http://kabmadiunkotaku.blogspot.com
Pada tantangan #Kamis menulis 30 September 2021 menggunakan tema Belajar, Mengajar dan Kolaborasi. Tema ini barangkali erat kaitannya dengan kondisi kegiatan pembelajaran saat ini. Pada saat pandemi Covid 19, banyak hal yang harus berubah untuk menyesuaikan kondisi yang berbeda dari situasi normal. Salah satunya adalah penyesuaian kegiatan belajar dan mengajar.
Berdasarkan KBBI daring diperoleh istilah belajar, mengajar dan kolaborasi adalah seperti di bawah ini.
belajar
v berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu: adik ~ membaca
v berlatih: ia sedang ~ mengetik; murid-murid itu sedang ~ karatev berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman
Mengajar
v memberi pelajaran: guru ~ murid matematikav melatih: ia ~ berenang; Kakak ~ menari
v memarahi (memukuli, menghukum, dan sebagainya) supaya jera
ko.la.bo.ra.si
n (perbuatan) kerja sama (dengan musuh dan sebagainya)n (perbuatan) kerja sama untuk membuat sesuatu: film ini adalah hasil -- pemerintah dan rumah produksi dalam negeri
Tidak dapat dipungkiri bahwa kondisi pembelajaran pada saat sebelum dan setelah pandemi sangat berbeda. Keluhan-keluhan terhadap kegiatan belajar dari rumah (BDR) dan mengajar dari rumah (TDR) sangat membuat tidak nyaman. Tidak hanya bagi peserta didik, tetapi juga dirasakan oleh wali peserta didik, guru dan tenaga kependidikan.
Berbagai permasalahan yang muncul pada saat kegiatan belajar dari rumah atau daring ini antara lain adalah:
1. Siswa tidak dapat memahami pelajaran.
2. Kurang konsentrasi.
3. Tidak dapat bertanya pada guru.
4. Bosan.
5. Jaringan internet kurang memadai.
6. Tidak dapat bertanya langsung kepada teman-teman.
7. Tidak ada yang mendampingi belajar di rumah.
8. Respon siswa terhadap penugasan rendah.
9. Keterlibatan peserta didik menurun dalam kegiatan pembelajaran.
10. Kencederungan terpapar permainan online dan penggunaan HP yang berlebihan.
Berbagai permasalahan tersebut tentu saja membuat berbagai kalangan yang terlibat harus mengambil langkah mengatasi hal tersebut. Dan syaratnya adalah harus melangkah bersama satu tujuan. itu tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri. Apalagi saling menyalahkan satu sama lain. Itu hal yang mustahil untuk dapat mengatasi permasalahan kegiatan belajar mengajar daring.
Dibutuhkan kolaborasi dan kerjasama semua pihak yang terlibat untuk duduk bersama mengatasi semua permasalahan tersebut. Salah satu solusi adalah dengan mengadakan PTMT (Pembelajaran Tatap Muka Terbatas). Alhamdulillah pada simulasi 1 madrasah kami termasuk yang ditunjuk untuk uji coba PTM.
Tentu saja hal tersebut adalah kabar menggembirakan meskipun diakui membutuhkan persiapan yang cepat dan kontinue. Ini bukan perkara yang mudah. Berbagai persyaratan yang dituntut untuk dipenuhi untuk bisa melaksanakan PTM baik berupa izin dari gugus covid kabupaten, kecamatan hingga dari wilayah tempat satuan pendidikan berada. Melengkapi fasilitan cuci tangan pakai sabun, thermogun yang sesuai jumlah, jumlah maksimal peserta didik yang bisa hadir, dan masih banyak persyaratan lain.
Secara lengkap persyaratan yang harus dipenuhi dapat dilihat pada dokumen berikut ini.
Berbagai persyaratan tersebut tentu saja harus dikomunikasikan dengan berbagai pihak terutama adalah peserta didik, wali peserta didik dan pihak madrasah dan komite madrasah. Tanpa kerjasama dan kolaborasi, persyaratan tersebut tentu akan sulit diwujudkan segera dalam waktu yang cukup singkat.
Setelah kegiatan uji coba PTM 1 berlangsung lancar dan tidak mengalami kendala yang memberatkan ternyata kemudian level Purbalingga naik menjadi level 4. Kami harus menghentikan PTM berikutnya. Alhamdulillah kabar baik muncul di bulan Agustus kita mendapatkan kesempatan untuk PTMT. PTMT diberlakukan bagi satuan pendidikan yang sudah melewati kegiatan uji coba PTM sebelumnya.
Pihak madrasah pun gencar melakukan terobosan pengajuan vaksinasi kepada beberapa pihak seperti polres, kodim, puskesmas untuk dapat mengadakan vaksinasi di madrasah. Hal ini dilakukan agar siswa dapat terserap secara maksimal dalam kegiatan vaksinasi.
Bersyukur setelah beberapa minggu, pengajuan kita direspon oleh Polres Purbalingga. Polres Purbalingga menyediakan 500 kuota vaksin bagi MTsN 1 Purbalingga. Ini betul-betul dimanfaatkan betul oleh pihak madrasah. Namun memang belum mencukupi unutk semua peserta didik. Dari jumlah peserta didik sekitar 929 baru 52 peserta didik yang sudah divaksin. Maka dari jumlah tersebut vaksinasi ditujukan untuk peserta didik kelas 8 dan 9.
Semuanya terjadi karena kolaborasi yang indah antara berbagai pihak, baik itu dari Polres Purbalingga, Kodim, Puskesmas Karanganyar dan Pemerintah kecamatan Karanganyar. Tidak lupa pula respon yang cepat dari wali murid dan peserta didik yang siap mensukseskan kegiatan vaksinasi. Terima kasih kepada semua pihak yang terkait dengan proses kegiatan menuju PTMT. Semoga kerjasama dan kolaborasi ini terus berlangsung pada kegiatan-kegiatan yang lain. Salam sehat selalu. Semangat PTMT.
Dengan kolaborasi itu memang mewujudkan harmonisasi yg indah diantara pihak2 yg terli at..
ReplyDeleteMudah-mudahan PTMT nya lancar ya bu... semua persiapan sudah dilakukan.. tinggal pelaksanaan nya ya bu... sehat selalu ibu...
ReplyDelete