"Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya." Demikian sebuah pepatah sering kita baca atau dengar. Bahwa apa yang dilakukan anak tidak jauh dari apa yang dilakukan oleh orang tuanya. Anak merupakan cerminan dari orang tuanya. Termasuk di dalamnya adalah perilaku dan tabiatnya meskipun tidak bisa dipungkiri bahwa anak merupakan gabungan dari ayah dan ibunya.
Mungkin itulah inti yang tersampaikan dalam acara parenting hari Jumat, 15 Oktober 2021 di SD Muhammadiyah 1 Purbalingga. Parenting disamapaikan oleh narasumber dari poli Psikologi RS Goeteng Troenadibrata, Ibu Kurniasih Dwi Purwanti, M.Psi.
Kita semua sepakat tentang hal tersebut. Bahwa perilaku orang tua sangat mempengaruhi perilaku anak. Salah satunya saat berlangsungnya pandemi ini. Bagaiman orang tua menyikapi adanya pandemi ini dengan beragam pengaruhnya termasuk dalam proses pembelajaran anak dari rumah. Apakah orang tua menunjukkan sikap dan perilaku di zona ketakutan, zona belajar atau zona bertumbuh di masa pandemi ini akan tampak pada perilaku anak.
Tentu semua orang tua berharap hal yang sama pada anak mereka yaitu (1) sehat jiwa dan raga, (2) cerdas (3) kreatif dan (4) berkarakter dan berakhlak mulia. Namun anak tumbuh tidak dengan sendirinya. Jati dirinya yang muncul dari pembiasaan, perilaku dan pengaruh lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.
Peranan keluarga tentu menajdi hal yang dominan bagi seorang anak. Kualitas hubungan keluarga, keterikatan antar anggota keluarga dan cara pengasuhan berperan penting dalam kesehatan psikologis anggota keluarga.
Berdasarkan hasil penelitian Sheidow (2014) yang dilaporkan pada jurnal of children family dinyatakan bahwa keluarga yang intim dapat membantu memperkuat kemampuan anggota keluarga dalam mengatasi stress dan mengelola emosi negatif. Keterikatan emosional yang tinggi dapat menghindarkan diri dari depresi dan kecemasan pada saat terpapar stressor yang kronis.
Karakteristik anak SD menurut Wdowiak dan Clements
Siswa kelas 1& 2 :
Aktif dan mudah gembira;
Menyenangi bekerja dengan menggunakan tangan;
Memperlihatkan rasa bangga yang besar dalam aktivitas;
Memiliki waktu yang terbatas pada minat dan mudah bosan;
Memiliki perasaan yang mudah tersakiti.
Siswa Kelas 3 & 4 :
Koordinasi mata dan tangan telah terimprovisasi;
Menjadi sadar dan tanggap akan perbedaan setiap orang;
Mulai memisahkan pertemanan berdasarkan kelamin;
Dimungkinkan untuk memulai bekerja/belajar dengan kelompok;
Kemampuan kritik dan evaluasi diri
Siswa Kelas 5 & 6 :
Konsentrasi diri berdasarkan minat individu;
Hal yang diminati berkaitan dengan kegiatan yang berhubungan dengan gender;
Fisik dan emosional perempuan berkembanglebih matang dibandingkan laki-laki.
Kadang-kadang senang menjadi diri sendiri dan menjauhi pengaruh orang dewasa.
Orang tua harus lebih pandai daripada anak, lebih pintar daripada google. Berikan waktu dan kehadiran untuk anak. Kendali anak di usia SD adalah 80-90% untuk anak, terlepas dari kehidupan pekerjaan orang tua. Anak harus tetap dipantau dan diberikan Quality Time oleh orang tua dengan kasih sayang sepenuhnya. Lalu apa yang perlu dilakukan untuk memberikan pengaruh yang baik pada anak? Berikut tipsnya.
1. Kenali harapan orang tua untuk anak.
2. Kenali karakteristik anak (kelebihannya dan aspek yang harus diperbaiki).
3. Miliki harapan yang disesuaikan dengan potensi dan situasi.
4. Kembalikan ke komitmen awal sebagai keluarga.
5. (Selalu) bangun kedekatan dan komunikasi.
6. Perkuat tim orang tua (suami istri/anggota keluarga lain) dan selaraskan harapan dan keinginan.
7. Miliki jeda/Me time.
8. Efikasi diri: Merasa yakin dan mampu melwati tantangan.
9. Tetap terkoneksi -reaching out- jika memerlukan bantuan baik dari spesialis maupun dari pendampingan.
Sebagai penutup uraian Ibu Uni, begitu biasa beliau dipanggil, menyampaikan sebuah catatan penting tentang "Unconditional positive regard" atau Penerimaan positif tanpa syarat dari orang tua kepada anak mereka:
Setiap anak adalah unik.
Setiap anak adalah spesial.
Setiap anak berhak dicintai dengan sepenuh hati.
Setiap anak berhak didengar.
Setiap anak berhak diberikan pujian dan motivasi secara tepat.
Setiap anak punya harapan dan impian.
Demikian catatan dari kegiatan parenting yang luar biasa. Terima kasih pada narasumber atas ilmunya. Salam literasi.
Quality Time...saya masih kejar-kejaran dengan yang satu ini
ReplyDeleteSama Bu. Masih berjibaku untuk mengatur waktu bersama keluarga.
DeleteWah, informatif banget ni ilmu parentingnya. Mantuul Bu...
ReplyDeleteTerima kasih Ambu. Semoga bermanfaat.
ReplyDelete