Sarkasme dalam bahasa Indonesia termasuk gaya bahasa (majas). Gaya bahasa adalah penggunaan kata kiasan dan perbandingan yang tepat untuk mengungkapkan perasaan dan pikiran dengan maksud tertentu. Sarkasme adalah majas yang menggunakan kata-kata pedas sehingga menyakiti hati orang lain. Misalnya, dengan ucapan kata yang membodoh-bodohkan atau menolol-nololkan orang lain._
Karena orang yang disakiti tidak terima, mereka melakukan perlawanan. Misalnya melakukan tindakan kriminal dengan melakukan penjarahan atau penggerudukan terhadap orang berucap sarkasme tadi. Akhirnya, ucapan sarkasme tersebut berujung pada hancurnya karier seseorang yang mengucapkannya.
Kadang orang sering salah memilih kata dalam percakapan atau ucapan. Kesalahan tersebut, misalnya, mengumpat, berkata kotor, berucap yang menyakiti orang, atau memberi julukan yang merendahkan hingga bisa menghancurkan kredibilitas atau karier seseorang.
Berkata kotor, merendahkan orang lain, mencaci maki, ucapan yang menyakiti orang, atau mengumpat adalah perbuatan yang dilarang. Semua itu tidak hanya merugikan orang lain, tetapi bisa merugikan orang yang berucap.
Sering, kita tidak sadar bahwa apa yang kita ucapkan akan berpengaruh terhadap hidup dan kehidupan kita, termasuk dalam hal karier atau pekerjaan. Sebuah kata dan kalimat yang sering kita ucapkan justru dapat menjadi bumerang dalam perjalanan karier kita.
🌺 KENAPA karier seseorang bisa hancur akibat ucapan kata-kata? Sebab, ucapan kata-kata bisa lebih tajam daripada pedang dan bisa menikam seseorang.
🌺BAHKAN, ucapan kata-kata bisa lebih dahsyat daripada bom. Ucapan Kata-kata pun bisa menghancurkan apa saja, termasuk jabatan yang sedang demban oleh seseorang.
🌺 DALAM hal ini, kita diingatkan oleh Nabi Muhammad (Rasulullah) SAW agar selalu berkata baik. Atau, kita diam saja jika tidak bisa menahan ucapan kata-kata yang mengarah pada keburukan. *_"Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaknya berkata baik atau diam.”_* (H.R. Bukhari dan Muslim).
No comments:
Post a Comment