Masih ingatkan dengan Novel Laskar Pelangi? Sebuah Novel karya Andrea Hiratta yang sangat booming di Tahun 2008. Novel yang kemudian diangkat dalam film layar lebar, hingga berkali-kali menerima penghargaan. Menduduki penonton terbanyak ketika pengulangan tayangan film di 2009 dengan 4,6 juta views.
Novel tersebut merupakan sebuah Novel berbentuk Faksi, yang bersumber dari kisah nyata dengan data serta runtutan cerita yang nyaris akurat. Penggambaran tokoh Ikal disebut sebagai tokoh ketiga dengan pemeran utama, padahal Ikal adalah sosok nyata dari seorang Andrea Hirata.
Novel tersebut merupakan memoarnya Andrea Hirata yang kemudian dibingkai dalam dialog, narasi, alur, setting berbentuk Faksi. Sehingga lahir sebuah Novel berbentuk Faksi. Dengan mengambil ide dari masa lalu (memoar) kemudian diurai dengan runtutan cerita yang imajinatif. Penggambaran Andrea sebagai Ikal pun dalam novel tersebut dimaksudkan agar penyamaran nama tersebut memenuhi kaidah cerita genre Fiksi.
Novel lain adalah Ayat-ayat Cinta Karya Habiburrahman El Shirazy sebuah novel yang di ambil dari memoarnya sang penulis ketika belajar di kairo Mesir. Novel yang kemudian di adaptasi menjadi Film Layar Lebar.
Apa itu Cerita Faksi?
Berdasarkan glosarium perbukuan, Faksi adalah Fakta yang Fiksi, atau sebuah karya tulis berdasarkan fakta yang ditulis dengan gaya naratif, dengan tujuan agar lebih menarik minat pembacanya.
Berdasarkan penelurusan faksi adalah bahasa slang alias tidak baku yang berkembang untuk menyebut karya tulis yang tidak dapat sepenuhnya disebut fiksi (khayalan/imajinasi) dan tidak juga dapat sepenuhnya disebut nonfiksi. Faksi adalah fakta yang dikisahkan layaknya karya fiksi.
Faksi berbeda dengan Fiksi dan Non Fiksi, tetapi dalam hal penyajian Faksi disajikan dengan gaya bercerita.
Faksi sendiri merupakan kisah yang berdasarkan data atau fakta sebenarnya, tidak ada unsur khayalan yang dominan di dalamnya.
Metode penulisan Faksi adalah penggabungan dua metode penulisan antara Fiksi dan Non Fiksi.
Metode Fiksi adalah menempatkan tokoh cerita sebagai orang ketiga tunggal, atau jamak. Serta menggambarkan latar dalam membalut cerita.
Metode Faksi adalah pengambilan alur cerita berdasarkan rentetan kejadian yang absah dari sumber data. Kejadian yang di rekam secara real, ada bukti fisik dan tanda jejaknya.
Merangkai cerita Faksi adalah menceritakan kisah nyata untuk di abadikan agar terbaca oleh generasi berikutnya.
Tulisan Faksi tidak dilandaskan pada khayalan atau fantasi karena harus ada data atau fakta yang melandasinya.
Penyajian tulisan faksi berbentuk penjelasan, penggambaran fenomena, penyampaian pendapat atau membubuhi dengan kalimat langsung(dialog).
Perbedaan Cerita Faksi dan Fiksi
Cerita Fiksi melahirkan laras Puisi dan Prosa. Prosa kemudian melahirkan sublaras bernama Cerpen, Novel, dan Drama. Cerita Fiksi merupakan kisah yang ditulis berdasarkan khayalan dan imajinasi sehingga membutuhkan Tema, Alur, Plot, dan Setting yang harus dirangkai dengan sempurna.
Sedangkan, Cerita Faksi merupakan kisah/cerita yang bersumber dari kejadian nyata. Sumber dan data bersifat akurat, sehingga dalam penulisan cerita Faksi kita tidak perlu merngkai Tema, Alur, Plot dan Setting. Karena cerita ini adalah gubahan dari kejadian nyata, maka kita hanya perlu merangkai ulang cerita tersebut dengan alur yang sesuai data. Untuk penokohan bisa di ganti dengan orang ketiga tunggal/jamak agar ceritanya tetap ada pada ranah penulisan cerita Fiksi.
Dalam penulisan kisah Faksi pun lebih kuat menggunakan gaya penceritaan seperti Cerpen dan Novel. Gaya cerita ini akan menguatkan pembaca memahami alur cerita dan pesan tersirat di dalamnya. Serta pembaca akan diajak mengalir lebih jauh ke dalam situasi yang terjadi pada narasumber.
Untuk mempercantik khazanah alur cerita Faksi, kita bisa membalut kisah tersebut dengan tuturan diksi yang menawan.
Menurut penulis dan blogger ini, ada 2 hal yang harus kita perhatikan dalam menulis cerita Faksi. Yang pertama, sebagai penulis kita berlaku sebagai penyaji informasi yang akurat, memiliki sumber data yang jelas, serta penulis pernah ada dalam situasi yang diceritakan.
Yang kedua, pembaca adalah penerima informasi yang dianggap belum tahu. Maka, berian kesan menarik dan informatif kepada pembaca agar mereka benar-benar terjun pada alur cerita.
Ibu Maesaroh mencothokan buku-buku karya faksi yang beliau hasilkan. Di antaranya adalah "Januari dalam Kenangan" . Buku Episode 1 Januari 2020 dalam Kenangan, adalah buku yang berkisah tentang kejadian bencana alam. Sebuah buku yang mengundang bawang, yang menceritakan bagaimana para korban bisa melewati bencana yang begitu dahsyat, ada yang tegar, merintih bahkan mati syahid.
Sebuah bencana yang pernah terjadi di tempat penulis. Tepatnya ketika 1 Januari 2020. Ada 13 cerita nyata yang sangat emosional. Dengan tokoh dan alur yang berbeda.
Buku ini ditulis dengan metode wawancara dari para narasumber/tokoh. Sehingga keasrian cerita di dalamnya benar-benar menggambarkan situasi pada waktu tersebut. Dibumbui diksi yang elegan membuat buku ini menjadi lebih sarat sastra dan makna.
Nama-nama dari para tokoh sengaja tak disamarkan sesuai permintaan mereka para narasumber/tokoh dalam cerita. Mereka ingin namanya diabadikan dalam kisah nyata yang sangat emosional. Sehingga kisah tersebut dapat dibaca anak cucunya kelak.
Dalam penulisan cerita Faksi juga diperlukan unsur External dan Internal. Unsur External meliputi: Tafsir Pembaca, Asosiasi Karya (Pemakaian Majas, penggambaran cerita), serta Pesan Moral. Unsur Internalnya meliputi: Situasi, Perwatakan Tokoh, Perawakan Tokoh, Tempat dan Property, Alur , Dialog, Kutipan dan Paragraf Kunci, dan Narasi Penutup.
Bagaimana Karya Faksi di dunia marketing?
Sebagai karya yang menghimpun kisah nyata, karya Faksi tentu memiliki ruang husus dalam dunia marketing. Menulis cerita faksi tentu menyimpan manfaat karena mengabadikan perjalanan hidup yang bisa menginspirasi banyak orang.
Karya Faksi merupakan karya yang diperuntukan bagi semua kalangan, tua, muda, anak-anak dan dewasa, pelajar, pebisnis, pembaca fanatik atau kolektor buku. Tentu karya faksi mudah dijual di mana-mana.
Sajian cerita dalam karya faksi tentu sangat unik karena setiap orang tentu punya kisah hidup yang berbeda, sebuah kisah yang tentu dapat memotivaasi orang lain. Apalagi jika yang ditulis adalah orang terkenal, seperti Buku Biografi Presiden Soekarno tentu ribuan orang akan memburunya.
Berikut beberapa contoh karya tulisan faksi yang dihasilkan oleh narasumber. Yuk kita baca dan selancar di link berikut
https://maydearly.blogspot.com/2021/08/sang-penghuni-huntara.html
https://lagerunal.blogspot.com/2021/10/takdir-cinta.html
https://terbitkanbukugratis.id/maesaroh/07/2021/sang-bunga-surga/
Yakin tak Ingin menulis cerita Faksi? Cerita Faksi sangat mudah ditulis karena kita tak perlu menentukan tema, tokoh serta alur cerita. Kita hanya perlu membuka memori, menuliskan ide yang sudah direkam memori, alurnya akan mengalir dengan sendirinya. Jika kita mampu mengemas kisah kita dengan balutan bahasa yang bagus, diksi yang beragam, serta pesan yang tersampaikan dengan jelas, maka yakinlah tulisan kita akan menemui takdirnya.
Setiap orang punya kisah, dunia berhak tahu tentang kisahmu. Maka jika bukan kamu yang menceritakan, siapa lagi? Bagaimana dunia bisa tahu bahwa seorang Andrea Hirata bisa mengukir mimpi bersekolah di Prancis, jika ia tak ungkapkan dalam sebuah tulisan. Ketika kita berbicara, suara kita hanya akan terdengar sampai sudut pantulannya saja. Tetapi, ketika kita menulis, maka kisah kita akan berkelana dari satu Negeri menuju Negeri lainnya.
Maka, raihlah dunia kita dengan 50% Pengetahuan, dan 50% Kemahuan. Jangan hanya menjadi paling cerdas, tapi jadilah yang paling berkemauan.
Dari setiap kemauan selalu ada jalan. Takdir pun harus dijemput dengan kemauan. Seperti Firman Allah dalam Al-Qur’an Surah Ar-Ra’du:11 “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.”
Satu pesan dari Ibu Maesaroh adalah "Tulislah sesuatu yang paling mudah kita tulis. Sebuah tulisan yang berasal dari memori, akan sampai pada benak pembaca, akan tergambar dalam memori pembaca.Yang penting, tulisan itu memiliki makna yang baik, bahkan bisa memotivasi."
Menulis cerita Faksi bisa juga ditulis dalam bentuk paparan deskriptif.
No comments:
Post a Comment