Tulisan berikut merupakan hasil webinar bersama Prof. Dr. Indrajit dengan tema "Gerakan Masif Peningkatan Daya Saing Negara" yang menyoroti tentang penggunaan media digital dalam peningkatan daya saing sebuah negara. Pada masa pademi sebagian besar kegiatan dilakukan secara virtual dan memanfaatkan media digital dalam rangka mengatasi penyebaran virus covid 19. banyak hal yang tidak terduga berubah seiring berkembangnya penggunaan media digital. informasi menyebar cepat. Batas wilayah menjadi semakin sempit. Meskipun diakui bahwa pandemi banyak memunculkan korban tetapi ada perubahan positif setelah pandemi covid 19.
Mayoritas negara di dunia kini melakukan transformasi digital (irreversible change) untuk meningkatkan daya saing nasional. Transformasi digital bukan hanya sekadar semakin banyaknya penggunaan komputer pada kegiatan sehari-hari namun juga terjadi perubahan mindset tentang penggunaan teknologi digital pada pemangku jabatan.
Kunci keberhasilan transformasi digital bukanlah tergantung pada kekuatan finasial atau aturan-aturan pemerintah tetapi lebih terletak pada perubahan mindset segenap pemangku kepentingan. Hal ini tentu bukanlah hal yang mudah tetapi dengan perubahan mindset menciptakan budaya digital akan lebih judah dan lebih cepat dilakukan.
Digital mindset bukanlah sekedar proses automatisasi atau digitalisasi tapi lebih pada kemampuan dan berinovasi dan berkreasi mencipatkan value atau nilai lebih dan daya saing. Rancangan digital mindset yang benar adalah terjadinya disruption, yang mengubah tatanan kedhidupan manusia secara signifikan.
Disrupsi adalah menciptakan perubahan fundamental , cenderung radikal namun memberikan hasil kemajuan atau kinerja yang sangat signifikan. Salah satunya adalah dapat dilakukan pada bidang pelayanan publik.
Prinsip pada pelayanan publik adalah hindari hal-hal yang tidak diinginkan oleh publik/masyarakat umum. Contohnya dalam kehidupan sehari-hari antara lain:
1. Antrian fisik yang mengular. Ini tentu menghabiskan waktu, buang biaya, hilang peluang, ganggu emosi dan lambat berkarya.
2. Isian formulir yang sangat panjang. Ini menyebabkan habis waktu, buang biaya, human error, lambat proses, membosankan dan penghamburan kertas.
3. Persyaratan yang berulang dan banyak. Ini banyak menghabiskan waktu, buang biaya, mengganggu berbagai pihak, penghamburan kertas, pemanasan global, proses lambat dan akibat lainnya.
4. Dioper-oper ke berbagai pihak layanan. Ini tentu menyebabkan habis waktu, buang biaya, ketidakpastian, dan kebingungan.
5. Kesalahan dan ketidakakuratan data. yang menyebabkan kehilangan hak, kerugian tidak langsung.
6. Konfirmasi manual beragam aktivitas. Ini banyak menimbulkkan habis waktu, buang biaya, kehadiran joki dan layanan terhambat.
Untuk dapat sukses pada masa digital ini maka banyak diperlukan ilmu yang terkait pula dengan media digital. Ubah prinsip menjadi berikut ini.
banyak baca, banyak menulis
banyak browsing, banyak blogging
banyak interaksi, banyak posting
banyak partisipasi, banyak kolaborasi
banyak download, banyak upload
banyak sharing, banyak webinar
Kecerdasan digital (DQ=Digital Quotation) di dunia cyber meliputi:
1. Digital identity
Identitas di dunia digital. Jika nama Anda tersebut dan muncul pada saat pencarian di google.com maka Anda sudah masuk dalam digital identity. Kita bahkan bisa mengetahui urutan keluarga kita di sana.
2. Digital use
Apakah peran, pekerjaan dan profesi anda saat ini? Bagaimana teknologi digital dapat meningkatkan kualitas pekerjaan Anda. Jika Anda sudah banyak memanfaatkan teknologi digital untuk hal tersebut maka Anda sudah termasuk cerdas digital.
3. Digital safety
Begitu banyak kejahatan yang ada di dunia maya. Seseorang yang memiliki kecerdasan digital akan menyadari hal tersebut dan waspada terhadap kegiatannya di dunia maya.
4. Digital security
Banyak ancaman berupa data dan informasi yang kita simpan. Pengguna teknologi digital hendaknya selalu waspada akan hal tersebut dan mengantisipasinya sedari dini.
5. Digital emotional intelligence
Dalam dunia digital harus berhati-hati. Etika yang berlaku dalam dunia fisik harus pula diterapkan dalam lingkungan digital ini.
6. Digital communication
Sebagai makhluk individu sekaligus sosial, cita-cita dapat diraih dengan komunikasi dan interaksi efektif dengan orang lain. Pemilihan diksi sangat mempengaruhi. Hal ini juga berlaku pada komunikasi dan interaksi pada dunia digital.
7. Digital literacy
Inovasi dan kreasi adalah kunci menmanfaatkan internet untuk dapat meningkatkan keberhasilan dalam mencapai impian. Semakin luas literasi digital seseorang akan semakin memudahkan untuk mencapai impian di dunia digital.
8. Digital rights
Setiap individu harus menghargai dan dihargai atas karya digital yang ada dalam dunia digital. Plagiarisme harus dihindari dari masing-msing pengguna teknologi digital. Jadilah diri sendiri dengan karya dan inovasi.
Demikian resume kegiatan webinar. Semoga dapat lebih membuat kita mampu mantransformasi diri kita pada dunia digital untuk hal-hal yang bermanfaat. Salam literasi.
Tetimakad8h Bund..telah berbagi. Bidmilah semoga kita termasuk pengguna dunia digitak yang mahir
ReplyDelete