Sunday, 10 July 2022

Belajar Public Speaking

 


Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokaatuh

Selamat malam semua sahabat blogger. Hari ini saya belajar tentang public sepaking bersama Pak Bayu Rahmat H, S.T. Public speaking adalah berbicara di depan banyak orang dengan menggunakan teknik yang efektif dan profesional.

Seringkali kita akan merasa grogi, tertekan dan tidak percaya diri ketika tampil berbicara di depan banyak orang. Hal tersebut terjadi karena kita memiliki mental block. Mental block adalah pikiran-pikiran negatif yang muncul sehingga memunculkan persepsi negatif yang menghambat orang untuk mampu menunjukkan kemampuannya. 

Mental block ini bekerja di alam bawah sadar sehingga berakar kuat di dalam diri kita. Mental block ini memang tidak bisa dihilangkan tetapi bisa dikontrol oleh pemiliknya. 

Ada empat kunci agar kita dapat mengontrol mental block yang sering muncul pada diri kita, yakni:

1. Afirmasi positif, adalah ungkapan-ungkapan positif yang kita munculkan agar dapat mengalihkan pikiran-pikiran negatif. Afirmasi positif dapat berguna jika diikuti oleh emosi. Maka ketika kita mengucapkan kata-kata positif ikutilah dengan emosi atau rasa. tidak hanya sekedar mengucapkan kalimat atau kata-kata positif.

2. Thermostat intermal

Praktek relaksasi yang melibatkan pernapasan dan afirmasi positif sehingga menjadi saling menguatkan. Caranya adalah dengan menarik napas panjang kemudian di tahan beberapa saat dengan mengucapkan kalimat positif selama 5-7x, kemudian baru dihembuskan kembali. Lakukan  secara berulang-ulang. 

3. Reframing

Memberikan makna baru pada pengalaman-pengalaman yang  sudah kit alami sehingga menghasilkan pengalaman yang baru. Biasanya dilakukan dengan melakukan editing terhadap peristiwa-peristiwa yang dialami sehingga menghasilkan respon yang lebih positif terhadap pengalaman yang ada.

4. Inner voice

Yaitu memunculkan dialog-dialog positif yang dimanfaatkan untuk memotivasi diri sendiri. Kita seperti diajak berbicara dan dimotivasi oleh diri sendiri dengan memberikan tepukan dan motivasi.

Ada empat komponen komunikasi menurut Professor Albert Mehrabian dari University of California Los Angeles. Komponen-komponen tersebut memperkuat komunikasi yang dilakukan. Ketiga komponen tersebut adalah:

 - 7% berupa kata-kata (spoken words)

 - 38% berupa intonasi (voice tone)

 - 55% berupa bahasa tubuh (body language) dan outfit/pakaian

Ternyata kata-kata yang kita gunakan hanya memiliki 7%pengaruh terhadap orang yang kita ajak bicara. Sangat sedikit sekali pengaruhnya. Yang berpengaruh adalah penggunaan intonasi dalam ucapan kita. 

Menurut Lise Gliot menyatakan bahwa satu bentakan/makian mampu membunuh lebih dari satu milyar sel otak dan satu cubitan /pukulan mampu membunuh 10 milyar sel otak anak. Hal ini dapat kita simpulkan bahwa intonasi dan bahasa tubuh sangat berpengaruh terhadap orang lain. 

Bahasa tubuh adalah komunikasi pesan nonverbal atau tanpa kata-kata. Ini dapat ditunjukkan melalui beberapa media yakni:

a) mata

b) wajah

c) gerakan tangan 

d) postur tubuh

e) gerakan kaki

Beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait dengan bahasa tubuh ketiak berkomunikasi antara lain:

1. Jaga kontak matan dengan audiens

2. Gunakan metode segitiga (kanan, depan dan kiri) 

3. Mainkan pola ekspresi wajah.

4. Telapak tangan hendaknya terbuka. Ini menunjukkan apa yang disampaikan olehnya adalah suatu hal yang benar.

5. Kepala agak miring untuk menunjukkan ekspresi tertarik dengan apa yang disampaikan.

Yang menjadi catatan dalam public speaking yang sukses adalah faktor pembukaan (opening) dan closing(penutup). Materi yang disampaikan akan sangat tergantung pada dua hal tersebut. Gagal dalam pembukaan maka materi kan menjadi tidak menarik meskipun materinya bagus. Demikian pula sebaliknya.

Dalam kegiatan pembukaan ada hal-hal yang harus dilakukan yakni:

1. Salam pembuka yang bersahabat,.

2. Berikan apresiasi kepada audiens berupa ucapan terima kasih dan pujian apresiasi atas keikutsertaannya.

3. Mulailah dengan bertanya. Bisa bertanya tentang kondisi secara umum atau sudah mulai ke awal materi.

4. Gunakan data atau fakta. Ini akan memperkuat apa yang disampaikan sehingga audiens akan semakin tertarik dan yakin.

5. Tunjukkan benefit sejak dari awal. Apa manfaat yang akan diperoleh ketika belajar tentang kegiatan yang disampaikan. 

Ternyata publik speaking harus diawali dulu dengan fokus pada kemampuan diri sendiri dulu dalam kegiatan awal, bukan fokus pada audiens dulu. Ketika kita sudah mampu mengatasi kendala dalam diri kita masing-masing maka audiens akan terpengaruh. Jangan pikirkan audiens dulu tapi pikirkan bagaimana kita tampil dulu. Audiens akan sangat tergantung dengan bagaimana Anda tampil. Anda adalah bintangnya!



2 comments:

Parenting Bulan Desember 2024 Musabangga

Kegiatan parenting bulan Desember 2024 dilaksanakan bersamaan dengan pembagian hasil belajar siswa atau rapor.  Kegiatan ini dilaksanakan pa...