Malam Bapak Ibu... Sahabat lagerunal yang senantiasa bahagia... dan semangat. Gmn nih.. kita tetap semangat menulis ya.. Tantangan Kalis kali ini...
" Desember dan Hujan"
Ayo silahkan tulis dalam bentuk Puisi, Cerpen, Pentigraf dan bentuk tulisan lainya. Batas share tulisan besok pukul 19.00 WIB ya..
Salam literasi 👆🏻
Sapaan Bu Sumarjiyati Suripto kembali hadir di hari Kamis ini. Jelang malam tema Kamis Menulis baru hadir. Barangkali memang sebagian besar anggota Lagerunal sedang berkutat dengan kegiatan pengisian rapor. Jadi kita maklumi jika tema datang terlambat.
Malah bagi saya memberikan jeda untuk bisa menulis. Karena selain berkutat dengan rapor digital madrasah (RDM), sedang terlibat juga pelatihan Gubah Sukma (Guru Bahagia Sukses Mulia) yang melakukan kegiatannya lewat zoom.
Maka jadilah menulis di ujung malam Kamis dan Alhamdulillah diberikan waktu sampai besok jam 19.00. Terima kasih admin Kamis Menulis untuk kompensasinya.
Sementara ide kembali muncul selain bentuk puisi, pentigraf dan artikel, Bu Leli mengusulkan untuk menulis refsi. Refsi.. refleksi dan resolusi. Jadi membuat 2 buah puisi.
Bulan Desember dan Hujan sebuah yang aktual sesuai dengan kondisi bulan terakhir di tahun Masehi. Kalau kita sering mendengarnya adalah Desember Kelabu. Apakah hujan yang turun membawa kelabu bagi kita semua? Entahlah. Barangkali karena cukup banyak bencana yang terjadi di bulan ini menjadi salah satu munculnya lagu tersebut.
Kabar terakhir adalah terjadinya banjir dan gempa di beberapa wilayah di Indonesia. Yakni banjir bandang di Garut dan gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat.
Memang bulan Desember curah hujan tinggi termasuk di Purbalingga. Hampir setiap hari hujan turun. Biasanya hujan mulai turun di atas jam 12 siang. Jika siang tidak hujan maka bersiap untuk turun hujan di malam hari hingga pagi hari.
Desember dan Hujan
Oleh Suyati
Desau angin yang bertiup
Edarkan kabar sang langit yang siap menebar berkah
Sebarkan sejuk angin yang dingin
Endapkan risau yang hadir
Menunggu wajah-wajah penuh semangat kan datang
Bersama rintik hujan menetes lembut
Emban tugas mendidik anak bangsa
Resapkan ilmu pengetahuan dan karakter pada siswa
Diam menatap hujan kan reda berganti rupa
Antarkan anak bangsa meraih cita-cita
Nantikan masa depan yang ceria dan gembira
Hamparan asa yang tergelar di padang harapan
Ungkapkan semangat jiwa terus berjuang dan berbagi
Jadikan pengabdian bukan sekedar kewajiban dan pekerjaan
Adalah ia ladang menanam amalan kebaikan
Nantikan indah dan bahagia di akhir kehidupan
Purbalingga, 16 Desember 2022
Kereen puisinya, ada semangat yg membara..
ReplyDelete