Menulis Catatan Kegiatan Anak di Bulan Ramadhan

 

Tantangan menulis di bulan April (#April Challenge Huruf M) bertepatan dengan pelaksanaan puasa hari pertama Ramadhan 1442 H. Ini menjadi ide saya untuk menuliskan kegiatan-kegiatan anak selama berpuasa Ramadhan. Seperti pada tulisan sebelumnya ada banyak agenda yang akan dilaksanakan agar anak dapat melewati waktu yang ada agar tidak terlewat dengan sia-sia. Semoga menjadi motivasinya juga untuk mengisi ramadhannya kali ini dengan lebih bermakna.

Para sahabat blogger bisa membaca tulisan saya tentang ini di sini

Catatan Hari 1

Hari pertama puasa Ramadhan 1442 H terasa luar biasa karena memang harus mendampingi anak untuk berpuasa. Ini merupakan puasa di tahun ketiga anak saya belajar berpuasa. Jika di tahun sebelumnya masih benar-benar harus dimotivasi terus agar dapat melaksanakan puasa dengan tahap puasa bedug terlebih dulu. Puasa yang hanya dilaksanakan sampai azan dhuhur tapi dilanjutkan kembali sampai maghrib untuk berbuka.  Di tahun kedua sudah mulai bisa sampai bedug maghrib tanpa terpotong di waktu dhuhur. Meskipun di pekan awal masih baru sampai shalat asar.

Di tahun ketiga ini kelihatannya motivasi sudah mulai muncul dari dirinya sendiri. Ia sudah mulai merancang kegiatannya sendiri dari pagi hingga waktu berbuka tiba. Alhamdulillah semoga ini menjadi awal belajar memaknai puasa dengan sesungguhnya.

Kegiatan sahur sudah dimulai sekitar jam 2.  Anak-anak laki-laki usia remaja dan anak-anak SD mulai membangunkan dari jam 2. Mereka membunyikan bermacam tetabuhan seperti kentongan, ember, galon air dan benda-benda lainnya yang bisa dimanfaatkan untuk memunculkan bunyi-bunyian. Anak sudah dari awal mengingatkan untuk memasang alarm pukul 3 di jam HP agar tidak terlewat. Sepertinya ia semangat sekali untuk melaksanakan sahur. 

Benar saja mendengar tetabuhan yang datang dari luar rumah dan suara-suara sahur-sahur dari depan rumah, dia langsung bangun dan mengintip dari jendela kaca. Berkeras bangun sekarang padahal sudah diingatkan baru sekitar jam 2. Akhirnya setelah penasarannya hilang dan melihat anak-anak yang berkeliling ia mau kembali tidur sebentar sampai pukul 3 alarm HP berbunyi.

Makan dengan lahap meskipun masih harus minta disuapi oleh saya. Karena termotivasi sendiri untuk berpuasa, ia sepertinya sudah mulai memperhitungkan makanan yang bisa masuk agar bisa bertahan hingga maghrib.  

Setelah melaksanakan shalat subuh ia meminta saya menemaninya jalan-jalan pagi dengan teman-temannya. Agak ragu memang melepaskannya sendiri karena biasanya akan banyak anak-anak yang berjalan-jalan dan membawa petasan. Alhamdulillah jalan-jalan paginya berjalan lancar sekalian saya belanja bahan masakan di warung untuk persiapan berbuka.

Sumber gambar: dokumentasi pribadi

Kegiatan selanjutnya adalah mandi di sungai dan mencuci baju dan pakaiannya sendiri. Bersama teman-temannya sudah mulai belajar mandiri termasuk urusan mencuci bajunya. Sekitar 1 jam kegiatan dilakukan. Setelah itu kegiatan banyak dilakukan di rumah dengan menggambar atau mewarnai gambar yang sudah dipersiapkan sebelumnya sambil menunggu datangnya shalat dhuhur. 

Jam 1 anak-anak sudah pulang ke rumah masing-masing untuk tidur siang. Mereka kelihatan mengantuk dan lelah tetapi semangat untuk berpuasa sampai maghrib jelas terlihat. Demikian juga dengan anak saya. Segera bergegas untuk tidur siang menghemat tenaganya. Persiapan untuk mengaji di sore hari nanti.

Peran teman-teman sebayanya memang sangat besar. Salah satu motivasi untuk bisa berbuka sampai maghrib juga muncul dari kumpulan teman-teman bermainnya. Lucu ya mereka seperti buat kesepakatan dan tekad untuk berbuka bersama sampai maghrib tiba.  Mungkin karena itu mereka mau bermain bersama-sama untuk melewatkan waktu berpuasa ini agar saling menguatkan. Salut deh melihat kekompakan mereka. Kalian semua pasti bisa.Tetap semangat ya!