajat hadits ini masih diperselisihkan dan dianggap lemah oleh sebagian ulama).
Meskipun hadits itu lemah, sebagian ulama menjadikannya sebagai indikasi kebolehan jika seseorang ingin mengaqiqahi dirinya sendiri saat dewasa.
4- Syarat & Ketentuan Jika Ingin Aqiqah Dewasa:
1. Bukan karena merasa wajib, tapi sebagai bentuk syukur.
2. Mengikuti ketentuan aqiqah biasa:
Laki-laki: 2 ekor kambing.
Perempuan: 1 ekor kambing.
3. Daging dibagikan/dimakan sesuai sunnah, bisa dimasak dulu dan dibagikan ke orang lain.
4. Boleh dilakukan kapan saja jika mampu secara finansial.
5- Kesimpulan:
- Wajibkah mengaqiqahi diri sendiri saat dewasa? Tidak wajib.
- Bolehkah mengaqiqahi diri sendiri? Boleh, jika diniatkan sebagai bentuk syukur.
- Apakah berdosa jika belum diaqiqahi oleh orang tua? Tidak berdosa.
- Apakah berpahala jika melakukannya saat dewasa? Bisa berpahala sebagai bentuk ibadah dan sedekah.
Tema hadist yang berkaitan dengan Al-Quran:
- Sesungguhnya Aqiqah merupkan wujud syukur ni'mah. Jika kalian mensyukuri nikmat-Ku yang telah Kuberikan kepada kalian, pasti Aku akan menambahkannya bagi kalian.
لَئِنْ شَكَرْتُمْ لأزِيدَنَّكُمْ
Sesungguhnya jika kalian bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepada kalian. (Ibrahim: 7)
Mendidik anak sejak dini dalam nilai Islam (termasuk diaqiqahi) adalah bagian dari menjaga mereka secara spiritual dan moral.
2- Aqiqah juga momen memperkenalkan anak kepada masyarakat dan mendoakannya agar tumbuh dalam kebaikan.
Perintah berbuat baik kepada anak
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ ۖ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan."
(QS. At-Tahrim: 6)
No comments:
Post a Comment