Sunday, 13 August 2023

MENGAPA SETELAH SHALAT KITA ISTIGHFAR?


_Bismillah was shalatu was salamu 'ala Rasulillah wa ba'du._


Allah Ta’ala menciptakan kita untuk tujuan agar kita beribadah. Allah berfirman:


وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ


_Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali agar mereka beribadah kepadaKu."_ [QS. Adz-Dzariyat: 56]


Ada banyak bentuk ibadah yang Allah perintahkan kepada kita. Dan kita sangat yakin, ketika kita melaksanakan sekian banyak ibadah itu, masih banyak kekurangan dan kesalahan. Inilah yang menjadi alasan terbesar, mengapa kita memohon ampun kepada Allah, seusai ibadah. Minta ampun karena kita menyadari, ibadah yang kita lakukan barangkali tidak sesuai yang dikehendaki oleh Allah. Menyadari adanya banyak kekurangan dari ibadah yang kita lakukan.


Karena itulah, terdapat banyak perintah baik dalam Al-Quran maupun hadis, agar kita mengakhiri amal kita dengan istighfar. Di antaranya:


• Pertama, Seusai Shalat Tahajud, agar diakhiri dengan istighfar di waktu sahur. Allah berfirman:


وَالْمُسْتَغْفِرِينَ بِالْأَسْحَارِ


_“Dan mereka yang rajin istighfar di waktu sahur.”_ [QS. Ali-Imran: 17]


Allah juga berfirman di akhir surat Al-Muzammil, yang membahas masalah tahajud:


إِنَّ رَبَّكَ يَعْلَمُ أَنَّكَ تَقُومُ أَدْنَى مِنْ ثُلُثَيِ اللَّيْلِ وَنِصْفَهُ وَثُلُثَهُ وَطَائِفَةٌ مِنَ الَّذِينَ مَعَكَ وَاللَّهُ يُقَدِّرُ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ عَلِمَ أَنْ لَنْ تُحْصُوهُ فَتَابَ عَلَيْكُمْ فَاقْرَءُوا مَا تَيَسَّرَ مِنَ الْقُرْآَنِ…


_"Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwasanya kamu berdiri (sembahyang) kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau sepertiganya dan (demikian pula) segolongan dari orang-orang yang bersama kamu. Dan Allah menetapkan ukuran malam dan siang. Allah mengetahui bahwa kamu sekali-kali tidak dapat menentukan batas-batas waktu-waktu itu, maka Dia memberi keringanan kepadamu, karena itu bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Quran..."_


Di akhir ayat, Allah mengatakan:


وَاسْتَغْفِرُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ


_"Dan mohonlah ampunan kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."_ [QS. Al-Muzammil: 20]


• Kedua, Seusai Haji.

Allah perintahkan agar di penghujung pelaksanaan haji, kaum Muslimin banyak beristighfar:


فَإِذَا أَفَضْتُمْ مِنْ عَرَفَاتٍ فَاذْكُرُوا اللَّهَ عِنْدَ الْمَشْعَرِ الْحَرَامِ وَاذْكُرُوهُ كَمَا هَدَاكُمْ وَإِنْ كُنْتُمْ مِنْ قَبْلِهِ لَمِنَ الضَّالِّينَ (198) ثُمَّ أَفِيضُوا مِنْ حَيْثُ أَفَاضَ النَّاسُ وَاسْتَغْفِرُوا…


_"Apabila kamu telah bertolak dari Arafat, berzikirlah kepada Allah di Masy’aril-haram. Dan berzikirlah (dengan menyebut) Allah sebagaimana yang ditunjukkanNya kepadamu, dan sesungguhnya kamu sebelum itu benar-benar termasuk orang-orang yang sesat. Kemudian bertolaklah kamu dari tempat bertolaknya orang-orang banyak (Arafah) dan mohonlah ampun kepada Allah."_ [QS. Al-Baqarah: 198-199]


• Ketiga, selesai Tugas Kenabian.

Sebagian Ulama tafsir menyebutkan, surat terakhir yang Allah turunkan untuk NabiNya shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah adalah surat An-Nashr. Di dalam surat ini, Allah perintahkan agar Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk banyak bertasbih, memuji Allah, dan banyak beristighfar.


Artinya, turunnya surat An-Nashr merupakan tanda akhir tugas kenabian beliau. Dan Allah perintahkan agar beliau banyak beristighfar:


إِذَا جَاءَ نَصْرُ اللَّهِ وَالْفَتْحُ . وَرَأَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُونَ فِي دِينِ اللَّهِ أَفْوَاجًا . فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَاسْتَغْفِرْهُ إِنَّهُ كَانَ تَوَّابًا


_"Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan, dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong, maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepadaNya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat."_ [QS. An-Nashr: 1-3]


Dan kata Aisyah radhiallahu ‘anha, setelah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menerima surat ini, ketika rukuk dan sujud, beliau membaca doa:


*سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ رَبَّنَا وَبِحَمْدِكَ ، اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِى*


*Subhaanakallaahumma robbanaa wa bihamdika, allaahummagh-fir lii.* [HR. Bukhari, 794 & Muslim, 1113]


```⚠️ Mengapa Istighfar Setelah Shalat?```


Dari penjelasan di atas, kita bisa memahami, mengapa kita harus beristighfar setelah shalat. Bukankah shalat itu ibadah? Mengapa kita istighfar sesuai ibadah?


Karena kita sangat yakin, dalam ibadah shalat yang kita lakukan sangat rentan dengan kekurangan. Dan kita mohon ampun atas semua kekurangan yang kita lakukan ketika shalat. Hadirkan perasaan semacam ini ketika anda membaca istighfar setelah shalat. Agar ucapan istighfar kita lebih berarti.


Dari Tsauban radhiallahu ‘anhu, beliau menceritakan:


كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- إِذَا انْصَرَفَ مِنْ صَلاَتِهِ اسْتَغْفَرَ ثَلاَثًا


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika selesai shalat, beliau membaca istighfar 3 kali. (Kemudian membaca):


اللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ وَمِنْكَ السَّلاَمُ تَبَارَكْتَ ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ


Allahumma antas salam wa minkas salam tabarakta dzal jalali wal ikram. [HR. Muslim, 1362 & Nasai, 1345]


Imam Ibnu Utsaimin pernah ditanya tentang kaitan bacaan istighfar setelah shalat?


Jawaban beliau: *"Keterkaitannya sangat jelas. Bahwa manusia ketika shalat tidak akan lepas dari kekurangan. Ketika shalat muncul was-was, gangguan-gangguan, atau rukuk sujudnya tidak sempurna. Atau ketika berdiri, atau duduk. Dalam shalat, tidak lepas dari kekurangan. Sehingga layak untuk langsung membaca istighfar setelah salam. Agar Allah menghapus kesalahan yang kita lakukan ketika shalat dengan bacaan istighfar kita."* [https://youtu.be/eDY2C5nNi-M]


والله أعلم، وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم


_🖊️ Ditulis oleh: Ustadz Ammi Nur Baits hafidzahullah

No comments:

Post a Comment

Parenting Bulan Desember 2024 Musabangga

Kegiatan parenting bulan Desember 2024 dilaksanakan bersamaan dengan pembagian hasil belajar siswa atau rapor.  Kegiatan ini dilaksanakan pa...