ONE DAY ONE HADITS
Sabtu, 4 Oktober 2025 / 12 Rabiulakhir 1447
عن أَبي هريرة رضي الله عنه قَالَ قَالَ: قَالَ رَسُول الله صلى الله عليه وسلم: ((لا تَحَاسَدُوا، وَلا تَنَاجَشُوا، وَلا تَبَاغَضُوا، وَلا تَدَابَرُوا، وَلا يَبعْ بَعْضُكُمْ عَلَى بَيْع بَعْض، وَكُونُوا عِبَادَ الله إخْوَانًا، المُسْلِمُ أخُو المُسْلم: لا يَظْلِمُهُ، وَلا يَحْقِرُهُ، وَلا يَخْذُلُهُ، التَّقْوَى هاهُنَا- ويشير إِلَى صدره ثلاث مرات-- بحَسْب امْرئٍ مِنَ الشَّرِّ أنْ يَحقِرَ أخَاهُ المُسْلِمَ، كُلُّ المُسْلم عَلَى المُسْلم حَرَامٌ، دَمُهُ ومَالُهُ وعرْضُهُ)). رواه مسلم.
Dari Abu Hurairah r.a. pula, katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Janganlah engkau semua hasad-menghasad, jangan pula kecuh-mengecuh, jangan benci-membenci, jangan seteru-menyeteru dan jangan pula setengah dari engkau semua itu menjual atas jualannya orang lain. Dan jadilah hamba Allah sebagai saudara.
Seorang Muslim itu adalah saudara orang Muslim yang lain. Janganlah ia menganiaya saudaranya, jangan merendahkannya dan jangan menghinakannya - enggan memberikan pertolongan padanya. Ketaqwaan itu ada di sini - dan beliau menunjuk ke arah dadanya sampai tiga kali. Cukuplah seseorang itu menjadi orang buruk, jikalau ia menghinakan saudaranya sesama Muslimnya. Setiap orang Muslim terhadap orang Muslim yang lain itu haram darahnya, hartanya dan kehormatannya." (Riwayat Muslim)
Pelajaran yang terdapat didalam hadist :
1- Ada beberapa kelakuan buruk yang diperhatikan oleh Rasulullah shalallahu alaihi wa salam agar kita semua menjauhinya. Di antaranya ialah:
1. Hasad, dengki atau irihati.
Kenapa harus cemburu pada orang kalau kita sendiri sudah merasa cukup dengan nikmat yang Allah beri?
Merasa tidak suka terhadap nikmat yang ada pada orang lain, sudah disebut hasad oleh Ibnu Taimiyyah, walau tidak menginginkan nikmat tersebut hilang. Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata, “Hasad adalah membenci dan tidak suka terhadap keadaan baik yang ada pada orang yang menjadi sasaran hasad.” (Majmu’ah Al-Fatawa, 10:111). Adapun menurut kebanyakan ulama, hasad adalah menginginkan suatu nikmat orang lain itu hilang. (Al-Mawsu’ah Al-Fiqhiyyah, 17:269)
2. Mengecoh ialah mengatakan pada seseorang dengan harga tinggi atau mengatakan bahawa ia telah menawar sekian, tetapi belum diberikan. Padahal sebenarnya tidak dan berbuat sedemikian itu perlu menjerumuskan orang lain agar suka membeli dengan harga tinggi itu dan ia sendiri akan menerima sebahagian keuntungan dari penjualannya itu nanti.
3. Benci-membenci.
4. Seteru-menyeteru.
5. Menjual atas jualannya orang lain yakni seperti seorang pedagang yang berkata kepada seorang pembeli: "Jangan jadi beli di sana dan saya mempunyai barang yang mutunya lebih baik dan harganya lebih murah. Belilah kepada saya saja."
Demikian pula kalau ada seseorang yang berkata kepada seorang pedagang: "jangan jadi dijual pada si A itu dan saya suka membeli itu dengan harga yang lebih tinggi dari penawarannya."
2- Semua itu dilarang oleh beliau shallallahu alaihi wa salam Tidak lain kepentingannya agar kita sesama makhluk Allah ini dapat hidup rukun dan damai. Hal ini bukan hanya untuk digunakan antara seseorang menghadapi orang lain, tetapi juga antara golongan dengan golongan lainnya, juga antara satu bangsa dengan bangsa lainnya. Kalau saja ini dilaksanakan, rasanya tidak perlu lagi membicarakan bagaimana perdamaian dunia dapat diciptakan, sebab masing-masing dapat menghormati yang lainnya.
3- Jikalau ajaran di atas itu harus digunakan untuk umum, tanpa pandang bulu, kebangsaan, agama, faham peribadi dan lain-lain maka yang di bawah ini ditekankan oleh Rasulullah shalallahu alaihi wa salam, terutama sekali antara kita sesama ummat Islam, yaitu seorang Muslim wajiblah menunjukkan sikap persaudaraan terhadap Muslim lainnya tanpa memandang golongannya, bermazhab atau tidaknya, kepartaiannya dan lain-lain lagi.
4- Maka itu kita semua diperintah oleh Rasulullah shalallahu alaihi wa salam. jangan sampai melakukan:
(a) Menganiaya, lebih-lebih merampas haknya.
(b) Membiarkan kawannya, padahal memerlukan pertolongan, nasihat dan lain-lain sebagainya.
Tema hadist yang berkaitan dengan Al quran :
1- Yakni semuanya adalah saudara seagama, seperti yang disebutkan oleh Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam dalam salah satu sabdanya yang mengatakan:
Orang muslim itu adalah saudara muslim lainnya, ia tidak boleh berbuat aniaya terhadapnya dan tidak boleh pula menjerumuskannya.
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ
Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara. (Al-Hujurat: 10)
2- Menjunjung tinggi kehormatan orang yang beriman
وَاخْفِضْ جَنَاحَكَ لِلْمُؤْمِنِينَ
Berendah dirilah kamu terhadap orang-orang yang beriman.Al (Hijr:88).
No comments:
Post a Comment