Menulis dengan Hati Berujung Prestasi

 # Resume Kuliah ke-22 Belajar Menulis Gelombang 16

Pada Jumat malam tanggal 4 Desember kembali disampaikan tentang menulis. Pada kesempatan ini disampaikan materi oleh naras sumber Bapak Dede Suryana, S.Pd., M.M. Sering disapa Abah saja. Kesan pertama membaca biodata beliau, hanya bisa terkagum-kagum salut. Seorang guru honorer yg telah mengabdi baru 33 tahun di dunia pendidikan yaitu sejak tahun 1987. "Abah nikmati dan Abah syukuri dan akhirnya di titik ini Abah mendapat apresiasi, ... Itu salah bonus dari Allah bukan Abah hebat tapi Allah yang memudahkan urusan Abah." Kalimat beliau ini mengena ke hati saya. Luar biasa. Penuh pengabdian, humble dan terus berbakti. Seorang guru sejati menurut saya pribadi. Bukan kami yang hebat Abah tapi Abahlah guru yang hebat. Salut.

Pada malam hari ini Abah menyampaikan tentang MENULIS DENGAN HATI BERUJUNG PRESTASI. Beliau angkat judul di atas karena benar dirasakan sampai beliau ada di posisi ini.  Menulis dengan hati, maksudnya adalah menulis berdasarkan apa yang dialami dan dikerjakan keseharian.  Tidak banyak tulisan yang beliau tulis. Tulisan ini adalah anugrah yg sangat luar biasa bagi beliau  sehingga mendapat apresiasi dan anugrah  sebagai juara guru SD inspiratif Kemdikbud tingkat nasional.

Tentang menulis dengan hati, teknisnya tidak jauh berbeda dengan tulisan pada umumnya. Terkait dengan hati Beliau menulis apa adanya tanpa berfikir secara material. Intinya harapan beliau tulisannya bisa menginspirasi buat guru muda baik yg PNS ataupun honorer... Itu saja...Yang penting tujuan penulisan kita adalah untuk kebaikan. Bonusnya adalah yang pertama juara inobel ke 2 TK nasional dan sekarang mendapat apresiasi guru inspiratif.

Terkait pengabdian menjadi guru honorer, adalah karena tuntutan hati, terutama untuk mengabdikan diri beliau terhadap anak anak berkebutuhan yang selama ini pendidikannya belum terakomodir. Beliau merasa terpanggil  untuk mengabdikan diri di pendidikan layanan inklusif. Menurut beliau, yang diterima sampai saat ini itu adalah bonus dari anak anak berkebutuhan khusus yang selalu mendoakan beliau. Layani dengan sepenuh hati, perbedaan janganlah dijadikan masalah akan tetapi jadikanlah perbedaan itu sebagai anugrah. Peserta didik adalah guru dan sebagai ilmu.

Tahun 2020 ini Abah dipercaya oleh dirjen pendidikan dikmen dan diksus sebagai guru yang menangani sekolah inklusi. Perlu diketahui bahwa inklusif adalah filosofi pendidikan, bukan lembaga, inklusif adalah sistem pendidikan yang mengakomodir seluruh peserta didik baik yang leguler atau pun ABK tanpa diskriminasi. 

Adapun prosedurnya adalah sekolah mulai membuat proposal ditunjukan kepada dinas kota/kabupaten, lalu dinas kota akan memverifikasi ke sekolah. Setelah itu dinas kota meneruskan ke dinas provinsi. Dinas provinsilah yang akan mengeluarkan surat keputusan sebagai sekolah penyelenggara pendidikan inklusif.

Mengenai pengalaman beliau mengikuti lomba inobel tingkat SD, sebenarnya tidak ada persiapan khusus.Karena informasi yang singkat dan demi menghargai penunjukan pengawas dan kepala sekolah beliau membuat naskah dengan judul "PEMBERDAYAAN TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PDBK DALAM SETING INKLUSIF ". 

Akhirnya beliau masuk ke grand final. Kendala dan keterbatasan financial, Allah mengetuk pintu seorang guru menghandle okomodasi dari berangkat sampai pulang. "Ternyata dengan doa dan berserah diri kepada Allah, Allah memberi jalan ke Abah, bukan Abah yang kerja keras atau hebat tapi Allah lah memberi jalan kemudahan kepada Abah". Begitu pula dengan apresiasi guru inspirasi.  Sebuah keyakinan pada Allah yang luar biasa. Keyakinan itu yang membuka pintu-pintu kemudahan bagi beliau. Sebuah keteladanan yang tak ternilai untuk saya pribadi dan semoga untuk semua peserta perkuliahan. Terima kasih pengalamannya menulis dengan hati yang menghasilkan prestasi yang luar biasa.