Thursday 6 May 2021

PJJ Seperti apa yang Pas pada Pendidikan sekarang?


Baru saja kita memperingati Hari Pendidikan Nasional beberapa hari yang lalu tepatnya tanggal 2 Mei 2021. Ada semangat yang menggelora untuk keluar dari krisis pendidikan akibat pandemi Covid 19. Dengan mengusung tema "Serentak Bergerak Wujudkan Merdeka Belajar". Sebuah tema dengan spirit untuk bisa melangkah ke depan dengan lebih baik dari semua stakeholder pendidikan.

Tidak dapat dipungkiri pendidikan masa sekarang berbeda dengan masa yang lalu. Proses pembelajaran yang dilakukan dengan daring atau online memberikan dampak tersendiri. Keluhan dari peserta didik, orang tua peserta didik, guru dan sekolah tidak bisa dilepaskan dari pendidikan Indonesia saat ini. Pembelajaran Jarak Jauh menjadi sebuah perubahan yang terkesan tiba-tiba sehingga menimbulkan ketidaksiapan untuk perubahan itu sendiri. Perubahan adalah sesuatu yang mutlak tetapi keberlangsungannnya yang tiba-tiba karena faktor pandemi seperti memaksa semua berubah secara mendadak dan cepat. 

Sumber: smkn 3 magelang

Sebenarnya perubahan ini adalah sebuah keniscayaan. Perubahan ini sebenarnya sudah mulai berjalan dan bergerak dari beberapa tahun terakhir, meskipun belum menggema seperti setelah terjadinya pandemi. Yang pertama adalah karena ruang kelas atau sekolah sudah tidak menjadi hal yang utama untuk keberlangsungan pendidikan dan proses pembelajaran.  Jika dulu pendidikan harus berada di sebuah bangunan yang bernama sekolah maka saat sekarang tidak lagi. Pendidikan dan proses belajar bisa berlangsung di mana pun dan kapan pun. Karena informsi sudah berada di tangan. Tinggal kita mencarinya dan mempelajarinya. 

Dulu kita belajar dengan menggunakan papan tulis, kapur dan buku.Maka sekarang benda -benda tersebut mulai ditinggalkan dan berganti dengan gawai/gadget. Kapur yang biasa kita gunakan untuk menulis di papan kini tergantikan dengan pena yang bisa menuliskan di papan gadget kita.  Buku yang biasanya kita bawa ke sekolah dan berat maka sekarang tinggal mengklik gawai saja maka ribuan buku sudah bisa diakses dan dipelajari.

Sumber :Youtube, Presentasi Prof Ekoji

Perubahan tersebut memang sudah tidak dihindari dan tidak selamanya negatif. Tetapi perubahan yang dipercepat dengan adanya pandemi covid 19 memang menimbulkan beberapa efek negatif terhadap proses pendidikan yang berlangsung. Keluhan anak semakin tergantung pada gadget, anak semkin mager (malas bergerak), anak kecanduan game online, anak tidak aktif dalam PJJ dan masih banyak lagi keluhan yang muncul baik dari orang tua maupun dari guru. tidak terkecuali juga dari peserta didik sendiri.

Beberapa fenomena PJJ yang dilakukan pada saat ini menurut motivator Pak Aris Ahmad Jaya antara lain:
1. Anak memiliki pola belajar yang berubah. anak mendapatkan tugas lebih banyak sehingga memeunculkan kejenuhan dan stress pada anak. Solusi yang mereka ambil adalah mereka mencari kesenanganan yang mudah mereka dapatkan dari gawai seperti game dan youtube.
2. Sebagian besar orang tua adalah bukan pengajar profesional sehingga sering terjadi konflik antara orang tua dan anak dalam proses BDR. Orang tua emosi dan anak terpancing emosinya. Anak santai dengan tugas sementara orang tua terbebani untuk segera menyetorkan tugas anak-anak mereka.
3. Sebagian anak cenderung cuek terhadap proses pembelajaran karena kurangnya pendampingan dan lemahnya pengawasan. Orang tua juga sudah mulai  malas mendampingi. 
4. Ruang gerak anak terbatas anak cenderung lari ke sosial media sehingga sebagaian besar terkena narkolema (narkoba lewat mata). Mereka menjadi kecanduan terhadap sosial media. Kebutuhan pokok bahkan bisa terlewatkan. apalgi belajar yang belum menjadi kebutuhan mereka sehingga mudah sekali untuk dilupakan.
Sumber: solopos.com

Bagaimanakah solusinya? Selama PJJ belum ada kesepakatan dan aturan yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan selama PJJ. Nah sampai sekarang itu yang belum dilakukan oleh orang tua. Orang tua dan anak perlu duduk bersama membuat kesepakatan ini. Selama ini orang tua cenderung memberikan hukuman tanpa memberitahukan apa yang dilanggar oleh anak karena anak menmang belum mengetahuinya. Solusi yang kedua adalah menegakkan kesepakatan dan aturan yang dibuat. Prinsipnya dalah harus tega dan tegas. Tegas dan Tega adalah kuncinya agar aturan tegak dan konsisiten dilaksanakn . Yang ketiga adalah harus ada solusinya dari berbagai kejenuhan kegiatan anak dengan memberikan kesempatan anak melibatkan dan dibersamai dalam kegiatan mereka.

Demikian beberapa gambaran pendidikan terutama dalam masa pembelajaran jarak jauh ini. Perlu dikaji kembali agar proses pembelajaran jarak jauh ini menjadi lebih efektif dan menjadi salah satu jalan untuk perubahan pendidikan masa yang akan datang tanpa menimbulkan kecanduan akan gawai. Perlu dikomunikasikan dari awal aturan PJJ dari sekolah agar dapat meminimalkan efek negatif dari PJJ dari sekolah, guru, orang tua dan peserta didik sendiri. Mari bergerak bersama, berkolaborasi agar pendidikan Indonesia menjadi lebih maju terutama menghadapi proses pendidikan dan pembelajaran di masa pandemi ini.

Diambil dari berbagai sumber.

https://www.youtube.com/watch?v=R9DdH-3gqg0&t=2135s



1 comment:

  1. Betul sekali... Bunda Suyati, Pendidikan sekarang menurut emak tambah menurun. Krn pjj kurang efektif apabila diterapkan sebagai pjj wajib.Mungkin murid yg pintar dab rajin tdk masalah.Ttp bagi murid yg kurang /malas tambah terpuruk. Trimks tulisannya keren...

    ReplyDelete

Joker

Oleh: Suyati  Kurasakan perihnya dia tertawa  Tertawa ketika terluka  Oleh perih duka yang tiada tara  Ditutupi dengan bahagia di muka  Luka...