ONE DAY ONE HADITS
Sabtu, 25 Oktober 2025 / 3 Jumadil awal 1447
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صل الله عليه وسلم:
:
يُصَلُّونَ لَكُمْ، فَإِنْ أَصَابُوا فَلَكُمْ وَلَهُمْ، وَإِنْ أَخْطَؤُوا فَلَكُمْ وَعَلَيْهِمْ.
“Mereka (para imam) salat untuk kalian. Jika mereka benar, maka bagi kalian dan mereka pahala; dan jika mereka salah, maka bagi kalian (tetap pahala) dan atas mereka (tanggung dosanya).”
— رواه البخاري (رقم 694) dan مسلم (رقم 648)
Pelajaran yang terdapat di dalam hadits:
1- Imam adalah wakil jamaah
Imam berperan sebagai wakil makmum dalam menunaikan salat. Ia memikul tanggung jawab besar agar salat jamaah berjalan sesuai syariat.
2- Makmum tetap mendapat pahala walau imam salah.
Selama makmum mengikuti imam dengan niat dan cara yang benar, maka pahala salat jamaahnya tidak gugur, walau imam keliru dalam bacaan atau lupa satu rukun.
Contoh: Imam lupa tasyahhud awal, makmum ikut berdiri maka makmum tidak berdosa dan salatnya tetap sah.
3- Tanggung jawab kesalahan pada imam.
Jika imam salah dalam tata cara salat, atau melakukan kekeliruan tanpa sengaja, maka dosa atau kesalahannya tidak menimpa makmum, tetapi menjadi tanggung jawab imam.
Ibnu Hajar al-‘Asqalani berkata:
“Makmum tidak memikul dosa kesalahan imam, selama ia mengikuti dengan benar dan tidak mengetahui kesalahannya.”
(Fath al-Bari, 2/188)
4- Menunjukkan kasih sayang Rasulullah shalallahu alaihi wa salam kepada umatnya.
5- Hadis ini memberi ketenangan bagi makmum:
Mereka tidak perlu waswas atau takut salatnya batal hanya karena imam salah yang tidak disengaja.
6- Hadis ini menjadi dasar ucapan populer di masyarakat:
“Jika imammu benar, kamu dapat pahala; jika imammu salah, kamu tetap dapat pahala, dosanya imammu.”
Tema hadist yang berkaitan dengan Al Qur'an:
1- Hadis ini menunjukkan bahwa makmum tidak menanggung dosa imam. Jika imam salah, maka kesalahan itu tanggung jawabnya sendiri sesuai prinsip keadilan Allah
لَا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِزْرَ أُخْرَىٰ
“Dan seseorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain.”
— QS. Al-An‘ām: 164, juga disebut dalam QS. Al-Isrā’: 15
2- Makmum berusaha dengan niat ikhlas mengikuti imam, maka pahalanya tetap diberikan, meskipun imam keliru.
Ini menunjukkan keadilan Allah dalam memberi balasan sesuai niat. Setiap amal dibalas sesuai niat dan usaha
لَيْسَ لِلْإِنسَانِ إِلَّا مَا سَعَىٰ
“Dan bahwa manusia tidak akan memperoleh selain dari apa yang telah diusahakannya.”
— QS. An-Najm: 39
3- Imam memegang amanah besar memimpin salat jamaah.
Hadis ini memperingatkan bahwa jika imam salah atau lalai, maka dosanya ditanggung oleh imam sendiri. Amanah dan tanggung jawab pemimpin (imam)
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَخُونُوا اللَّهَ وَالرَّسُولَ وَتَخُونُوا أَمَانَاتِكُمْ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ
“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul, dan jangan (pula) mengkhianati amanat yang dipercayakan kepadamu, sedangkan kamu mengetahui.”
QS. Al-Anfāl: 27
4- Makmum wajib taat kepada imam selama imam benar dalam salatnya sesuai dengan perintah Al-Qur’an untuk taat kepada pemimpin dalam ketaatan kepada Allah. Tentang ketaatan kepada pemimpin selama dalam kebenaran
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنكُمْ
“Wahai orang-orang yang beriman, taatilah Allah, taatilah Rasul, dan pemimpin di antara kamu.”
QS. An-Nisā’: 59
No comments:
Post a Comment