Tuesday 7 September 2021

Telelet :Kematian

 KEMATIAN

Oleh Suyati


Berderu ia datang tiba-tiba

Tanpa disadari seorang hamba

Tapi ia selalu ada tanpa didamba.


Seperti siang ini engkau hadir

Membawa pulang seorang ke titik nadir

Meninggalkan dunia ini tanpa terpikir

Muda, gagah, sehat sempurna terlahir.


Ketika kematian datang

Ia tidak perlu diundang

Hadirnya selalu terbayang

Ia adalah rahasia yang terkenang

Pada setiap jalan yang membentang. 


Semilir angin akan ditinggalkan

Canda tawa keluarga tak lagi dirasakan

Kursi jabatan empuk tak lagi direbutkan

Harta melimpah tak lagi menjadi jaminan 

Perempuan ayu nan molek diabaikan

Semua berakhir ketika datang kematian. 


Ketika maut datang menjemput

Tak bedakan tua atau masih imut

Kepada yang berani juga yang takut

Kepada yang sehat atau yang sakit akut

Pada yang bahagia maupun yang kalut 

Semuanya kapan pun bisa tercabut.


Tak ada guna semua jika tak ada maknanya

Aktivitas dan amalan terlaksana ibadahnya

Didasari niat ikhlas dan rela sepenuhnya

Secara baik dan benar melakukannya

Agar menjadi bekal pada akhirnya. 


Hanya usaha dan doa dipanjatkan

Untuk hari-hari yang terlewatkan

Semoga menjadi amalan kebaikan 

Tercatat di buku pertanggungjawaban. 


Husnul khatimah akhir tujuan

Di setiap langkah jadi harapan

Semoga terwujud di sisa kehidupan 


Purbalingga, 13 September 2021












12 comments:

  1. Maasya Allah teleletnya inspiratif sekali.. menjadi sebuah tausiyah..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah, sebuah muhasabah diri sendiri juga Ambu.

      Delete
  2. Segala sesuatu perlu dipersiapkan dalam menghadpi kematian agat kita sampai tujuan
    Mendapat ridho dan ampunan dari Tuhan semesta alam

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul Bu bukan karena amal kita tapi karena ridho-Nya.

      Delete
  3. Semakin mantap saja puisinya. Joss

    ReplyDelete
  4. Semua yg bernyawa pasti merasakan mati.

    ReplyDelete
  5. Mati memang tak pandang usia ...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul sekali tak pandang usia, semuanya mesti bersiap.

      Delete
  6. Bahkan perihal kematian pun bisa menjadi sebuah puisi yang menyentuh

    ReplyDelete

Membeli Waktu

Assalamuallaikum warahmatulahi wabarakatuh  Bismillahirrahmanirrahim  Membeli Waktu Pada suatu hari, seorang Ayah pulang dari bekerja pukul ...