ONE DAY ONE HADITS
Jum'at, 10 Oktober 2025 / 18 Rabiulakhir 1447
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ( مَنْ صَلَّى لِلَّهِ أَرْبَعِينَ يَوْمًا فِي جَمَاعَةٍ يُدْرِكُ التَّكْبِيرَةَ الْأُولَى كُتِبَتْ لَهُ بَرَاءَتَانِ بَرَاءَةٌ مِنْ النَّارِ وَبَرَاءَةٌ مِنْ النِّفَاقِ ) رواه الترمذي(241) وصححه الشيخ الألباني رحمه الله
Dari Anas bin Malik. Ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam bersabda,"Siapa yang shalat empat puluh hari secara berjamaah sejak takbir pertama, dicatat baginya dua keterbebasan; keterbebasan dari api neraka dan keterbebasan dari kemunafikan.” Hadis ini diriwayatkan oleh at-Turmudzi (241) dan dinyatakan shahih oleh Syaikh al-Albani rahimahullah.
Pelajaran yang terdapat didalam hadist:
1- Secara lahir, yang dimaksud dengan “sejak takbir pertama” adalah “sejak takbiratul ihram pertama bersama imam masjid. Karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengikatnya (mengaitkannya) dengan takbir pertama. Artinya, seseorang tidak akan meraih keutamaan ini jika ia shalat setelah imam masjid melakukan takbir pertama atau melakukan rukuk, apalagi jika ia tidak berjamaah pada jamaah pertama atau berjamaah pada jamaah kedua.
2- Tujuan dari hadis ini adalah anjuran bagi muslim untuk bersegera pergi ke masjid dan berjamaah bersama imam masjid sejak takbiratul ihram.
3- Jika keutamaan tersebut bisa diraih dengan rakaat terakhir, atau dengan jamaah kedua, maka hal itu tentu akan membuat orang malas untuk bersegera shalat berjamaah bersama imam.
4- Ini tentu saja bertentangan dengan tujuan syariat: yakni anjuran untuk bersegera shalat di awal waktu dan shalat berjamaah bersama imam di masjid.
5- Khabar gembira bagi bagi kaum muslimin yang benar-benar beriman yang diberikan Nabinya bahwa, Siapa yang shalat empat puluh hari secara berjamaah sejak takbir pertama, dicatat baginya dua keterbebasan; keterbebasan dari api neraka dan keterbebasan dari kemunafikan.
Tema hadist yang berkaitan dengan Al Quran:
- Gambaran sifat orang-orang munafik dalam melakukan amal yang paling mulia lagi paling utama, yaitu salat. Jika mereka berdiri untuk salat, mereka berdiri dengan penuh kemalasan; karena tiada niat dan iman bagi mereka untuk melakukannya, tiada rasa takut, dan tidak memahami makna salat yang sesungguhnya.
إِنَّ الْمُنافِقِينَ يُخادِعُونَ اللَّهَ وَهُوَ خادِعُهُمْ وَإِذا قامُوا إِلَى الصَّلاةِ قامُوا كُسالى يُراؤُنَ النَّاسَ وَلا يَذْكُرُونَ اللَّهَ إِلاَّ قَلِيلاً
Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk salat, mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan salat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali. ( An Nisa : 142)
No comments:
Post a Comment