Saturday 22 July 2023

Pengalaman Menjadi Pengantar Kesuksesan


Pengalaman hidup  dapat memberikan kesuksesan.  Banyak orang yang sukses belajar dari pengalaman hidupnya dan pengalaman orang lain. Sebab itu, jika ingin sukses maka belajar dari pengalaman. Selanjutnya, orang yang sukses banyak belajar dari kegagalan. Karena itu, jangan takut gagal karena kegagalan berasal dari kesuksesan.


Pepatah mengatakan, pengalaman adalah guru terbaik. Bukan hanya pengalaman dirinya sendiri, melainkan juga pengalaman  orang lain. Pengalaman atau peristiwa buruk diambil hikmahnya agar tidak diulang lagi dan pengalaman atau peristiwa baik agar terus dilakukan.


Namun demikian,  banyak orang yang tidak belajar dari pengalaman. Akibatnya,  seseorang  sering  terjerembab dua kali.  Nabi Muhammad SAW mengingatkan, “Seorang mukmin tidak akan jatuh dua kali di lubang yang sama.”  (H.R. Al-Bukhari dan Muslim).


Belajar dari pengalaman, baik pengalaman pribadi maupun orang lain, akan membuat seseorang mawas diri dan hati-hati dalam melakukan sesuatu. Ia tidak melakukan kesalahan dua kali atau berkali-kali. Justru ia akan terus-menerus memperbaiki diri.


Makin  seseorang melakukan perbaikan, maka kualitas dirinya akan kian meningkat. Imbasnya, kehidupannya pun menjadi lebih baik. Akhirnya  orang tersebut  akan menjadi orang yang bahagia hidupnya,  sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW, “Orang bahagia adalah yang dapat mengambil pelajaran dari (pengalaman atau peristiwa) orang lain.” (H.R. al-Baihaqi).


Orang beriman sudah pasti menginginkan kebahagiaan hakiki di dunia dan akhirat. “Maka, di antara manusia ada orang yang berdoa, ‘Ya Tuhan kami, berilah kami (kebaikan) di dunia’, dan tiadalah baginya bagian (yang menyenangkan) di akhirat. Dan di antara mereka ada orang yang berdoa, ‘Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka’. Mereka itulah orang-orang yang mendapat bagian dari apa yang mereka usahakan; dan Allah sangat cepat perhitungan-Nya.”  (Q.S. Al-Baqarah Ayat 200-202).


 Jika kita mampu belajar dari kesalahan pada masa lalu, kemudian memperbaiki secara sungguh-sungguh apa yang salah, sembari belajar hal-hal yang baik dari orang lain untuk kita tiru dan lakukan, kita akan menjadi manusia yang maju dan bahagia.


Siapa pun atau apa pun profesi kita, mari kita laksanakan segala aktivitas kita dengan ikhlas, baik dan benar. Sebab, sesungguhnya apa pun yang kita kerjakan hari ini akan menjadi pengalaman di kemudian hari.

No comments:

Post a Comment

Bahagia itu Sederhana : Turunkan Ekspektasi

Merasakan kenikmatan dan kebahagiaan tidaklah selalu harus mewah. Demikian juga ketika liburan. Saya mengeluhkan tidak dapat menikmati karen...