Setelah satu Kamis kemarin absen tidak mengirimkan tulisan di Kamis Menulis rasanya ada rasa tidak nyaman. Bersyukur karena munculnya ketidaknyamanan tersebut membuat saya terus menulis. Meskipun terlambat dan tidak mengirimkan link tulisan untuk episode Kamis Menulis, 9 Maret 2023.
Hari ini Kamis Menulis, 16 Maret 2023 mengambil tema semangat. Menjadikan kegagalan Kamis Menulis pekan kemarin sebagai lecutan semangat. Saya lebih ingin mengaitkan kegiatan menulis ini dengan berbagai aktivitas yang mau tidak mau menuntut untuk dapat membagi waktu secara proporsional.
Semangat yang menggebu-gebu namun tidak diikuti dengan kondisi fisik yang sehat dan mendukung barangkali akan mengurangi terlebih jika kondisi tidak fit atau sakit.
Demikian pula berbagai kegiatan yang dilakukan, tidak hanya di sekolah sebagai pendidik tetapi juga kegiatan di luar sekolah seperti di masyarakat dan organisasi yang kita aktif di dalamnya. Tentu akan sulit dilakukan dengan seimbang jika dilakukan tanpa perencanaan.
Memang benar yang dikatakan orang perencanaan adalah separoh keberhasilan. Jika kita melakukan kegiatan tanpa perencanaan maka seperti orang berjalan tetapi tidak tahu tujuan hendak ke mana. Berjalan memang tetapi apakah efektif dan efisien?
Untuk mengantisipasi berbagai kegiatan yang beragam dalam waktu yang bersamaan, yang tentu menyita perhatian kita sehingga semangat menulis yang kita gelorakan untuk menyebarkan literasi tidak redup apalagi hilang, tentu diperlukan beberapa upaya mengatasinya.
Beberapa cara yang dapat kita lakukan antara lain:
1. Kembalikan niat kita pada tujuan awal menulis. Niat menjadi motivasi sekaligus evaluasi dari apa yang kita lakukan.
2. Yakini bahwa semua orang memiliki kesibukan. Tidak hanya kita yang memiliki kegiatan yang bejibun. Jika orang lain yang sama-sama sibuk dan memiliki waktu yang sama tetapi tetap mampu menulis, berarti ada yang belum kita lakukan. Bertanya dan belajarlah dari mereka yang sibuk dan tetap punya waktu untuk menulis.
3. Jadikan beragam kesibukan dan kegiatan yang dilakukan sebagai bahan dan ide tulisan sehingga kita tidak akan kehabisan ide saat menulis. Kehilangan ide menulis seringkali menjadi penyebab menurunnya semangat kita untuk menulis.
4. Ambil akibat positif dari seringnya kita menulis. Jika yang sering kita munculkan adalah hal-hal positif semangat menulis pun kembali muncul. Pengalaman orang lain dapat dijadikan motivasi misalnya pengalaman Omjay, yang bisa keliling Indonesia, karena menulis. Atau Pak Padil yang langganan juara lomba blog karena terbiasa menuliskan ide-ide dengan rapi dalam tulisan di blog.
5. Jadikan menulis sebagai kegiatan yang menyenangkan bukan malah menjadi beban. Menikmati menulis sebagai terapi dan refreshing. Jalan-jalan lewat tulisan.
6. Jadilah diri sendiri. Be yourself, orang Barat biasanya menyatakannya. Silahkan ATM (Amati, Tiru dan Modifikasi) tetapi jangan sampai kehilangan karakter kita yang sebenarnya. Tulisan yang kita hasilkan adalah pancaran dari karakter kita sehingga bisa menjadi branding.
Selamat berkarya. Tulisan ini adalah lebih ditujukan kepada diri sendiri untuk terus menjaga semangat menulis. Jika ada manfaat semoga bisa dipetik. Salam literasi.
Semoga sll semangat menulis. Salah satu penjaga semangat adalah tantangan ini.
ReplyDelete