Thursday 22 July 2021

Kamis Menulis: Buar


Mendengar kata buar untuk tantangan #Kamis Menulis hari ini malah yang terpikir adalah kata duar! Semacam suara atau bunyi ledakan. Ternyata berbeda sekali dengan arit dalam kamus PUEBI. Dalam KBBI dinyatakan bahwa buar artinya suka menghambur-hamburkan uang; boros; konsumtif; royal

bu.ar
a ark suka menghamburkan uang; boros; royal: meskipun banyak pencahariannya, ia tidak dapat kaya karena ia --

Wah ternyata artinya berbeda dari yang saya perkirakan. Kalau berbicara boros, menghambur-hamburkan uang kesannya ke perempuan ya? Meskipun tidak selamanya demikian. Mengapa? Karena istri atau wanita adalah pemegang uang. Sering kita dengar guyonan dari suami uang suami adalah uang istri, uang istri adalah uang sendiri. Menang ya si istri. 

Tetapi kalau diamati suami atau laki-laki juga bisa bersifat buar juga. terutama jika sudah berkaitan dengan hobi atau kesukaan. Mereka akan sangat mudah membelanjakan uang untuk hal tersebut. Bisa hobi memancing, balapan, otak-atik motor, olahraga dan lain sebagainya. Jadi buar bukan hanya dominasi milik perempuan atau istri ya?

Mungkin karena fungsi istri adalah sebagai pengelola keuangan keluarga. Membagi pemasukan yang ada dari suami maka jika terjadi besar pasak daripada tiang maka istrilah yang menjadi sasaran utama yang dipertanyakan. Ke mana istri membelanjakannya? Atau digunakan untuk apa saja sehingga terjadi pengeluaran lebih besar daripada pendapatan.

Membaca dari berbagai sumber diperoleh beberapa ciri orang yang boros, yakni:

1. Tidak memiliki budgeting atau rencana keuangan per bulan atau per minggu.

2. Tidak mencatat pengeluaran uang.

3. Sering membeli sesuatu tanpa perencanaan sebelumnya. Lebih bersifat spontan keinginan saat itu.

4. Sering kehabisan uang jajan sebelum waktunya.

5. Pengeluaran jajan atau yang lain lebih besar daripada orang lain.

6. Tidak mengetahui jumlah uang yang sudah dipakai pada bulan ini.

7. Tidak memiliki tabungan.

8. Tidak tahu kemana saja uang dibelanjakan sampai kehabisan.

9. Sering membeli barang-barang yang tidak diperlukan.

10. Sering berhutang atau meminjam uang kepada orang lain baik itu orant tua, saudara atau teman.

(Sumber dari rencanamu.id)


Waduh, membaca ciri-ciri tersebut banyak yang terdapat pada diri sendiri. Padahal menurut saya pribadi, saya termasuk yang sudah cukup sederhana dalam pengeluaran keuangan. Tapi ternyata banyak kriteria tersebut ada pada diri saya sendiri. Dan pada ujungnya antara pengeluaran dan dan pemasukan tidak seimbang. Seringkali terjadi minus di akhir bulan. 

Yang paling mencolok dari 10 ciri tersebut adalah sering kehabisan uang belanjaan sebelum waktunya. Yang berikutnya adalah tidak mengetahui jumlah uang yang dibelanjakan pada bulan ini. Dan yang terakhir adalah sering membeli barang-barang yang tidak diperlukan. Tiga hal tersebut dominan untuk ciri-ciri orang yang boros seperti yang disampaikan di atas. Terlebih jika ada kata promo dan diskon. Itu menjadi kata kunci pembuka untuk pemborosan barang-barang yang sebenarnya tidak diperlukan. Membeli hanya karena alasan mumpung sedang diskon/promo. Lain waktu belum tentu ada kesempatan seperti itu datang. He he 

Berbicara tentang budgeting atau perencanaan keuangan selama sebulan atau seminggu awalnya saya rajin membuatnya. Dengan detail pengeluaran yang mungkin pada bulan tersebut. Plus pendapatan yang diperoleh dari gaji suami dan gaji sendiri. Rasanya aman saja dan cukup. Tetapi ternyata tidak demikian. Karena seringnya terjadi ketidkpastian kemana uang dibelanjakan dan habis sebelum waktunya, akhirnya saya memilih mengalir saja seperti air. Sudah membuat catatan ternyata masih selalu kedodoran. Ya sudah, lupakan perencanaan. 

Sekarang yang digunakan adalah patokan kebutuhan krusial dulu daripada kebutuhan yang lain. Kebutuhan pembayaran biaya anak sekolah, listrik, kebutuhan dapur dan sekolah menjadi prioritas utama. Jika uang untuk kebutuhan-kebutuhan tersebut terpenuhi saya dibebaskan untuk menggunakan untuk kegitan yang lain. Biasanya kalau perempuan tanpa diminta menabung biasanya tetap menyisihkan untuk keadaaan darurat. 

Nah bagaimana mengatasi sifat buar tersebut agar tidak sampai kita jatuh dari lubang satu ke lubang yang lain? Berhutang ke sana-ke mari? Ada beberapa tips yang disampaikan oleh pakar keuangan Safir Sendhuk. Berikut cara pengelolaan uang menurut beliau. Anda bisa membacanya secara lengkap pada file pdf berikut ini. 

Download di sini

Silahkan Anda baca secara lengkap solusi dan tips yang disampaikan oleh ahlinya. Saya juga baru mau belajar dengan informasi dari Safir Senduk sehingga belum dapat saya bagikan isinya di sini. Semoga bermanfaat dan menjadi alternatif untuk menghindari buar kita semua dalam keuangan. Kita belajar bersama untuk peningkatan literasi finansial. Salam literasi.

24 comments:

  1. Kebanyakan ASN hutangnya banyak lohh. Apa itu artinya buas, atau buar?

    ReplyDelete
    Replies
    1. He he begitu ya Pak? Pernah dengar kalau tidak berhutang itu tidak punya apa-apa. Atau hutang itu motivasi kerja.

      Delete
  2. Mudah-mudahan tidak membuat kita punya banyak hutang karena buarya Bu Suyati!🤭🤭🤭

    ReplyDelete
  3. Apa benar Kang BJ ASN pada banyak hutang? Saya malah SK saja hanyut karena banjir🤭🤭🤭

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah ini sudah dihindarkan dari berhutang tanpa tips. SK tidak sekolah karena hanyut duluan. Insya Alloh ada kebaikan Bu.

      Delete
  4. Kalau saya sih pakai aplikasi di Android bu untuk mencatat pengeluaran uang. Memang sih sempat ada yang terluput, tetapi tetap sebagian besar saya catat. Aplikasi itu juga bisa membuat orang lain jadi bebas transfer uang ke kita. Maksudnya, ketika ada urusan uang dari orang lain ke kita, kan kalau beda bank, ada biaya transfer. Nah, di aplikasi itu tidak. Japri saya ya jika ingin tahu lebih lanjut. Makasih.

    ReplyDelete
    Replies
    1. waaah boleh donk Pak bagi aplikasinya..

      Delete
    2. Mau banget Pak. Mencatat manual tidak telaten karena seringkali dilanggar sendiri.

      Delete
  5. Menarik sekali tema yg dibidik,litetasi finansial. Bagi Ambu sedikit menyenangkan hati dg membeli yg kita mau, gak apa2. Bukankah membahagiakan diri dapat menjaga imun tubuh?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ya Ambu. Menyenangkan diri sekali-kali juga perlu untuk penghargaan diri. Penting itu Ambu.

      Delete
  6. Betul sekali bund.. Buar identik dengan perempuan tp pda kenyataanya tidak demikian..karena laki-laki juga untuk hal-hal tertentu yang bunda sebutkan mrka suka buar juga.. Hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul Bu. Laki-laki biasanya buar di belanja online. Ribet kalau sumber pendapatan sudah buar juga. Atau mengimbangi buarnya istri?

      Delete
  7. Makin keren tulisan Bu Suyati. Kemampuan menulisnya semakin terasah. Luar biasa. Bukan hanya cewe yang buar yah bun. Cowok juga buar apalagi yang perokok kaya bebep ako.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih Bu Aam. Masih terus menulis, semoga konsisten. Sama Bu Aam, pak su buar di rokok.

      Delete
  8. Wah kadang tersenyum membacanya sambil mencocokkan diri ...dan terimakasih Bu sudah diberi pencerahan termasuk tip menghindari utang pdf nya. safir Senduk. Sudah sy dwload....saya teringat puluhan tahun lalu sempat punya buku itu ...

    ReplyDelete
  9. Aduhhh nomor 10 ternyata sifat buar yaaa..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah itu yang tidak terasa, apalagi minjam sama keluarga.

      Delete
  10. Wah harus menyusun RAPBK nih (Rencana Anggaran Pengeluaran Belanja Keluarga)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya banyak yang harus segera diperbaiki, merujuk pengelolaan keuangan dari Safir Senduk.

      Delete
  11. Betul ini, sulit sy jg menghindari sipat buar yg kurang baik. Harus bijak mengelola keuangan ini. Terimakasih ya

    ReplyDelete
  12. Sama-sama Bunda semoga kita bisa menghindari sifat buar ini.

    ReplyDelete
  13. Hihi saya juga sempat mengira buar itu semacam suara ledakan.

    Terima kasih, info ciri-ciri buarnya sangat bermanfaat.

    ReplyDelete

Sebab Kenakalan pada Anak

 5 Sebab Kenakalan Pada Anak Tidak semua anak menurut terhadap kedua orangtuanya. Terkadang ada anak yang susah diatur, membantah orangtuany...