ONE DAY ONE HADITS
Selasa, 28 Oktober 2025 / 6 Jumadil awal 1447
عن أَبي سعيد الخدري رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُول الله صلى الله عليه وسلم: ((كَيْفَ أنْعَمُ! وَصَاحِبُ القَرْنِ قَدِ التَقَمَ القَرْنَ، وَاسْتَمَعَ الإذْنَ مَتَى يُؤمَرُ بالنَّفْخِ فَيَنْفُخُ)) فَكَأنَّ ذلِكَ ثَقُلَ عَلَى أصْحَابِ رسولِ الله صلى الله عليه وسلم فَقَالَ لَهُمْ: ((قُولُوا: حَسْبُنَا الله وَنِعْمَ الوَكِيلُ)). رواه الترمذي، وَقالَ: (حَدِيثٌ حَسَنٌ).
Dari Abu Said al-Khudri r.a. katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Bagaimanakah saya akan dapat bersenang-senang sedang malaikat yang bertugas meniup terompet sudah meletakkan mulutnya pada hujung terompet - sebagai tanda sudah dekatnya hari kiamat, sambil mendengarkan perintah, bila saja ia diperintah untuk meniupnya itu, maka seketika itu pula ia akan meniupkannya." Berita yang sedemikian dirasakan amat berat sekali oleh para sahabat Rasulullah s.a.w., lalu beliau s.a.w. bersabda kepada mereka: "Ucapkan sajalah: Hasbunallah wa ni'mal wakil - yakni cukuplah kita semua menyerahkan diri kepada Allah dan Dia adalah sebaik-baiknya Zat yang diserahi."
(Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan ia mengatakan bahawa ini adalah Hadis hasan.)
Pelajaran yang terdapat di dalam hadits:
1- Mengingatkan tentang dekatnya Hari Kiamat. Sabda Nabi shalallahu alaihi wa salam: “Bagaimana aku bisa tenang, sementara malaikat peniup sangkakala sudah meletakkan mulutnya padanya...” menunjukkan bahwa kiamat sangat dekat. Seorang mukmin hendaknya selalu waspada dan tidak terlena dengan kehidupan dunia.
2- Rasa takut dan kepedulian Nabi shalallahu alaihi wa salam terhadap umatnya. Nabi shalallahu alaihi wa salam, walaupun sudah dijamin ampunan, tetap merasa takut dan khawatir terhadap akhirat. Ini menunjukkan kasih sayang beliau terhadap umatnya dan menjadi teladan agar kita juga selalu mengingat kehidupan setelah mati.
3- Menggambarkan dahsyatnya tiupan sangkakala (terompet kiamat). Malaikat Israfil hanya menunggu perintah Allah untuk meniup sangkakala. Ini menggambarkan betapa besar dan seriusnya peristiwa tersebut yang akan mengakhiri kehidupan dunia.
4- Petunjuk Nabi shalallahu alaihi wa salam dalam menghadapi rasa takut. Ketika para sahabat merasa takut mendengar berita itu, Nabi shalallahu alaihi wa salam menenangkan mereka dan mengajarkan doa:
“Hasbunallāhu wa ni‘mal wakīl”
Artinya: “Cukuplah Allah menjadi penolong kami, dan Dia sebaik-baik pelindung.”
5. Keutamaan membaca “Hasbunallahu wa ni’mal wakil”
– Zikir ini menunjukkan sikap tawakal dan berserah diri sepenuhnya kepada Allah. Ketika menghadapi ketakutan, kesulitan, atau kegelisahan, zikir ini menjadi sumber ketenangan hati.
6- Menyeimbangkan antara rasa takut dan ketenangan (iman yang seimbang). Para sahabat takut setelah mendengar tentang tiupan sangkakala, tetapi Nabi shalallahu alaihi wa salam menenangkan mereka dengan mengingatkan untuk bertawakal kepada Allah. Ini mengajarkan bahwa seorang mukmin harus hidup dengan keseimbangan antara takut (khauf) dan harap (raja’).
7- Hadis ini mengingatkan kita agar tidak lalai terhadap datangnya Hari Kiamat, selalu siap dengan amal saleh, serta menyerahkan segala urusan kepada Allah dengan penuh tawakal dan keyakinan kepada kekuasaan-Nya.
Tema hadist yang berkaitan dengan Al Qur'an :
1- Tentang Tiupan Sangkakala (Hari Kiamat sudah dekat)
وَنُفِخَ فِي الصُّورِ فَصَعِقَ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَمَنْ فِي الْأَرْضِ إِلَّا مَنْ شَاءَ اللَّهُ ۖ ثُمَّ نُفِخَ فِيهِ أُخْرَىٰ فَإِذَا هُمْ قِيَامٌ يَنْظُرُونَ
Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup lagi sekali, maka tiba-tiba mereka bangun menunggu (keputusan masing-masing).”
(QS. Az-Zumar [39]: 68)
وَيَوْمَ يُنْفَخُ فِي الصُّورِ فَفَزِعَ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَمَنْ فِي الْأَرْضِ إِلَّا مَنْ شَاءَ اللَّهُ ۚ وَكُلٌّ أَتَوْهُ دَاخِرِينَ
Transliterasi: Wa yauma yunfakhu fīṣ-ṣūri fa fazi‘a man fis-samāwāti wa man fil-arḍi illā man syā’a Allāh, wa kullun atauhu dākhirīn.
Artinya: “Dan (ingatlah) pada hari ketika sangkakala ditiup, maka terkejutlah semua yang di langit dan di bumi, kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Dan semuanya datang menghadap-Nya dengan merendahkan diri.”
(QS. An-Naml [27]: 87)
2- Tentang Tawakal kepada Allah
الَّذِينَ قَالَ لَهُمُ النَّاسُ إِنَّ النَّاسَ قَدْ جَمَعُوا لَكُمْ فَاخْشَوْهُمْ فَزَادَهُمْ إِيمَانًا وَقَالُوا حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ
“(Yaitu) orang-orang yang ketika dikatakan kepada mereka: ‘Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka,’ maka perkataan itu menambah keimanan mereka, dan mereka menjawab: Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Dia sebaik-baik pelindung.”
(QS. Āli ‘Imrān [3]: 173)
3- Tentang Dekatnya Hari Perhitungan (Hisab)
اقْتَرَبَ لِلنَّاسِ حِسَابُهُمْ وَهُمْ فِي غَفْلَةٍ مُّعْرِضُونَ
“Telah dekat kepada manusia hari perhitungan amal mereka, sedang mereka dalam kelalaian lagi berpaling (tidak memperhatikan).”
(QS. Al-Anbiyā’ [21]: 1)
No comments:
Post a Comment