Janjiku Akhirnya Hangus di Limpakuwus

Liburan semester 2 tahun pelajaran 2021/2022 sudah datang dan berlalu dua pekan. Sudah menjadi janji pada waktu liburan seperti ini kita melakukan kegiatan keluarga, baik berupa piknik, jalan bareng atau sekedar makan bersama keluarga. Namun tahun ini berbeda karena libur tidak berlaku untuk guru maka mau tidak mau saya meninggalkan anak liburan sendiri di rumah. Sebenarnya kasihan tapi mau mengajukan cuti juga kepikiran banyak hal yang harus dipersiapkan jelang pelaksanaan kurikulum merdeka di madrasah. Maka terlewatkanlah masa liburan ini tanpa menemani anak. 

Meskipun demikian saya berjanji untuk mengajaknya jalan atau piknik di waktu yang agak luang. Hari ini saya mencoba memberikan janji itu kepadanya. Bersama beberapa teman, kami pergi ke Limpakuwus. Bukan apa-apa hanya untuk menunaikan janji yang belum tertunaikan hingga jelang anak berangkat tanggal 11 Juli 2022 nanti. Rasa bersalah mengikuti terus jika tidak sampai memberinya waktu untuk bersama dengannya melewati waktu liburan. 

Alhamdulillah rasanya plong mengajaknya bermain hari ini. Meski mungkin tidak seperti yang diharapkan seharian penuh tapi mudah-mudahan mencukupi keinginannya untuk piknik bersama. Melihatnya tertawa dan menikmati permainan di Limpakuwus membuatku juga ikut bahagia dan senang.

Gambar: dokumen pribadi

Dengan seragam merah abu-abu kami menyepakati untuk memilih perjalan ke Limpakuwus. Tempat tersebut kami pilih karena suasana yang sejuk dan luas. Karena peserta perjalanan sebagian adalah emak-emak, maka cocok juga untuk permainan anak yang butuh tempat yang luas. Tidak lupa pula persediaan perbekalan yang cukup untuk semuanya. Ada nasi kuning dan teman-temannya, ada puding, ada buahjeruk, ada paket lutisan. Siap dinikmati bersama di sini.

Gambar: Selamat menikmati bekal bersama

Limpakuwus adalah tempat wisata di daerah kecamatan Baturaden. Ini memang termasuk rangkaian wisata Baturaden. Meskipun belum setenar Baturraden tapi tempat ini sudah menjadi tempat wisata yang dilirik oleh banyak wisatawan lokal. Sebagai tempat wisata berbasis hutan maka Limpakuwus memang banyak menawarkan kegiatan-kegiatan permainan alam seperti flying fox, perkemahan, melewati jembatan gantung, dan masih banyak lagi. 

Namun yang paling viral saat ini adalah permainan perosotan. Dapat dimaklumi meskipun kelihatan memacu adrenalin tetapi masih cukup aman untuk dilakukan baik oleh anak-anak maupun orang dewasa. Maka tidak heran jika arena permainan perosotan ini membuat antrian panjang mengular. Namun hal tersebut tidak menyurutkan niat pengunjung untuk dapat merasakan sensasi deg-degan meski hanya beberapa menit. 

Gambar: antrian permainan perosotan

Dengan biaya terjangkau hanya Rp 15.000 perorang sudah dapat menikmati wahana permainan ini. Bagi Anda yang tidak sabar mengantri maka dapat memilih jalur fast line dengan tiket Rp 60.000 perorang. Dijamin tidak mengantri. Pilih yang mana? Kalau saya pilih paket hemat saja. Lagian panjang perosotan juga sama baik yang fast line maupun yang reguler. 

Merasakan adrenalin yang naik meski sesaat

Karena ini memang kegiatan jalan-jalan untuk anak maka anaklah yang menjadi prioritas. Tapi pilihannya tidak jauh dari playground. Dengan membayar Rp 10.000 anak sudah dapat menikmati arena bermainnya dengan nyaman. Hal ini karena arena tersebut menggunakan rumput buatan sehingga sepatu dan sendal harus dilepas. Nah anak-anak jadi bebas bermain tanpa berpikir akan kotor oleh tanah yang becek.

Setelah melewati banyak permainan anak, dari mewarnai gambar, naik kereta api mini, naik mobil-mobilan dan bermain di playground akhirnya waktu sudah cukup siang. Kami bergegas pulang agak tidak terlalu panas di jalan. Semoga perjalanan hari ini ke Limpakuwus menjadi penunaian janji yang terus tertunda hingga jelang akhir masa liburan semester dua ini. Semoga menikmati semua permainan dan wahana yang ada.