Friday 16 April 2021

Pemandangan



Menjawab tantangan hari ini huruf P (#AprilChallenge Huruf P) ada yang menggelitik. Tiba-tiba tersenyum teringat teman-teman kuliah dari Jawa Barat yang sering kali jadi guyonan ketika mengucapkan huruf F. Biasanya mereka mengucapkan F menjadi P. Pengucapan itu menggelitik karena saya tuliskan berurutan huruf P. Kalau sudah begini giliran kami yang dari luar Jawa Barat sering mendapat tantangan mengucapkan kata Pamengpeuk dan kata lieur. Sekedar intermezzo saja. Semoga teman-teman semua dalam keadaan sehat dan bahagia.

Pada pagi ini saya ingin mengambil kata pemandangan sebagai tema tulisan pada hari ke-16 bulan April atau hari ke-4 bulan Ramadhan. Mengapa saya ambil tema ini karena sepertinya kita semua sudah jenuh dengan keadaan akibat pandemi covid 19. Kejenuhan seperti biasanya bisa kita lepaskan dengan bepergian ke tempat-tempat yang indah dan nyaman untuk melepaskan penat dan lelah. 

Namun sayangnya, salah satu yang dibatasi mobilitasnya adalah tempat wisata. Pembatasan skala kecil maupun besar tentu saja sangat mempengaruhi kondisi pariwisata. Orang-orang pun khawatir untuk bepergian ke tempat-tempat tersebut. Akibatnya banyak orang yang mengalihkan kegiatan bepergian ke tempat wisata menjadi kegiatan menggali keindahan di sekitar lingkungan saja. Lebih aman, tidak banyak pengunjung dan tentu saja terjangkau di kantong.

Beberapa yang saya lakukan untuk pengalihan pergi ke tempat wisata adalah mengabadikan keindahan-keindahan pemandangan di sekitar rumah dan tempat yang tidak jauh dari kita. Misalkan pemandangan pagi saat jalan-jalan pagi berolahraga, pemandangan bunga yang kita tanam dan masih banyak pemandangan lain yang dapat menimbulkan kenyamanan di pikiran dan jiwa. 

Berikut beberapa gambar pemandangan tempat-tempat di sekitar lingkungan rumah saya yang saya coba abadikan. Biasanya akan ada efek tenang dan nyaman saat memandangnya. Paling tidak mengalihkan pikiran dan kejenuhan karena harus di rumah saja.




Beberapa tempat wisata yang muncul akibat pandemi di desa sekitar. Biasanya tidak banyak pengunjung karena belum selesai proses pembuatannya. Sehingga lebih aman karena tidak menimbulkan kerumunan.



Pemandangan sunrise dan sunset yang ada di sekitar rumah pun menjadi objek yang bisa diabadikan. Dulu saya tidak peduli dengan pemandangan pagi karena kehibukan aktivitas sekolah. Setelah PJJ dan mendapat kesempatan WFH maka ada kesempatan untuk menikmati pemandangan indah pagi seperti ini. Saya selalu mengabadikan pagi meskipun kelihatannya sama tetapi selalu ada yang berbeda. 


Selain pemandangan pagi dan sore yang saya jepret lewat kamera HP, bunga-bunga yang menjadi pengalihan kegiatan juga menjadi sasaran. Biasanya saya ambil pada pagi hari, fokus pada embun-embun yang menempel di sana. Sementara untuk sore adalah bunga-bunga yang memang mekar di sore hari. Bunga-bunga itu bunga sederhana tetapi dengan memotretnya ia menjadi istimewa pada suatu saat. Ini beberapa bunga hasil jepretan kamera keisengan saya.


Demikian beberapa hasil potret dari pemandangan yang ada di sekitar tempat saya. Semoga menjadi hiburan tersendiri di saat pandemi seperti ini.  Kalau yang jauh tidak bisa maka tengoklah yang terdekat di sekitar kita. Ternyata ada pemandangan indah di sekitar kita.


15 comments:

  1. Di satu sisi PJJ memberikan kita waktu luang untuk melakukan yg tak bisa dilakukan ketika PTM.

    ReplyDelete
  2. Keren... Bunda Suyati, trimks share Pengalamannya terasa ada di daerah Pameungpeuk

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama-sama Bunda. Saya malah baru belajar mengucapkan saja Pamengpeuk. Belum tahu daerahnya.

      Delete
  3. cantik semua foto pemandangannya Bunda Suyati

    ReplyDelete
  4. Pemandangan alam indahnya tiada tandingan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul semakin mensyukuri nikmat Allah atas kesempatan menikmatinya.

      Delete
  5. Mantap Bu, olahraga sambil menikmati pemandangan. Akhirnya tubuh sehat hatipun senang

    ReplyDelete
  6. Nah, ini termasuk kreatif juga. Bisa melihat sudut pandang yang tidak bisa atau kurang dilihat orang lain.

    ReplyDelete
  7. Pemandangan yang luar biasa. Setiap detiknya menawarkan ide menulis yang luar biasa.

    ReplyDelete

Joker

Oleh: Suyati  Kurasakan perihnya dia tertawa  Tertawa ketika terluka  Oleh perih duka yang tiada tara  Ditutupi dengan bahagia di muka  Luka...