Wednesday 5 May 2021

AIRABCo :Membangun Komunikasi Surga dalam Keluarga

 


Sahabat blogger hari ini hari ini kita akan membicarakan tentang kegiatan AIR (ABCo Inspirasi Ramadan).   Kegiatan AIR pada hari ini diisi oleh Bunda Erna yang membawakan tema bahasa Surga untuk Ananda di rumah. Pada kesempatan Pagi ini kita belajar bagaimana menggunakan bahasa untuk membentuk karakter surga di dalam rumah. Pada awal penampilannya kita disadarkan untuk melihat sebuah presentasi gambar pemandangan.

Ketika ditanya gambar apakah ini? Maka sebagian peserta menjawab bahwa gambar tersebut adalah gambar pemandangan. Banyak yang ttidak menyangka bahwa dalam gambar tersebut ada gambar seorang bayi. Bagi beberapa peserta gambar tersebut tidak nampak karena memang sebagian besar janin bayi. Gambar tersebut digunakan sebenarnya untuk mengingatkan kita orang tua dan guru bahwa pada setiap apa yang kita lihat dari anak-anak dan orang anak-anak dan siswa kita ada hal unik yang kadang tidak terlihat oleh kita oleh kita ta terhadap keunikan-keunikan yang dimiliki oleh siswa kita.

Kekeliruan yang dilakukan oleh orang tua ketika berkomunikasi dengan anak adalah antara lain 

1 Bicara tergesa-gesa 

2 tidak mengenal diri sendiri 

3 Lupa kalau tiap individu itu adalah unik 

4 Belum bisa membedakan antara pengertian need dan want 

5 Yang kelima tidak bisa membaca bahasa tubuh

6 Tidak bisa mendengarkan perasaan anak.

7 menggunakan 12 gaya populer dalam mendidik anak .

Apa itu 12 gaya populer dalam berkomunikasi dengan anak? Berikut 12 gaya populer komunikasi yang sering digunakan oleh orang tua dalam berkomunikasi dengan anak adalah:

  1. memerintah
  2. menyalakan
  3. meremehkan
  4. membandingkan
  5. mengecap/melabeli
  6. Mengancam
  7. menasehati
  8. membohongi
  9. menghibur
  10. mengkritik
  11. menyindir
  12. menganalisa

Lalu bagaimana mengatasi semuanya? Kita harus kenali dan pahami seperti apa anak kita. Namun seringkali orang tua salah dalam menyampaikan pesan-pesannya kepada anaknya. Mereka belum bisa memisahkan masalah siapa? Seringkali karena kesalahan dari ayah, atau ibu atau kerabat yang lain anaklah yang menjadi sasaran.

Kesalahan berikut orang tua adalah kurang aktif mendengar. Seringkali mendengar tetapi sesunggunhya hanya mendengarkan saja padahal seharusnya memberikan perhatian penuh terhadap apa yang disampaikan oleh anak.

Kesalahan yang berikutnya adalah orang tua seringkali menyampaikan pesan KAMU dalam berkomunikasi dengan anak.

Lalu bagaimana memperlakukan mereka? Sesungguhnya semua manusia membutuhkan untuk didengar, dikenali, diterima, dimengerti dan dihargai. Maka dalam komunikasi dengan anak perlu pengendalian emosi. Perasaaan anak perlu dikendalikan dan diarahkan dengan empati. Perkembangan emosi anak maju mundur dan dipengaruhi lingkungan. emsoi sangat berpengaruh terhadap kecerdasan, kepribadian dan hubungan sosial anak.


No comments:

Post a Comment

Joker

Oleh: Suyati  Kurasakan perihnya dia tertawa  Tertawa ketika terluka  Oleh perih duka yang tiada tara  Ditutupi dengan bahagia di muka  Luka...