Saturday, 9 August 2025

Jangan Berhenti Mencari Allah


Meski hidup kita kerap digelayuti oleh dosa, kesalahan, dan kegagalan menjaga diri dari maksiat, jangan pernah lelah untuk kembali kepada Allah. Jangan berhenti shalat. Jangan berhenti beristighfar. Dan jangan pernah meninggalkan jalan-Nya, walau langkah kita masih terseok-seok oleh kealpaan dan godaan dunia.


Kadang kita merasa tak pantas berdiri di hadapan Allah. Kita tahu dosa-dosa kita. Kita hafal betapa seringnya lisan ini berbohong, mata ini mencuri pandang, hati ini menyimpan dengki, dan tubuh ini tunduk pada nafsu. Kita malu menghadap-Nya. Kita gentar untuk berdoa. Kita merasa munafik saat hendak sujud. Tapi justru itulah mengapa kita harus tetap sujud. Karena hanya Allah yang mampu membersihkan noda-noda di hati kita, meski noda itu sudah terlalu lama mengering dan membatu.


Allah tidak menolak pendosa yang ingin kembali. Justru sebaliknya, Allah sangat mencintai hamba yang bertaubat. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman:


إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلتَّوَّٰبِينَ وَيُحِبُّ ٱلْمُتَطَهِّرِينَ

"Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri." (QS. Al-Baqarah: 222)


Taubat bukan hanya untuk mereka yang sudah ‘bersih’. Justru ia adalah pintu bagi mereka yang berkali-kali tergelincir. Dan shalat adalah bukti bahwa kita tidak menyerah pada dosa.


Maka peganglah nasihat ini dalam hati:

Tetaplah shalat, sekalipun engkau adalah pendosa hebat.

Shalat adalah pengakuan bahwa kita membutuhkan Tuhan. Ia bukan hanya kewajiban, tapi juga tempat mengadu. Seorang pendosa yang tetap shalat adalah seorang hamba yang tidak menyerah pada keadaan. Rasulullah ﷺ bersabda:


الصَّلَاةُ نُورٌ

"Shalat itu cahaya." (HR. Muslim)


Cahaya tidak datang tiba-tiba, tapi menyala perlahan. Maka, sekalipun engkau masih sering berbuat maksiat, jangan tinggalkan shalat. Karena shalat adalah jalan keluar dari maksiat itu sendiri. Allah berfirman:


إِنَّ ٱلصَّلَوٰةَ تَنْهَىٰ عَنِ ٱلْفَحْشَآءِ وَٱلْمُنكَرِ

"Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar." (QS. Al-‘Ankabut: 45)


Kita tidak harus sempurna untuk shalat. Kita hanya harus jujur bahwa kita membutuhkan ampunan-Nya.


Tetaplah istighfar, meskipun engkau terus mengulang kesalahan.

Setiap istighfar adalah pernyataan bahwa hati kita masih hidup. Dan Allah tidak pernah bosan mendengar istighfar dari hamba-Nya. Rasulullah ﷺ, yang telah diampuni dosanya, tetap beristighfar lebih dari 70 kali dalam sehari. Maka apa alasan kita untuk berhenti?


Allah bahkan berjanji:


قُلْ يَٰعِبَادِىَ ٱلَّذِينَ أَسْرَفُوا۟ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا۟ مِن رَّحْمَةِ ٱللَّهِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يَغْفِرُ ٱلذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلْغَفُورُ ٱلرَّحِيمُ

"Katakanlah: Wahai hamba-hamba-Ku yang telah melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang." (QS. Az-Zumar: 53)


Setiap istighfar adalah ketukan di pintu rahmat Allah. Dan tidak ada ketukan yang akan dibiarkan tanpa jawaban.


Tetaplah di jalan-Nya, walau langkahmu tersandung dosa.

Jalan menuju Allah tidak selalu mulus. Bahkan seringkali penuh onak dan duri. Kita jatuh, kita luka, kita menangis. Tapi jangan berhenti. Allah tidak menilai seberapa sempurna langkah kita, tapi seberapa tekun kita kembali setelah jatuh.


Rasulullah ﷺ bersabda:


كُلُّ بَنِي آدَمَ خَطَّاءٌ، وَخَيْرُ الْخَطَّائِينَ التَّوَّابُونَ

"Setiap anak Adam pasti berbuat dosa, dan sebaik-baik orang yang berdosa adalah mereka yang bertaubat." (HR. Tirmidzi)


Hidup ini bukan tentang menjadi malaikat. Tapi tentang menjadi manusia yang terus berjuang untuk kembali kepada Allah, meski harus merangkak dalam lelah dan luka.


Jangan biarkan rasa bersalah membuatmu jauh dari Allah. Justru bawalah rasa bersalah itu dalam doamu. Menangislah di hadapan-Nya. Mengakulah dengan jujur. Tidak ada yang lebih indah dari dosa yang melahirkan taubat.


Allah itu tidak seperti manusia. Manusia menjauh saat kita bersalah. Tapi Allah justru mendekat. Dalam sebuah hadis qudsi, Allah berfirman:


يَا ابْنَ آدَمَ إِنَّكَ مَا دَعَوْتَنِي وَرَجَوْتَنِي غَفَرْتُ لَكَ عَلَى مَا كَانَ مِنْكَ وَلَا أُبَالِي

"Wahai anak Adam, selama engkau berdoa kepada-Ku dan berharap kepada-Ku, maka Aku akan mengampuni dosa-dosamu walau sebanyak apapun, dan Aku tidak peduli." (HR. Tirmidzi)


Maka, jangan lelah untuk mencari Allah. Jangan berhenti memanggil nama-Nya. Jangan putus berharap pada rahmat-Nya.


Kita memang bukan manusia sempurna. Tapi kita bisa menjadi hamba yang tidak pernah berhenti mencari-Nya. Dan itu sudah cukup untuk membuat Allah tersenyum padamu.


Teruslah shalat. Teruslah istighfar. Teruslah berjalan. Karena yang Allah cintai bukan mereka yang tidak pernah jatuh, tapi mereka yang tidak pernah berhenti bangkit.


No comments:

Post a Comment

Rahasia Kesehatan Wanita Ada di Dalam Dirinya

 #InfoBPGroup  Kesehatan wanita sesungguhnya dimulai dari dalam — dari keseimbangan hormon, daya tahan tubuh, hingga energi yang stabil dite...