Menjadi seorang guru tidak selamanya disebabkan karena panggilan suara hati. Bahkan ada yang tidak sama sekali bercita-cita menjadi seorang guru. Ada yang karena keadaan, karena tuntutan ekonomi, ada karena tidak ada pekerjaan lain dan masih banyak alasan lainnya.
Tidak perlu menyalahkan karena kondisi memang menuntut demikian. Namun jika sudah menjadi guru maka akhirnya betul-betul ingin menjadi guru yang sebenarnya. Menjadi guru sadar.
Ada tiga jenis guru di sekitar kita. Apa sajakah itu? Menurut Pak Afif Hidayatullah guru dibedakan menjadi 3 jenis yakni guru nyasar, guru bayar dan guru sadar.
Guru nyasar adalah guru yang tidak tahu harus bagaimana menjadi seorang guru. Ia datang dan pergi tanpa memberikan pengaruh terhadap anak didiknya. Ia seringkali marah -marah dengan berbagai alasan yang tidak jelas.
Guru bayar adalah guru yang bersemangat pada saat gajian, pada saat sertifikasi turun dan pada saat-saat lain yang terkait dengan keuangan. Namun di luar itu akan kembali seperti biasa. Tidak bersemangat dalam mengajar.
Guru yang ketiga adalah guru sadar. Yaitu guru yang tahu tugas dan kewajibannya. Ia tidak hanya mengajar tapi juga mendidik anak didiknya. Guru yang mengatakan siswanya untuk terus berprestasi, memotivasi dan menginspirasi anak didiknya.
Salah satu cara untuk memotivasi dan menginspirasi siswanya dapat dilakukan dengan cara memberi sugesti pada siswanya. Sugesti adalah cara mempengaruhi orang lain dengan mempengaruhi pikiran bawah sadarnya.
Ada dua jenis sugesti yang dilakukan, yakni autosugesti dan heterosugesti. Autosugesti adalah sugesti yang dilakukan oleh diri sendiri sehingga menimbulkan adanya sugesti pada diri sendiri secara pribadi. Contohnya adalah kalimat afirmasi yang ditujukan pada diri sendiri.
Sedangkan heterosugesti adalah sugesti yang dilakukan oleh orang lain atau dari lingkungan sekitar. Misalnya seorang motivator atau seorang guru.
Doa
Ucapan positif -negatif
Perilaku
Musik
Film/sinetron
Iklan
Nasehat
Salah satu syarat agar sugesti yang kita lakukan berhasil dengan sukses adalah meningkatkan trust/kepercayaan terlebih dahulu dari anak.
Ada empat langkah yang perlu kita sampaikan kepada anak saat memberikan sugesti, yaitu:
Lihat
Dengarkan
Bayangkan
Rasakan
Contoh sugesti:
Sayang ini Bunda...Tidur yang nyenyak ya. Besok bangun pagi dengan segar. Semakin sehat, semakin pandai.
Kamu anak ayah yang paling baik, penurut dan sholihah. Anandaku, psti kamu bisa rajin belajar dengan lancar dan terus semangat.
Sedangkan terkait kapan waktu yang efektif untuk menyampaikan sugesti adalah:
1. Dalam kondisi mengantuk;
2. 30 menit pertama saat tidur.
3. Tiga puluh menit sebelum terbangun
4. Saat fokus membaca, bermain game atau bermain hape
5. Saat berdoa memberikan sugesti antara lain:
Tiga hal yang harus disampaiakn pada saat memberikan sugesti
Saya yakin
Saya percaya
Saya optimis
Demikian beberapa catatan dari kegiatan mengikuti webinar bersama Pak Afif Hidayatullah. Semoga bermanfaat dan dapat mempraktekkannya.
Mantap dan terima kasih infonya 😁👍
ReplyDeleteBagus nih Tulisan Bun
ReplyDelete