Sunday, 7 September 2025

Keutamaan Silaturahim

 #CahayaDhuha


SHILATURAHIM KEPADA KELUARGA, KERABAT DAN TEMAN

Oleh : K.H. Iman Santoso, Lc., M.E.I.

Bagian 2/2 (Tamat)



Beberapa hadits di atas dan hadits di bawah ini menerangkan keutamaan shilaturahim, yang artinya :


Dari Abu Ayyub Al-Anshari, bahwa seseorang berkata, “ wahai Rasulullah saw, kabarkan padaku amal yang mengantarkanku ke surga ? Berkata suatu kaum, Apakah ada yang bisa ? Rasulullah saw bersabda, Apakah ada sesuatu  yang dibutuhkan dan diminta bisa didapat? Rasul saw melanjutkan, “ Engkau beribadah kepada Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun, menegakkan sholat, membayar zakat dan menyambung shilaturahim, biarkanlah (dia dalam kendaraannya)” (HR Ahmad dan Bukhari)


Dari Abu Hurairah ra, Nabi saw bersabda, Bahwa rahim adalah pengaruh dari rahmat Allah yang Maha Rahman. Allah berfirman, siapa yang menyambungmu, Aku akan menyambungnya, dan siapa yang memutuskanmu, Aku akan memutuskannya” (HR Bukhari  no 5988)


*Banyak sekali keutamaan shilaturahim, diantarnya:* 

1. Tanda dari keimanan ( sesuai hadits di atas) 

2. Jalan mendapat kemurahan rejeki dan keberkahan (sesuai hadits diatas)

3. Sebab panjang umur (sesuai hadits diatas)

4. Sarana untuk meraih kecintaan dan hubungan dekat dengan Allah. 

5. Bagian dari ketaatan kepada Allah

6. Sarana meraih kebaikan dan kasih sayang 

7. Jalan menuju surga


*Adab dalam Shilaturahim*

Shilaturahim banyak sekali bentuknya, seperti membantu, mendoakan, mengunjungi, peduli dan memberikan kegembiraan dan segala bentuk kebaikan terhadap kerabat. 


Maka ukuran atau kaidah yang harus dipegang adalah sesuai dengan hajat atau kebutuhan dan memberikan bermanfaat baik bersifat dunia maupun akhirat. 


Jika shilaturahim dalam bentuk kunjungan kerabat yang sakit, maka tunaikan yang dibutuhkan dan bermanfaat dan tidak merugikan atau mengganggu kesehatannya.


 Jika berkunjung pada keluarga secara umum, maka juga sesuai dengan kebutuhan dan kemanfaatan dan tidak merepotkan.


Dalam konteks di Indonesia kadang shilaturahim bermakna luas, bukan hanya keluarga dan kerabat, juga masuk teman dekat. Tetapi dalam Fiqih Islam tetap saja shilaturahim khusus untuk hubungan keluarga dan kerabat.


 Adapun hubungan baik dengan teman dan sahabat, seperti saling berkunjung, memberi hadiah dll, masuk dalam ihsan atau kebaikan akhlak secara umum dan lebih dekat pada ukhuwah, kalau sesama umat Islam, atau hubungan baik terhadap sesama manusia. Rasulullah saw bersabda (yang artinya) : 


> Dari Abdullah bin Salam, saya mendengar Rasulullah saw bersabda, “ Wahai manusia sebarkan salam, sambung shilaturahim, beri makanan, sholat malam, saat manusia tidur, niscaya masuk surge dengan selamat” (HR Ahmad,  Ibnu Abi Syaibah, Tirmidzi no 2485,, Ibnu Majah no 1334 dll)


No comments:

Post a Comment

Rahasia Kesehatan Wanita Ada di Dalam Dirinya

 #InfoBPGroup  Kesehatan wanita sesungguhnya dimulai dari dalam — dari keseimbangan hormon, daya tahan tubuh, hingga energi yang stabil dite...