Pada malam ini Jum'at malam Sabtu, 7 Oktober 2022 bersama Bapak Aris Ahmad Jaya (Founder ABCo Group, Motivator Nasional, Mr. Sugesti Indonesia) penulis belajar tentang
"LUKA PENGASUHAN DAN DAMPAKNYA DI MASA DEPAN"
Dari materi ini banyak belajar tentang innerchild. Bahwa apa yang kita lakukan pada buah hati kita ternyata ada pengaruhnya dengan masa lalu kita. Wah, seperti itukah? Jika selama ini kita sering membentak-bentak buah hati, jika ditelusuri akan ada kaitannya dengan pengalaman masa lalu kita orang tuanya.
Ya, setiap orang pasti memiliki masa lalu, baik masa yang menyenangkan maupun yang tidak menyenangkan. Hari ini terkadang banyak kebahagiaan terkubur, karena adanya ketidaknyamanan, ketidakbahagiaan yang belum dituntaskan.
Setiap orang pasti memiliki masa lalu. Di dalam masa lalu selalu ada kebahagiaan dan juga ketidakbahagiaan. Ada kenyamanan dan ketidaknyamanan. Ini terkait dengan orang-orang dekat (ayah, ibu, kakak, adik, guru, dll).
Mengapa ada luka pengasuhan? Sementara begitu besar
pengorbanan orangtua kita? Orangtua kita adalah produk dari pengasuhan
orangtuanya yang bisa jadi mengasuh dengan pola kekerasan sehingga anak itu
sedemikian takut ketika orangtua marah atau membentak atau mengancam atau
kekerasan fisik.
Luka pengasuhan terjadi akibat dari penerapan pengasuhan
yang salah. Akibatnya anak mengalami luka batin yang berimbas pada perilaku
anak di masa depan.
Parenting is wearing
Pola pengasuhan yang dialami seseorang di masa kecilnya akan
dilakukannya juga kepada anak-anaknya kelak.
Mother Wound adalah luka ibu atau luka batin akibat salah
pengasuhan yang dilakukan seorang ibu kepada anaknya.
Seorang perempuan yang mengalami luka pengasuhan yang
diakibatkan oleh ibunya akan melukai anaknya dengan cara yang sama pula
Ada 5 sebab inner child (luka pengasuhan):
1. 1. Menghukum anak di depan orang lain
Akibatnya: anak merasa malu, hilang kepercayaan dirinya, mengalami kecemasan dan isolasi
2. 2. Membanding-bandingkan
Setiap anak merasa tidak nyaman dibanding-bandingkan dengan saudara, teman saudara atau bahkan dengan orang tuanya. Akibatnya: anak merasa dibedakan dan direndahkan.
4. Meremehkan
Tidak menghargai proses, hanya focus pada nilai atau hasil akhir yang didapat
Akibatnya: anak-anak malas berproses dan lemah AQ (Adversity Quotient/kecerdasan menghadapi kemalangan)
Kita ubah diri kita. Mari kita hargai proses, ini yg semestinya kita evaluasi
4. Ketidakhadiran emosional Ketidakhadiran orangtua pada saat momentum dimana anak sangat mengharapkan kehadirannya.
Akibatnya: anaknya merasa tidak penting
5. Permisif (terlalu longgar, terlalu bebas), Over Protektif
Akibatnya: menjadikan anak egois ingin menang sendiri
Solusi Luka Pengasuhan
Sementara ada beberapa langkah yang dapat digunakan untuk mengembalikan dan membasuh luka pengasuhan tersebut sehingga dapat keluar dari luka pengasuhan masa lalu.
Hadirkan kembali memori menyakitkan di masa kecil. Ceritakanlah kembali rasa sakit dan tuangkan segala perih yang mengganjal hati. Akan lebih baik lagi jika ada orang yang diajak berbicara. Jika tidak ada orang lain maka tulislah di selembar kertas. Writing is healing atas ketidaknyamanan di masa lalu.
2. Reframing
Reframing ibarat memberi bingkai yang bau pada foto lama. Cari berbagai alasan positif terkait gambaran inner child negative di masa lalu yang masih muncul. Mencari sisi baik dari peristiwa yang pernah terjadi.
3. Memaafkan
Memaafkan orang tua memang tidak bisa mengubah masa lalu namun memaafkan akan memperindah masa depan.
4. Self talk berbicara dengan diri sendiri
Berdialoglah dengan diri sendiri, agar kita tidak melakukan hal yang sama pada buah hati kita seperti apa yang sudah orang tua kita lakukan pada kita.
5. Terapi Bangkai Emosi (TBE)
Terapi cermas, marah dan emosi
Maafkanlah benar-benar kejadian yang tidak nyaman yang pernah dialami dan dirasakan di masa lalu.
Secara lengkap kegiatan dan rekaman zoom meeting MKJ edisi #545 dapat disaksikan pada link youtube berikut:
No comments:
Post a Comment