Keikhlasan, Mudah Diucapkan Berat Diamalkan

Kata ikhlas barangkali adalah kata yang sering kita dengar dan kita kaitkan pada saat kita melakukan amal perbuatan. Ikhlas dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti bersih, tulus dan memurnikan niat. Ketika kita mendapatkan cobaan seringkali kita diberikan nasehat untuk, "Yang ikhlas ya?" Atau ketika kita mempunyai permasalahan dengan sesuatu atau seseorang maka muncul kalimat "Insya Allah saya ikhlas." 

QS Al Ikhlas dalam Al Quran juga mungkin surat yang paling kita hafal setelah surat Al Fatihah. uniknya dalam QS Al Ikhlas, di dalamnya tidak tersebut kata ikhlas satu kali pun. Berbeda dengan surat-surat yang lain biasanya akan tersebut meski beberapa kali di dalamnya. Inilah luar biasanya, ia tidak perlu ditampakan untuk memiliki sifat ikhlas ini. Betapa kandungannya adalah mengikhlaskan diri secara utuh. Semua tertutupi, cukup hanya ia dan Allah saja yang tahu.

QS Al Ikhlas:1-4

Ikhlas adalah pernyataan bahwa apa yang kita lakukan adalah semata-mata karena Allah SWT. bukan karena makhluk atau alasan lainnya. Membaca tulisan Muh. Hanafi, SS, M.Sy tentang ciri-ciri orang yang memiliki sifat ikhlas semakin membuat termenung. Betapa kata ikhlas ini mudah diucapkan tetapi tidak mudah untuk diamalkan. 

Dalam tulisannya di ntb.kemenag.go.id Muh. Hanafi menyebutkan beberapa ciri-ciri orang yang ikhlas. Di antara ciri-ciri yang disampaikan adalah:

1. Keikhlasan akan hadir pada saat Anda takut pada popularitas.

2. Ikhlas ada pada saat Anda merasa memiliki banyak kekurangan.

3. Ikhlas hadir pada saat Anda cenderung menyembunyikan amal kebajikan.

4. Ikhlas hadir pada saat Anda merasa tak bermasalah ditempatkan sebagai pemimpin ataupun sebagai prajurit.

5. Ikhlas hadir pada Anda yang mengutamakan keridhaan Allah SWT daripada keridaan manusia.

6. Ikhlas pada saat Anda cinta dan marah karena Allah SWT.

7. Keikhlasan hadir pada saat Anda sabar menjalani panjangnya ujian.

8. Ikhlas hadir pada saat Anda merasa gembira kala teman Anda memiliki banyak kelebihan.

Nah, berapa ciri-ciri yang sudah kita penuhi untuk dikatakan menjadi orang yang ikhlas? Semakin direnungi kok sepertinya semakin banyak ciri-ciri yang tidak ada pada diri. Astaghfirullah. 

Dari jenisnya ada tiga tingkatan orang ikhlas, yaitu ikhlas orang awam, ikhlas khawas dan ikhlas khawas al khawas. Apa perbedaan dari ketiga jenis ikhlas tersebut?

a) Ikhlas awam adalah ikhlas yang muncul ddengan menjalankan perintah allah karena rasa takut akan siksanya dan mengharapkan pahala dari Allah SWT.

b) Ikhlas khawas yakni sifat ikhlas yang muncul dengan melakukan peribadatan kepada Allah SWT agar menjadi semakin dekat kepada-Nya sehingga akan mendapatkan balasan yang baik dari Allah SWT.

c) Ikhlas khawas al khawas dengan ditandai beribadah kepada Allah SWT dengan penuh kesadaran. Sifat ini dimiliki oleh mereka yang meyakini bahwa segala sesuatu adalah milik Allah dan hanya Allah tuhan yang sebenar-benarnya. 

Di tingkatan mana pun ikhlas kita, harus senantiasa mengingatkan diri sendiri. Sangat lembut godaan untuk melenceng dari sifat ikhlas kita. Kadang kita berpikir sudah ikhlas tetapi ternyata masih ada butiran-butiran debu yang mengotorinya. Bisikan-boisikan yang membuat kita merasa bangga dengan amal kita. 

Hal yang berlawanan dengan keikhlasan adalah riya. Melakukan segala sesuatu selain karena Allah SWT. Seperti yang disampaikan bahwa riya itu seperti semut hitam yang berada di batu hitam pada waktu malam hari. Suatu hal yang begitu sulit untuk dibedakan. Betapa banyak godaan-godaan yang muncul untuk menodainya. Semoga kita terhindar dari godaan-gaodaan tersebut, salah satunya adalah riya. 

Meskipun tidak mudah mewujudkan keikhlasan bukan sesuatu yang mustahil. Barangkali awalnya kita niatkan Allahumma paksakan. Harus dipaksa untuk ikhlas untuk kemudian tanpa sadar kita sudah melangkah menuju ikhlas dengan sendirinya. Sehingga suatu saat ikrar kita bahwa shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, robb semesta alam akan mewujud dalam diri kita. Semoga.

Gambar: wanitasholihah.com