Monday 19 July 2021

Sajian Khas Malam Takbiran

Malam ini adalah malam takbiran jelang Idul Adha 1442 H. Suasana memang berbeda. Meningkatnya status tempat kami menjadi zona merah membatasi kami untuk dapat melakukan acara takbiran. Takbiran di masjid terbatas. Sebagian besar diharapkan melakukan takbir dari rumah masing-masing dengan tetap dipandu dari masjid/mushola terdekat. Rasanya ada kehilangan yang luar biasa, terutama memang bagi anak-anak. Hal tersebut tentu menjadi hal yang tidak biasa bagi mereka. Suara takbir dari masjid secara berjamaah dan berkumpul anak-anak bercanda kini berbeda. Terlebih saat diumumkan pelaksanaan shalat Idul Adha besok akan dilakukan dari rumah masing-masing.

Keadaan memang demikian. Tidak memungkinkan untuk melaksanakan Idul Adha seperti biasanya. Khoir, Insya Allah. Tetap berprasangka baik pada kondisi apa pun. Semoga ini menjadi langkah terbaik untuk tidak menambah jumlah pasien covid 19 yang sudah tidak tertampung di rumah sakit-rumah sakit di wilayah kami. Beberapa di antaranya minggu lalu menutup kegiatan karena sudah kelebihan muatan untuk pasien covid 19. 

Meskipun dilaksanakan secara terbatas, masyarakat tetap menyediakan makanan dan minuman selama malam takbiran. Salah satu yang menjadi ciri khas malam takbiran adalah kiriman makanan dari masyarakat sekitar masjid bagi mereka yang melaksanakan takbir di masjid. Ada banyak jenis makanan dan minuman yang terhidang sampai pagi hari. Yang menjadi masakan khas dari masjid di lingkungan saya adalah mendoan dan minuman jahe anget. Setiap malam takbiran selalu hadir makanan dan minuman tersebut. Makanan yang lain bisa berganti tetapi untuk dua ini tidak bisa tergantikan.  Selalu akan hadir dan dihadirkan pada saat malam takbiran. 

Sumber gambar: dokumen pribadi


Sumber gambar: dokumen pribadi


Sumber gambar: Resep masakanku.net


Untuk mendoan biasanya akan dikirimkan sekitar pukul 9. Pada saat anak-anak sudah mulai lelah bertakbiran. Selain untuk mengganjal perut, mendoan dan wedang jahe adalah pasangan makanan penghangat suasana malam takbiran yang pas. Tidak heran jika kedua makanan ini selalu menjadi incaran. Jika belum ada maka akan bolak-balik ditanyakan. Mana mendoannya? Mana wedang jahenya?

Sudah menjadi langganan yang membuat mendoan adalah tugas ibu saya. Sudah berlangsung bertahun-tahun. Hingga sekarang pun sudah tidak perlu ditanyakan lagi. Begitu malam lebaran maka segala persiapan membuat mendoa sudah disiapkan. Mungkin menjadi ikon makanan malam lebaran. Bahkan para tetangga banyak yang menitipkan tempe atau more/gambus untuk sekalian minta digoreng. Katanya enak dan gurih hasil gorengannya. Barangkali salah satunya adalah menggunakan tepung baru dari menyelip, bukan tepung jadi yang dijual di pasaran. Ini juga terjadi pada malam ini. Mungkin tidak sebanyak seperti biasanya karena yang melakukan takbir terbatas. Tapi kami tidak pernah khawatir karena berapa pun yang digoreng biasanya akan habis. Alhamdulillah. 

Untuk wedang jahe biasanya yang membuat adalah tetangga kami yang penderes kelapa. Karena menggunakan gula jawa yang asli dan langsung dimasak menggunakn tungku kayu bakar. Nah ini sudah jarang yang memiliki. Maka tugas membuat minuman wedang jahe diberikan kepada mereka. Untuk jahe biasanya ada yang menyediakannya. Dua ketel wedang jahe biasanya disediakan untuk sepanjang malam takbiran. Meskipun anak-anak cenderung tidak suka karena agak pedas oleh rasa jahenya tetapi bagi sebagian besar peserta takbiran remaja dan dewasa memanfaatkannya untuk menambah hangat dan stamina takbiran.  

Demikian makanan khas malam lebaran di lingkungan sekitar saya. Bagaimana dengan lingkungan sekitar Anda? Selamat Hari Raya Idul Adha, semoga kita belajar keikhlasan dari peristiwa Nabi Ibrahim as dan Nabi Ismail as. Salam literasi. Tetap bergerak





12 comments:

  1. Oh? Mendoan itu pasangannya wedang jahe ya Bu?
    Tradisi yg unik, semoga lestari..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pasangan mendoan biasanya cabai rawit hijau dan ketupat Ambu. Tapi dipasangkan sama apa pun mendoan selalu yummy.

      Delete
  2. Kangen mendoan dan teh khas Jawa.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Monggo silahkan kapan bisa mampir, mudah-mudahan ada kesempatan bertemu. Ada banyak jenis mendoan termasuk mendoan superbesar. Kalau tehnya yang khas teh Sokaraja. Biasanya muncul di saat acara hajatan.

      Delete
  3. Wedang jahe sangat pas buat penghangat tubuh. Apalagi musim pandemi begini. Bisa juga buat imun boster.

    ReplyDelete
  4. Betul Pak, semoga kebiasaan ini membawa dobel manfaat.

    ReplyDelete
  5. Mendoan dan Wedang Jahe pasangan yang serasi ,,,

    ReplyDelete
  6. Wedang jahe! Minuman yang sangat nikmat.

    ReplyDelete
  7. saya gagal fokus dengan tempe mendoan nya bu... saya kangen... asli... kangen... kangen kota kelahiran, kangen orang tua saya.. kangen mendoan...

    ReplyDelete
  8. Bu Wety aslinya dari mana? Semoga segera bisa mudik ke kampung halaman dan berkumpul dengan keluarga.

    ReplyDelete

Sebab Kenakalan pada Anak

 5 Sebab Kenakalan Pada Anak Tidak semua anak menurut terhadap kedua orangtuanya. Terkadang ada anak yang susah diatur, membantah orangtuany...