TRAINING HYPNOSELLING "MENJUAL TANPA PENOLAKAN
bersama: Bapak Aris Ahmad Jaya
_(Founder ABCo Group, Motivator Nasional, Mr. Sugesti Indonesia)_
Jum'at malam Sabtu
30 September 2022
⏰ 19.30-22.00 WIB
https://youtu.be/1WL9jgzfh-A
📝💎📝💎📝💎📝💎
Ternyata *banyak orang yang berilmu, beride, bergagasan tapi gagasan dan idenya tertolak, tidak diterima.* Begitu pun dengan guru, tertolak, tidak diterima, begitu sebuah sekolah. Coba bayangkan sekolah dengan gedung yang hebat, visualisasi keren tapi kenapa kok muridnya kurang/tidak mencapai target? karena *mereka belum diizinkan oleh klien, nasabah, dan oleh orang-orang yang semestinya membutuhkan.*
Mengapa di Bali ada sebuah ide yang aneh: menjual kemiskinan. Mengapa? karena targetnya jelas yaitu orang-orang kaya yang belum pernah miskin. Jadi yang dijual kemiskinan.
Bahkan awal-awal dulu ketika sekolah alam hadir, mereka menjual bagaimana anak-anak bisa merasakan belajar sambil bermain di alam terbuka. Tidak ada dinding, mereka bebas, tidak harus pakai seragam, anak-anak ini benar-benar menikmati suasana dan ternyata ada saja yang mendaftar bahkan menolak siswa. Konsep tersebut hari ini banyak diadopsi di kurikulum merdeka.
Jadi *inti dari hypnoselling itu bukan menjual produk sebenarnya, tetapi kita menjual kebutuhan dari orang-orang yang ada di sekitar kita.* Produk kita ini hanyalah merupakan fasilitas yang menjadikan kemudahan-kemudahan atas apa yang mereka mau.
Bob Sadino pernah menyampaikan: “sebenarnya di dalam permasalahan orang-orang di sekitar kita, di setelah rizki yang semestinya kita bisa rasakan. Kenapa? karena semakin banyak masalah berarti semakin banyak solusi dan orang yang bisa menawarkan solusi di situ Anda mendapatkan rezeki."
Ketika di sekitar Anda banyak masalah, banyak hal-hal yang kurang nyaman ataupun masalah-masalah hidup di sekitar Anda, maka di situ ada rezeki bagi orang yang memikirkan solusi itu (bukan mengeluhkan masalah).
Siapa yang menyangka hari ini sebuah perusahaan ada grab, ada gojek, mereka tidak memiliki armada yang sedemikian banyak bahkan motor dan mobil pun mereka mungkin bisa dihitung, tidak memiliki garasi mobil sedemikian besar, bahkan mereka tidak membeli bahan bakar setiap hari, tidak banyar apa pajak mobil atau ban motor setiap tahun tapi mereka mampu menggerakkan semua orang yang memang menginginkan untuk bersinergi tapi inti awalnya adalah bagaimana memudahkan orang lain berpindah dari a ke b, bagaimana makanan yang di pelosok bisa dipesan kapanpun, bahkan 24 jam. Kunci awalnya adalah memudahkan, mendekatkan yang jauh, memudahkan yang susah, menyederhanakan yang rumit.
Hypnoselling itu kadang tidak harus banyak berbicara, tidak banyak bercerita, bahkan kadang-kadang yang menjual pun belum tentu bertemu dengan orang yang membeli.
Betapa banyak hari ini sekolah-sekolah yang hampir tutup gara-gara mereka hanya mengandalkan brosur. Kalau sekolah negeri In syaa Allah banyak pesertanya. Tapi ingat! bukan masalah negeri atau swasta, namun bagaimana orang-orang yang dititipkan oleh Allah kepada kita termudahkan, tersederhanakan yang rumit, terbahagiakan yang susah.
Ada sebuah sekolah prestasi yang bagus, juara, keren, tempatnya juga strategis, guru-gurunya juga semangat, keren tapi mengapa muridnya nggak banyak? padahal dari sisi biaya terjangkau. Apapun jawaban Anda, ini kuncinya.
Kuncinya adalah: sebaik apapun sebuah produk tidak akan membuat tertarik bagi orang-orang yang tidak tahu produk itu.
Jadi ternyata orang menilai kita, melihat kita, memandang kita, merasakan kebersamaan dengan kita, itu *bagian dari kita “menjual”.* Sehebat apapun sebuah produk, misalnya pohon cendana tapi kalau masih di tengah hutan benar kualitasnya sebagai cendana, kayunya, wanginya juga cendana tapi kenapa kok masih belum dikenal? jawabannya: karena masih di tengah hutan, masih bersama dengan pohon-pohon lain, bersama semak belukar. Tapi ketika pohon cendana ini dibawa ke luar hutan, kemudian dibentuk, diracik, diambil minyaknya, lalu dipakai kayunya, dibentuk menjadi sesuatu, baru bisa terjual. Artinya *tidak semua benda dan barang berkualitas itu mampu dinikmati orang kalau tidak diketahui keberadaannya, tidak diketahui nilai manfaatnya, tidak diketahui harganya. Dan yang terpenting adalah dia itu nilai gunanya apa?*
Kenapakah sebuah sekolah yang dikatakan keren, hebat, prestasinya bagus tapi tidak dikenal? Sebab *pialanya ditaruh di ruang kepala sekolah, jadi orang yang datang pun tidak melihat* karena ruang kepala sekolah umumnya bertuliskan: _"Yang tidak berkepentingan dilarang masuk."_
Terus bagaimana orang tahu tentang prestasi sekolah itu? Gurunya keren-keren, gurunya hebat-hebat tapi gurunya ini tidak pernah disuruh, diajak keluar untuk ikut seminar, simposium, lomba, aktivitas sehingga kehebatannya hanya dikenal di lomba-lomba tertentu saja.
Atau sekolah yang tempatnya strategis, di pinggir jalan tapi tidak pernah mengadakan aktivitas yang membuat sekolah ini dikenang, tidak pernah mempublikasikan lewat Instagram, Tik Tok, Snack video, YouTube, Facebook. Akhirnya sekolah ini hanya bangga di bawah tempurung.
Jadi ingat baik-baik! Ketika produk sehebat apapun, sebagus apapun ketika tidak diketahui, tidak dikenang, tidak memberikan kemudahan untuk memudahkan orang lain. Mohon maaf!!
Jangan Anda bayangkan bahwa hypnoselling itu adalah menjual ketika seseorang itu tidak ingat apapun atau karena terhipnotis dan membeli produk kita atau dalam kondisi dia tidak sadar. Itu bahaya!!
Ketika kita mampu melakukan penjualan dimana orang itu mengizinkan barang kita diterima, mengizinkan nilai manfaat barang kita dimengerti dan akhirnya dia memutuskan untuk mengambil manfaatnya, itu bagian dari hypnoselling.
Persepsikan mulai malam hari ini jualan itu bukan menjual barang dan kita mendapatkan keuntungan. Kalau persepsi Anda seperti itu, persepsi Anda perlu diubah definisi.
Sebab jualan adalah membantu orang lain mendapatkan apa yang mereka inginkan.
Jadi kalau Anda berprinsip bahwa jualan adalah kita menjual barang yang kita punya dan kita mendapatkan margin yang semakin besar dari penjualan, Anda akan ditinggalkan karena orang hari ini bisa memilih margin yang sesuai dengan apa yang menguntungkan mereka.
Tetapi kalau prinsip Anda adalah kehadiran saya, jasa saya, benda saya, barang saya adalah membantu orang lain mendapatkan apa yang mereka inginkan, maka berarti Anda sudah benar untuk kategori makna jualan yang sesungguhnya.
Hal-hal yang ketika jualan Anda perlu lihat:
1. Mendekatkan yang jauh
Contoh: tukang sayur. Biasanya kita berangkat ke pasar pagi-pagi, eh tukang sayur sudah datang mendekati rumah kita.
2. Memudahkan yang susah
Contoh: nyari garam, masak Anda harus ke laut atau mencari asam, masak harus naik gunung.
Ternyata prinsip jualan atau selling adalah membantu orang lain mendapatkan apa yang mereka butuhkan apa yang mereka inginkan.
Di saat Anda fokus membantu orang lain, tanpa Anda sadari Anda pun sebenarnya membantu diri Anda sendiri. Finansial Anda otomatis bertambah, kesejahteraan Anda otomatis bertambah.
Makanya seorang *Steve Jobs* pernah berkata: _"kalau ingin kaya itu caranya sederhana. Ketahuilah kebutuhan orang di sekitarmu, perbanyaklah orang-orang yang engkau layani. Semakin banyak orang yang kau bantu otomatis finansialmu bertambah."_
Mengapa banyak pedagang yang tidak mampu menjual barangnya? *karena dia fokus agar barangnya ini tidak rugi, fokus agar barangnya untung, fokus agar barangnya ini menjadikan dirinya lebih sejahtera.* Harusnya dibalik berpikirnya yaitu fokus bagaimana menolong orang, membantu orang, memudahkan urusan orang, memberikan kemanfaatan.
*Mengapa banyak sekolah yang hari ini menolak siswa? karena mereka fokus bagaimana membantu para orangtua sesuai dengan kebutuhan kekinian.* Ketika saya bertemu dengan beberapa sekolah, ada orangtua yang pengen anaknya punya karakter bagus, shalatnya bagus. Yang penting anak merek ini punya karakter yang bagus karena ayah dan ibunya memiliki perusahaan bahkan mereka adalah CEO di perusahaan mereka sendiri, _"anak saya ini suatu hari nanti kalau menggantikan kami, mereka jujur, disiplin, punya kemampuan untuk berkomunikasi, terkait dengan pelajarannya apa? mereka nanti bisa merekrut orang-orang terbaik untuk membantunya"._ Itu kata ayahnya. Sehingga mereka ingin mendapatkan anak yang dicintainya ini melanjutkan bisnisnya dengan karakter-karakter yang hebat. *Ketika anaknya remedial, ayahnya tidak masalah yang penting anaknya mau mengikuti remedial sampai lulus.* Ketika saya berdiskusi dengan beberapa kepala sekolah di sekolah-sekolah unggul, kadang-kadang saya takjub dengan beberapa pemikiran para orangtua. Mereka melihat anaknya yang remedial itu bilang begini: *_"biar anak saya tahu bagaimana rasanya sakit, bagaimana rasanya malu, bagaimana rasanya capek. Ketika libur harus masuk sekolah. Biar mereka mendapatkan kecerdasan menghadapi kemalangan."_*
Coba ada orangtua seperti itu. Dan itu sedikit. Maka yang sedikit ini mempersiapkan anaknya menjadi lebih hebat. Makanya *sekolah ini menjual karakter, bukan menjual nilai seratus.*
*Paradoks Sukses*
Mereka yang hanya fokus pada dirinya sendiri, fokus pada apa yang mereka inginkan, biasanya hidupnya kurang bahagia dan sejahtera. Karena mereka punya *tingkat ego yang besar, punya daya ketidak nyamanan yang besar, punya rasa iri yang besar, punya rasa sakit hati yang besar.* Dia ingin orang menghargainya, ingin orang memudahkannya, ingin melihat dan menatapnya, ingin orang mengenalnya. *Biasanya orang-orang seperti ini kurang teman, kurang sahabat, kurang kawan, kurang jaringan dan siap-siap kesepian di dalam keramaian.*
Kita akan hidup lebih bahagia dan mendapatkan uang lebih banyak bila kita berusaha memudahkan urusan orang lain.
*Hypnoselling sesungguhnya adalah kita belajar memudahkan urusan orang lain, bagaimana membuat orang lain termudahkan karena ide kita, gagasan kita, produk kita.*
Mudahkanlah orang lain, maka Allah akan memudahkan Anda. Bagaimana agar mampu memudahkan? kita belajar hypnoselling.
*3 HAL SEBELUM MENJUAL*
*1. Pelajari manfaat dan keunikan produk Anda secara menyeluruh dan berulang-ulang*
Contoh: apa keunikan sekolah yang Anda miliki dengan sekolah2 lain di sekitar? apa nilai tambah dan nilaii kemanfaatan yang ditawarkan, apa yang sekiranya menjadikan produk (dalam hal ini sekolah) untuk benar-benar menjawab dari kebutuhan orangtua. Bukan sekedar anak-anaknya bisa membaca, bisa menulis, atau menghabiskan waktu.
*2. Lihat bagaimana produk Anda membantu orang lain mendapatkan apa yang mereka inginkan*
Contoh: ada sekolah di pelosok, masuknya saja susah tapi mengapa muridnya banyak? Orangtua berkata: "_Di sekolah ini anak kami bisa mengucapkan terima kasih kepada kami sebagai orangtuanya, shalatnya jadi rajin, empatinya juga bagus, bahkan dengan kakaknya dia mengalah padahal sebelumnya luar biasa, ketika mau shalat malah saya yang diingatkan."_
Coba sekarang pikirkan apa kebutuhan orang-orang saat ini?
Hari ini ketika kita baru mikir, orang lain sudah memberikan solusi. Pertanyaannya: bagaimana dengan Anda? Sudahkah Anda menjadi solusi?
Bayangkan produk Anda, sekolah Anda, ide Anda, jasa Anda adalah bagian dari kemudahan-kemudahan yang bisa dirasakan oleh orang-orang yang ada di sekitar Anda.
Contoh lain: jualan jilbab. Bukan sekedar jilbabnya, tapi menjual ketenangannya, kenyamanannya, tambah cantik dan PDnya.
*3. Bayangkan mereka merasa senang (puas, bahagia, bangga karena produk Anda membantu mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan)*
Ini *terkait dengan frekuensi dan vibrasi.* Pernahkah Anda membayangkan orang-orang yang selama ini bersinergi dengan Anda, percaya membeli sesuatu dari Anda, mereka puas, senang, bahagia, bangga karena produk Anda membantu mereka, mendapatkan apa yang diinginkannya
*Anda harus pahami bahwa ternyata gelombang pikiran Anda itu jauh lebih cepat sampai dibanding dengan gerakan Anda. Pikiran Anda lebih menjangkau tempat yang tidak terjangkau dibanding dengan diri Anda.*
Pernahkan Anda membayangkan murid-murid yang Anda senang bertemu dengan Anda, bahagia belajar dengan Anda, nyaman dan benar-benar merasakan kebahagiaan. *Anda menjadi guru favoritnya,* bahkan ketika Anda sakit, mereka sedemikian sedih dan ingin Anda segera masuk bagaimana anak-anak senang belajar dengan Anda.
*Strategi langkah demi langkah Hyposelling akan membantu kita untuk menembus filter kritis dan menanamkan ide pada benak orang lain.*
_✍️ Penulis Resume: Bunda Lili-ABCo Therapy
No comments:
Post a Comment