Pukul 19.57 kami sedang berkumpul di dalam rumah setelah melaksanakan shalat isya dan mengunjungi hajatan tetangga sebelah dusun. Suasana santai karena duduk di kasur lantai yang diletakkan di ruang tamu. Sambil memandang ikan-ikan yang ada di akuarium.
Tak lama berselang terasa ada yang aneh. Kasurnya bergetar. Awalnya tidak menaruh curiga karena biasanya anak main loncat-loncat di atas kasur.
Tapi kutengok tak ada anak di sampingku. Kepala terasa pening kok semua terasa bergoyang. Tak lama berselang air di akuarium bergelombang dan bergerak seperti di obok-obok.
Setelah itu baru saya menyadari bahwa yang barusan kurasakan adalah gempa. Saya langsung teriak,"Lindu...Lindu... Lindu...!". Tak lama berselang tetangga mulai berteriak pula. Suasana menjadi ramai. Sebagian besar mulai berlarian keluar sambil menggendong anak, dibawa ke jalan atau ruang yang lebih lapang .
Kami mulai panik dan mencari kira-kira sumber gempa berasal. Kami mengira dari Cilacap karena gempa yang dirasakan cukup kencang. Alhamdulillah tidak lama berlangsung, akhirnya suasana kembali tenang meskipun kami masih berada di luar rumah.
Ternyata sumber gempa berasal dari Bantul, Yogyakarta.Padahal cukup jauh Purbalingga dari kota Yogyakarta,tapi getaran gempa terasa kuat sekali. Mudah-mudahan tidak banyak hal buruk terjadi. Semua diberikan keselamatan dan perlindungan. Kenangan gempa Yogyakarta tahun 2006, yang banyak memakan korban, kembali terbayang dan menimbulkan trauma tersendiri.
Masih merasa khawatir kami kembali ke dalam rumah. Kewaspadaan tetap dijaga agar kita siap dengan berbagai kemungkinan buruk. Ternyata gempa susulan masih terjadi meskipun tidak sebesar yang pertama.
No comments:
Post a Comment