Besok kita sudah mulai memasuki bulan suci Ramadhan 1442 H. Persiapan apa yang sudah kita lakukan untuk melaksanakannya? Tulisan ini sebenarnya sebagai sebuah refleksi diri dan juga kontemplasi diri menjelang datangnya puasa Ramadhan 1442 H. Semoga hasil renungan ini menjadikan puasa saya pribadi lebih baik di tahun ini . Aamiin.
Kita bahasa dulu apa itu puasa ya? Puasa secara harfiah artinya menahan (as siam). Sedangkan secara istilah puasa artinya menahan makan dan minum dari waktu imsak sampai waktu Maghrib dengan melakukan niat. Menahan artinya sama dengan ngerem.
Menahan dari apa? Mengerem bagaimana? Mungkin itu menjadi sebuah pertanyaan bagi kita. Menahan dan mengerem dari hal-hal yang membatalkan puasa. Apa sajakah yang dapat membatalkan puasa? Makan dan minum, berhubungan badan di siang hari, berkata-kata kotor.
Menurut Ustadz Abdullah Zein Lc. MA meskipun kita sudah bertahun-tahun berpuasa masih banyak kegagalan dalam berpuasa. Belum banyak perubahan yang terjadi. Korupsi masih banyak terjadi. Kejahatan di jalan juga semakin banyak. Bukankah seharusnya tujuan puasa adalah menjadi orang yang bertakwa (muttakin)? ketika menjadi insan yang bertakwa maka seharusnya timbul kebaikan sesudahnya. Terjadi perubahan positif setelah melaksanakan puasa. Namun demikian ternyata tidak demikian sepenuhnya terjadi. Sebagian besar hanya mendapatkan lapar dan haus saja. Astaghfirullah.
Mengapa terjadi demikian? Menurut beliau karena sebagian besar dari kita baru dalam taraf menahan makan dan minum. Belum mulai pada taraf menahan atau mengerem yang selain itu. Misalnya marah/emosi, menahan kata-kata yang tidak bermanfaat dan menahan dari sesuatu yang bersifat negatif lainnya dari mata, mulut, dan pendengaran serta hati kita.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, bahwasanya Rasulullah bersabda:
قال الله “كُلُّ عمَلِ بْنِ آدَمَ لهُ إلّا الصِّيامَ فَإِنّهُ لِي وأنا أَجْزِي بِه والصِّيامُ جُنَّةٌ وإذا كانَ يَومُ صَومِ أَحَدِكم فلا يَرْفُثْ ولا يَصْخَبْ فإنْ سَابَّهُ أحدٌ أو قاتَله فَليَقُلْ إنِّي امْرُؤٌ صائِمٌ”
“Allah berfirman: Setiap amal anak Adam adalah untuknya kecuali puasa. Sesungguhnya puasa itu untuk aku dan aku sendiri yang akan memberi balasannya. Puasa adalah sebagai perisai baginya, maka apabila suatu hari seseorang dari kalian sedang berpuasa, maka janganlah ia berkata rafats (kotor) dan bertengkar sambil berteriak. Jika ada orang lain yang menghinanya atau mengajaknya berkelahi, maka hendaknya ia mengatakan ‘aku sedang berpuasa!’” (HR. Bukhori: 1771)
Kita diberikan kunci untuk mengerem diri kita saat kita sedang berpuasa agar dapat menahan hal-hal negatif yang dapat membatalkan dan merusak puasa kita. Tiga kata itu adalah "aku sedang berpuasa".
Tiga kata ini kelihatan sepele dan ringan saja diucapkan tetapi ia menjadi motivasi diri dan sekaligus benteng ketika kita akan berbuat di luar yang dikehendaki Allah ketika kita sedang berpuasa. Kita sering berhasil menahan diri kita untuk tidak makan dan minum saat berpuasa, tetapi ketika ujian berupa kemarahan, emosi, ejekan, bergunjing, dan luapan emosi kekesalannya lainnya seringkali kita menjadi lupa bahwa kita sedang berpuasa.
Di sinilah tiga kata tersebut menjadi latihan kita untuk mengerem hal-hal negatif yang membatalkan dan merusak puasa kita. Terlebih jika terkait dengan mempersiapkan buah hati berpuasa. Jika kita tidak mengerem keinginan kita maka akan timbul kegalauan, kemarahan dan kegelisahan. Diliputi oleh rasa takut. Orang yang hidup tanpa mengerem maka ia tidak akan selamat. Ngegass terus. Sementara orang yang dapat menempatkan ngerem secara tepat ia akan menjadi orang yang tenang dalam kehidupannya.
Semoga tulisan ini menjadi pengingat diri saya pribadi bahwa puasa bukan sekedar menahan diri dari makan dan minum. Tetapi banyak hal negatif yang harus kita hindari untuk dapat mencapai tujuan menjadi orang yang muttakin/bertakwa. Lisan, tangan, pendengaran dan hati kita harus latihan mengerem. Hari besok dimulai untuk latihan ngerem terhadap apa-apa yang tidak diperbolehkan dalam berpuasa. Semoga diberikan kemudahan, kelancaran dan kesehatan untuk melaksanakan puasa besok hari dan seterusnya. Aamiin.
Bismilah latihan ngerem bund... Semoga kita mampu menahan dari hal-hal yang membatalkan puasa. Selamat menyongsong bulan suci Ramadhan semoga selalu sehat hingga bisa menjalankan ibdah puasa dengan lancar sampi akhir Ramadhan.aamiin
ReplyDeleteBetul Bu. Melatih terutama selain makan dan minum. Aamiin, sama-sama Ibu, selamat menjalankan ibdah puasa Ramadhan 1442 H
DeleteBulan Ramadhan bulan latihan menuju hati yang suci
ReplyDeleteBetul bulan latihan di kawah candradimuka bu. Terima kasih kunjungannya.
DeleteTerbalik memang, disuruh ngerem, malah ngegas. Ketika puasa, berusaha menahan diri dari makan dan minum. Setelah berbuka puasa, langsung ngegas dengan ingin memakan apa saja dan sebanyak-banyaknya. Itu baru menahan lapar dan haus, apalagi menahan hawa nafsu.
ReplyDeleteAku sedang puasa.... ciiiiiiitttttt (suara rem)
ReplyDeleteSemoga kita bisa mendapatkan keberhakan dalam menjalankan ibadah ppuasa tahun ini.
SEmoga segala aktifitas kita baik wajib dan sunah diterima Allah swt
Serta khilaf dan dosa diberikan ampunan oleh-Nya
Aamiin
Semoga kita diberikan kesehatan dan kemudahan dalam menjalankan ibadah di bulan Ramadhan ini. Terutama latihan ngerem..selamat menunaikan ibadah puasa Bund..
ReplyDeleteBetul bu saat puasa bukan hanya menahan lapardan haus. Tapi kita menahan semua yang dapat mengurangi pahalanya.
ReplyDelete