Sunday 14 November 2021

Menjadi Ayah Berkualitas (1)

 

Alhamdulillah akhirnya bisa menyimak juga kegiatan webinar parenting yang diagendakan. Sempat deg-degan karena dari sore hari hujan mengguyur deras kota Purbalingga disertai angin dan petir yang menyambar. Listrik pun padam. Hingga waktu Maghrib tiba, listrik belum juga menyala. Biasanya kalau mati listrik, maghrib sudah menyala kembali. Tapi hari ini tidak biasa barangkali.

Saya melihat jam sudah hampir isya. HP sudah menunjukkan low baterai. Jika akan digunakan zoom meeting sepertinya tidak memungkinkan. Saya tetap berharap listrik segera menyala. Karena saya bisa menggunakan WiFi untuk kegiatan zoom meeting seperti ini. 

Sementara laptop pun sudah berkurang dayanya karena memang sudah digunakan sejak siang di sekolah. Belum sempat mengisinya lagi karena situasi yang tidak memungkinkan. Takut mengisi baterai pada saat petir datang bertubi-tubi dan memunculkan rasa ciut nyali.

Alhamdulillah menjelang shalat isya, listrik pun menyala. Segera saya isi baterai laptop dan HP semuanya. Memanfaatkan agar dapat maksimal menggunakan alat-alat tersebut pada saat kegiatan. Pak Su pun dapat ikut bergabung karena tidak  bisa pergi ke mana-mana dikarenakan hujan.

Materi yang pertama disampaikan oleh Kang Febri "Keseimbangan Peran Ayah dan Bunda" mengingatkan betapa pentingnya sosok ayah dalam proses pengasuhan anak.  Semua karakter berasal dari rumah. Keseimbangan kehadiran peran ayah dan ibu. Keduanya harus hadir secara fisik dan mental. Masing-masing mempunyai peran yang berbeda. 

Peran seorang Ayah:

mengajarkan sikap rasional yang terkait dengan logika

mengajarkan keberanian 

Peran seorang ibu:

mengajarkan terkait perasaan, tentang emosional

menfokuskan pada hal-hal teknis

Akibat pendidikan dan pengasuhan anak-laki-laki tanpa kehadiran sosok ayah. Ayahbharus menjadi pengambil keputusan bukan ibunya. Ibunya bertugas untuk mensupport keputusan suaminya agar menimbulkan kepercayaan diri akan keputusannya:

- Tidak mandiri

- Tidak punya visi

- Tidak punya sikap

- Tidak punya daya juang

- Tidak berani ambil keputusan

Akibat anak perempuan yang tidak dekat dengan ayahnya:

Gampang jatuh cinta, mencari perhatian dan  kenyamanan dari laki-laki lain karena ia tidak dapat memperolehnya dari ayahnya.

Anak lebih mudah ditiduri karena kelemahan perempuan adalah kenyamanan dari mulut laki-laki dan yang sampai ke telinga dan lanjut ke hati, bisa berupa rayuan, perhatian dan pujian. 


No comments:

Post a Comment

General Vocabulary Quiz: Uji Kemampuan Kosakatamu!

Pada beberapa waktu sebelumnya kalian sudah belajar tentang kosakata umum (general vocabulary). Kalian bisa lihat di sini daftar kosakata um...