Thursday 8 September 2022

Bernostalgia dengan Yogyakarta


Gambar: kegiatan di Yogyakarta yang terkini 






Kamis menulis hadir kembali. kali ini dengan tema "Yogyakarta". Wah senangnya dengan tema ini. Karena seperti dibawa kembali untuk bernostalgia dengan masa-masa kuliah. Suasana semakin sahdu dengan menuliskan tema ini diiringi dengan lagu Yogyakarta-nya dari Katon Bagaskara bersama Kla Project. Semakin terbawa suasana. 

Yogyakarta oleh Kla Project

Mengenal Yogyakarta dari SMP ketika ada kegiatan study-tour ke Yogyakarta. Namun demikian belum terkesan mendalam dari kegiatan tersebut. Belum banyak kesan yang tertinggal ketika itu. Meskipun tujuannya adalah berbicara dengan turis namun hal tersebut tidak dilakukan. Kita belum menikmati masa-masa study tour waktu itu. Hanya sekedar jalan-jalan saja. Ketemu dengan turis tidak berani praktek bahasa Inggris. Masih takut dan malu praktik bercakap-cakap. Namun dari sinilah saya mendambakan untuk datang kembali ke Yogyakarta. Tujuannya hanya satu bisa berbicara Bahasa Inggris dengan turis. Kebetulan sangat menyukai pelajaran bahasa Inggris sejak SMP. 

Sampai SMA harapan itu terus tersimpan di hati. Kapankah kembali ke Yogyakarta? Akhirnya ada tawaran masuk ke UNY, waktu itu masih IKIP Yogyakarta, melalui jalur PMDK (Penelusuran Minat dan Kemampuan). Ada dua sebenarnya yang ditawarkan ke SMAN Bobotsari waktu itu, yakni IKIP Semarang dan IKIP Yogyakarta. Wah seperti mimpi yang menjadi kenyataan. Tentu saya memilih IKIP Yogyakarta sebagai pilihan kuliah. Alhamdulillah setelah melewati serangkaian tes dan proses seleksi akhirnya lolos juga masuk di IKIP Yogyakarta. Dari sekian banyak teman ternyata hanya penulis sendiri yang memilih IKIP Yogyakarta dan pilihannya adalah Pendidikan Bahasa Inggris. Wow!



Semuanya seperti  mimpi yang jadi kenyataan  Maka mulailah petualangan di Yogyakarta. Dimulai dengan proses pengenalan dan penyesuaian dengan kampus. Pada awal proses harus ikut kos dengan tetangga desa yang kuliah PGSD di Yogyakarta juga. Kemudian setelah resmi menjadi  menjadi mahasiswa IKIP Yogyakarta saya mendapatkan kos di Gang Wisnu 15. 

Kos pertama satu kamar dengan Mba Nur Khasanah dari Sragen. Saya memanggilnya Mba Ana. Dia ambil jurusan bahasa Indonesia di kampus yang sama denganku. Terkenang bagaimana saya yang ngapak harus ngomong Jawa dengan orang wetan? Kaku. Akhirnya ya sudah bahasa Indonesia saja. Meskipun saya kegok dengan menggunakan bahasa Indonesia tapi  lebih kaku lagi kalau kami masing-masing pakai bahasa Jawa. Kadang malah jadi tidak nyambung he  he. 

Menikmati kuliah di Yogyakarta hampir selama 5 tahun tentu membuat kenangan tersendiri. Tidak dapat disebutkan satu persatu. Ada kenangan indah, senang, sedih, deg-degan, dan ragam kenangan lainnya. Barangkali yang tertuang hanya sebagian kecil dari kenangan-kenangan yang terpotong-potong dari puzzle kenangan yang utuh.  

Kenangan-kenangan itu kerap muncul. Pada saat kenangan itu muncul, muncul pula rasa kangen untuk kembali ke Yogyakarta. Benar adanya Yogyakarta itu kota yang ngangenin. Meski suasana  dan keadaan sudah berbeda namun keinginan menikmati suasana Yogyakarta dengan berbagai pernak perniknya senantiasa  hadir di hati. 

Kalau sudah muncul rasa kangen tentu ingin dapat mengunjungi ke sana. Namun itu tidak memungkinkan dilakukan setiap rasa kangen hadir. Maka ada beberapa cara yang coba penulis untuk dapat mengungkapkan rasa kangen pada Yogyakarta pada waktu sekarang. 

1. Menikmati makanan khas Yogyakarta. 

Makanan yang biasa dikonsumsi sebagai pengobat rasa kangen adalah gudeg dan teman-temannya. Makanan khas Yogyakarta dengan rasa manis mendominasi sekarang menjadi makanan favorit. Meski berbeda dengan gudeg Jogyakarta, di Purbalingga sering mencoba menyambangi warung gudeg yang mendekati rasa khas gudeg Yogyakarta. Tahu bacem menjadi yang paling disuka dan mudah dicari. Ini menjadi salah satu cara mengobati rasa kangen. 

2. Menjalin silaturahmi dengan teman kuliah.

Alumni UNY membentuk grup WA dan telegram yang dibentuk untuk menyatukan dan mempersatukan alumni. Dari sinilah rasa kangen dan kerinduan terobati karena masih bisa saling sapa, mensupport dan berbagi informasi meskipun tidak bertemu secara langsung.


3. Menyempatkan ikut kegiatan yang berlokasi di Yogyakarta.

Setelah lulus dan meninggalkan Yogyakarta, kembali ke kampung halaman di Purbalingga, mengabdikan di di sekolah tidak sering lagi datang ke Yogyakarta. Namun, beberapa kesempatan hadir ke sana. Yang pertama melegalisir ijazah yang diperlukan untuk pekerjaan, kedua, merayakan kelulusan teman satu kos dari FMIPA, yang ketiga, mengantar anak kegiatan PPL ke Magelang dan mampir ke Yogyakarta, tepatnya kebun Binatang Gembira Loka. Dan kesempatan selanjutnya adalah mengikuti kegiatan perpisahan Purna tugas Bapak Sangidurrohman dari MTs Negeri 1 Purbalingga di pantai Baron.

4. Menyimpan album kenangan

Menjaga foto kenangan yang berhasil di ambil saat berada di Yogyakarta dan membukanya pada waktu-waktu tertentu sedikit mengurangi kerinduan. 

Gambar awal menjadi mahasiswa

Gambar menjadi pengajar kegiatan EFC UNY

Gambar saat wisuda 


Kegiatan KKN jelang pentas HUT RI di Derwolo, Kulonprogo 

Jemur diri di Parangtritis bersama teman KKN 


Sebagian foto kenangan yang masih tersimpan dari proses kuliah di UNY hingga wisuda. 
Semuanya mengesankan tentang Yogyakarta. Boleh dikatakan Yogyakarta is my best city untuk kehidupan saya. Ia hadir pada masa anak-anak dan akhirnya tercapai cita-cita juga dari sini. 
Terima kasih kepada semua yang terlibat, baik langsung maupun tidak langsung terhadap proses pembelajaran yang berlangsung di Yogyakarta. Love you full. Yogyakarta is always in my heart. 


14 comments:

  1. Kampus UNY, waow, di sebelah UGM, sama-sama kampus yang banyak diminati orang.

    ReplyDelete
  2. Wow Photonya keren, tapi kelihatan seperti hitam putih,

    ReplyDelete
  3. Replies
    1. Karena saksi hidup tinggal di Yogya. Mernjadi kenangan yang tersimpan.

      Delete
  4. Kapan ke Yogya lagi?

    ReplyDelete
  5. Keren...berbagi cerita, sukses...referensi yg lengkap ttg Yogya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih Emak. Cerita nostalgia jadi lebih mudah.

      Delete

Puisi: Rangkaian Cinta untuk Semua

  Uniknya Cinta  Oleh Suyati Andaikan dapat terkatakan  Cinta ini untukmu  Tak pernah lekang tak pernah berkurang  Mengharapmu penuh berkah ...