Sekarang istikah kurikulum Cinta sedang sering muncul menjadi topik pembicaraan di awal pembelajaran di tahun baru ajaran 2025/2026.
Ada yang menanggapi dengan senyum-senyum. Ada yang merasa lucu. Ada yang merasa aneh. Tapi tidak sedikit yang penasaran. Ya begitulah kalau cinta sudah tersebut.
Apa sih sebenarnya jurikilum Cinta itu dan bagaimana implementasinya dalam pembelajaran ?
Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) adalah sebuah konsep pendidikan yang menitikberatkan pada penanaman nilai-nilai kasih sayang, harmoni, dan kemanusiaan sebagai fondasi utama dalam proses pembelajaran. Ini bukan sekadar pendekatan akademik, melainkan sebuah gerakan untuk membentuk individu yang memiliki hati yang penuh kasih, bertanggung jawab secara sosial, dan siap menyongsong masa depan dengan semangat cinta dan peradaban.
Beberapa poin penting mengenai KBC:
Fokus pada Karakter dan Nilai: KBC bertujuan untuk melahirkan insan yang humanis, nasionalis, naturalis, toleran, dan selalu mengedepankan cinta sebagai prinsip dasar dalam kehidupan. Ini berarti pembelajaran tidak hanya berfokus pada kecerdasan kognitif, tetapi juga pada pengembangan aspek emosional, sosial, dan moral peserta didik.
Panca Cinta: Kementerian Agama RI, yang meluncurkan KBC ini, merumuskan lima nilai utama yang disebut Panca Cinta, yaitu:
Cinta kepada Tuhan Yang Maha Esa
Cinta kepada Diri dan Sesama
Cinta kepada Ilmu Pengetahuan
Cinta kepada Lingkungan
Cinta kepada Bangsa dan Negeri
Integrasi dalam Pembelajaran: KBC berupaya memadukan nilai-nilai cinta dan toleransi ke dalam setiap aspek pembelajaran, baik itu mata pelajaran umum maupun agama. Ini berarti guru didorong untuk menciptakan lingkungan belajar yang penuh empati, mempromosikan kerja sama, dan menumbuhkan rasa tanggung jawab terhadap sesama dan alam.
Mengatasi Krisis Makna Hidup: Melalui cinta sebagai prinsip dasar, KBC mengajarkan murid untuk memahami bahwa seluruh komponen alam semesta (termasuk dirinya) adalah satu kesatuan entitas yang saling terhubung. Hal ini diharapkan dapat membantu siswa menemukan makna hidup dan mengembangkan empati.
Melengkapi Kurikulum Nasional: KBC tidak dimaksudkan untuk mengganti kurikulum nasional yang sudah ada, melainkan untuk melengkapi dan memperkaya kurikulum tersebut dengan menambahkan dimensi nilai dan karakter yang kuat. Ini adalah pendekatan baru yang lebih berorientasi pada karakter, spiritual, dan kontekstual.
Transformasi Pendidikan: KBC diharapkan menjadi sebuah kerangka pendidikan transformatif yang bertujuan mewujudkan perubahan nyata, terutama dalam membentuk generasi yang kuat dalam moral, lembut dalam sikap, dan kokoh dalam kebersamaan.
Secara keseluruhan, Kurikulum Berbasis Cinta adalah upaya untuk menciptakan sistem pendidikan yang tidak hanya membentuk kecerdasan intelektual, tetapi juga membangun hati dan karakter bangsa yang dilandasi oleh kasih sayang.
No comments:
Post a Comment