Baru saja kemarin saya menyaksikan kembali film G30S/PKI. Ada rasa haru, marah, sedih dan bersyukur yang kerap tertinggal setelah menyaksikan film ini. Anak bangsa terbunuh oleh bangsanya sendiri. Tragis dan selalu bertanya mengapa ini terjadi pada bangsaku?
Belum usai terbawa suasana sedih dan pilu pembunuhan para jendral, anak bangsa terbaik Indonesia di tangan tangan-tangan PKI yang juga merupakan bangsa sendiri, pagi ini menerima berita yang juga luar biasa membuat duka.
Hampir 128 orang meninggal dalam sebuah perhelatan sepakbola Indonesia. Pertandingan sepakbola yang berlangsung di stadion Kanjuruhan Malang berakhir dengan ricuh. Rasanya sangat disayangkan, di tengah upaya bangkit dari keterpurukan setelah tidak diadakannya kompetisi selama pandemi justru muncul permasalahan yang mencoreng nama baik persepakbolaan Indonesia.
Pertandingan sepakbola yang digelar antara Arema Malang dan Persebaya di
No comments:
Post a Comment