Thursday 27 January 2022

Ada Kebaikan di Balik Keburukan

 


#Kamis Menulis/Kalis hadir lagi dengan tema "Menelisik Hal Positif dari Sebuah Keburukan". Suasana agak berbeda barangkali karena di madrasahku sudah melaksanakan PTM 100%. Kesibukan yang berbeda dari beberapa bulan ke belakang. Perlu adanya penyesuaian kembali. Baik secara fisik maupun mental kita sebagai guru.

Tema #Kamis Menulis kali ini seperti sebuah refleksi diri akan apa yang terjadi selama dua tahun ke belakang. Adanya pandemi, menurut sebagian kita pasti adalah sebuah bencana. Sesuatu hal buruk yang tidak terencana. Betapa ketakutan dan kengerian akan merebaknya virus covid 19 ini menguasai hampir seluruh pemikiran. Banyak korban baik berupa harta, kesempatan, waktu bahkan sampai nyawa. Banyak sektor perekonomian yang bangkrut akibat pandemi ini. Kehilangan mata pencaharian dan pekerjaan menjadi berita miris yang menghiasi isi berita.

Sakit, bencana, kecelakaan, kondisi kekurangan sering kita anggap sebagai keburukan. Sebaliknya sehat, keberhasilan, kesuksesan, serba ada sebagai kebahagiaan atau kebaikan. Apakah memang demikian? Sepertinya tidak demikian. Satu hal yang mengajarkan hal ini adalah terjadinya pandemi ini.

Namun demikian ternyata ada banyak hal yang kemudian mulai bergeliat dengan kondisi pandemi ini. Ada bidang-bidang usaha yang awalnya tidak terpikirkan kemudian muncul bahkan menjadi trend di masa pandemi ini. Siapa menyangka gojek, grab, shopee dan aplikasi online akhirnya menjadi sebuah solusi pada keadaan ini. Barangkali ini juga tidak dinyana oleh penggagasanya sendiri. 

Dunia pendidikan pun tidak luput dari pengaruh positif keadaan ini. Meskipun semua pasti setuju bahwa keadaan pada awal pandemi terjadi kekagetan luar biasa akan perubahan pembelajaran  tatap muka berubah menjadi pembelajaran daring/online. Banyak yang kelimpungan menyesuaikan perubahan situasi yang terjadi. Digitalisasi pendidikan yang memang sudah dicanangkan akan dilaksanakan akhirnya terlaksana semakin cepat karena kondisi yang semakin memaksa. 

Saya sendiri secara pribadi juga banyak belajar tentang dunia maya dan teknologi informasi. Kegiatan menulis menjadi salah satu yang akhirnya menjadi kegiatan yang berkembang. Masuk ke dalam berbagai komunitas menulis dengan berbagai genre tulisan. Sepertinya semua akan sulit dilakukan tanpa adanya kondisi pandemi. Kelapangan waktu muncul karena kegiatan banyak dilakukan secara daring/online.

Berbagai pelatihan penggunaan aplikasi yang dapat dimanfaatkan dalam kegiatan pembelajaran daring banyak bermunculan dan tersebar luas. Gratis pula, tanpa biaya. Padahal dalam kondisi normal mungkin akan diperlukan biaya ratusan ribu untuk dapat mengikutinya. 

Melihat dari berbagai contoh di atas saya menjadi teringat doa melihat sesuatu yang tidak kita sukai/kita benci yang diajarkan dalam Islam adalah alhamdulillah, 'ala kulli haal. Segala puji bagi Allah atas setiap keadaan. Yang diucapkan pertama adalah rasa syukur. Tidak ada keluhan. Karena barangkali apa yang tidak kita sukai itu baik buat kita. Sebaliknya apa yang kita suka barangkali malah tidak baik untuk kita. Maka selalu berprasangka baik kepada Allah. Alhamdulillah, khoir insya Allah.


4 comments:

  1. Dibalik kesukaran akan ada kemudahan...tak ada semua kembali bagaimana kita bersikap, bertindak...sukses bu ..mantap tulisannya..🤩

    ReplyDelete
  2. Selalu ada hikmah terindah di balik musibah.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul selalu mencari keindahan di balik musibah. Insya Allah pasti ada kebaikan.

      Delete

Joker

Oleh: Suyati  Kurasakan perihnya dia tertawa  Tertawa ketika terluka  Oleh perih duka yang tiada tara  Ditutupi dengan bahagia di muka  Luka...