Monday, 8 December 2025

Kisah Kalajengking dengan Lalat

 #CahayaDhuha


KALAJENGKING MASUK KE DALAM BAJUNYA NAMUN IA MALAH SIBUK MENGUSIR LALAT DI BAJU TEMANNYA


Ini penggalan kalimat yang menggambarkan seseorang yang kelewat sibuk dengan oranglain dibanding dirinya sendiri, ia melupakan kebobrokan dirinya, namun tak pernah lewat mengkritisi kawannya. 


Mengetahui berbagai macam pelajaran agama, mulai dari akidah, fikih, adab, akhlak, nahwu, Sharaf dan lainnya, tapi naasnya itu semua hanya sebagai senjata menghardik orang lain. Mengapa tidak sibuk dengan merapihkan diri sendiri? 


Jadilah orang sibuk yang bijak, Ibnu Qudamah mengatakan, 

Jadilah diantara dua orang sibuk, pertama orang yang sibuk dengan memperbaiki dirinya sendiri, dan kedua, orang yang sibuk memperbaiki orang lain setelah memperbaiki diri sendiri.  


Jangan sibuk dengan fardhu kifayah, namun  yang fardhu ain luput. 

Tentu, bukan untuk menimbulkan sikap cuek kepada sesama, tapi ini perkara yang patut diperhatikan dan didahulukan.


Allah berfirman, 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا عَلَيْكُمْ أَنفُسَكُمْ

Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu;  (QS. Al Maidah:105)


Allah berfirman, 

{يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ} 

Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. (QS. At Tahrim: 6)


Allah memerintahkan agar memperhatikan diri sendiri lalu orang lain, karena siapa yang tidak mampu menyelamatkan dirinya sendiri, bagaimana ingin menyelamatkan orang lain?


✍️ Ust. MHS

Saturday, 6 December 2025

Polusi dan Imunitas — Ancaman Tersembunyi dari Lingkungan

 #KontenKesehatan


Polusi adalah pencemaran lingkungan oleh zat berbahaya, seperti asap kendaraan, limbah industri, debu, dan bahan kimia. Paparan polusi jangka panjang dapat melemahkan sistem imun tubuh dan meningkatkan risiko penyakit kronis.


Penyebab Umum:

1. Asap kendaraan bermotor

2. Polusi udara dari industri dan pembakaran sampah

3. Asap rokok (aktif maupun pasif)

4. Polusi air yang terkontaminasi logam berat atau bakteri

5. Polusi rumah tangga (cat, parfum sintetis, deterjen)


Dampak Polusi terhadap Imunitas:

* Mengiritasi saluran pernapasan, menyebabkan batuk dan sesak

* Menurunkan fungsi paru-paru

* Memicu peradangan kronis di dalam tubuh

* Mengganggu keseimbangan mikrobiota usus

* Membuat tubuh lebih rentan terkena infeksi dan alergi


Gejala dan Tanda Paparan Polusi:

* Batuk berulang atau sesak napas

* Sering lelah meski aktivitas ringan

* Iritasi mata, hidung, dan tenggorokan

* Kulit kusam atau mudah berjerawat

* Infeksi pernapasan lebih sering kambuh


Pencegahan dan Penanganan:


* Gunakan masker saat berada di area berpolusi

* Perbanyak konsumsi sayur dan buah kaya antioksidan

* Minum cukup air untuk membantu detoksifikasi alami

* Ventilasi rumah yang baik untuk sirkulasi udara

* Hindari rokok dan asap rokok

* Olahraga rutin untuk memperkuat paru-paru dan imunitas


Peran Propolis:

* Mengandung antioksidan kuat yang melawan radikal bebas akibat polusi

* Bersifat antiinflamasi untuk mengurangi peradangan saluran napas

* Mendukung imunitas agar tetap tangguh meski sering terpapar polusi

* Membantu menjaga kesehatan kulit dan organ vital dari kerusakan oksidatif


 Beberapa penelitian menyebutkan propolis berpotensi melindungi tubuh dari kerusakan akibat polusi dengan meningkatkan kapasitas antioksidan alami.


NB : Tidak bisa selalu menghindari polusi, tapi Anda bisa memperkuat pertahanan tubuh. Lindungi kesehatan dengan pola hidup sehat dan dukungan alami dari Propolis.



Thursday, 4 December 2025

Penyebab Saraf Terjepit

 💺 1. Duduk Terlalu Lama (Terutama dengan Postur Buruk)

 • Membungkuk di depan laptop.

 • Duduk tanpa sandaran pinggang.

 • Duduk menyilangkan kaki lama.


➜ Tekanan meningkat di tulang belakang dan bantalan saraf.


📱 2. Menunduk Terus Saat Main HP

 • Disebut juga “text neck”.

 • Bisa memicu saraf kejepit di leher dan punggung atas.


🛌 3. Tidur dengan Bantal Terlalu Tinggi atau Keras

 • Leher jadi tidak sejajar dengan tulang belakang.

 • Bisa menyebabkan penjepitan saraf servikal.


🧱 4. Mengangkat Beban Berat dengan Teknik Salah

 • Membungkuk saat mengangkat barang.

 • Harusnya posisi lutut ditekuk, bukan pinggang dibungkukkan.


🚗 5. Mengemudi Lama Tanpa Istirahat

 • Posisi duduk terlalu lama, terutama jika kursi mobil tidak ergonomis.

 • Getaran dari kendaraan bisa memperburuk tekanan tulang belakang.


📦 6. Membawa Tas Berat di Satu Bahu Saja

 • Otot dan saraf leher serta bahu jadi tidak seimbang.

 • Bisa menjepit saraf di sekitar bahu dan leher.


🏋️‍♂️ 7. Latihan Olahraga yang Salah Teknik

 • Terutama latihan angkat beban yang tidak dilakukan dengan benar.

 • Bisa menekan saraf tulang belakang atau sendi.


💼 8. Kebiasaan Menahan Stres dan Tegang Otot

 • Stres menyebabkan otot leher dan punggung kaku.

 • Keteg4ng4n otot dapat menekan saraf secara perlahan.


🍔 9. Gaya Hidup Kurang Gerak (Sedentari) + Berat Badan Naik

 • Lemak di area perut menambah tekanan pada punggung bawah.

 • Kurang gerak juga menyebabkan otot-otot penyangga tulang melemah.


Sikap Benar Ketika Tertimpa Musibah

 ONE DAY ONE HADITS

Kamis, 4 Desember 2025 / 13 Jumadil Akhir 1447



عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : اَلْـمُؤْمِنُ الْقَـوِيُّ خَـيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَـى اللهِ مِنَ الْـمُؤْمِنِ الضَّعِيْفِ، وَفِـيْ كُـلٍّ خَـيْـرٌ ، اِحْـرِصْ عَـلَـى مَا يَـنْـفَـعُـكَ وَاسْتَعِنْ بِاللهِ وَلَا تَـعْجَـزْ ، وَإِنْ أَصَابَكَ شَـيْءٌ فَـلَا تَقُلْ: لَوْ أَنِـّيْ فَعَلْتُ كَانَ كَذَا وَكَـذَا ، وَلَـكِنْ قُلْ: قَـدَرُ اللهِ وَمَا شَاءَ فَعَلَ، فَإِنَّ لَوْ تَـفْـتَـحُ عَمَلَ الشَّيْطَانِ


Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu , beliau berkata, Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,  Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allâh Azza wa Jalla daripada Mukmin yang lemah; dan pada keduanya ada kebaikan. Bersungguh-sungguhlah untuk mendapatkan apa yang bermanfaat bagimu dan mintalah pertolongan kepada Allâh (dalam segala urusanmu) serta janganlah sekali-kali engkau merasa lemah. Apabila engkau tertimpa musibah, janganlah engkau berkata, Seandainya aku berbuat demikian, tentu tidak akan begini dan begitu, tetapi katakanlah, Ini telah ditakdirkan Allâh, dan Allâh berbuat apa saja yang Dia kehendaki, karena ucapan seandainya akan membuka (pintu) perbuatan syaitan. [Diriwayatkan oleh Muslim (no. 2664)] pelajaran yang terdapat di dalam hadits


Pelajaran yang terdapat di dalam hadits 

1- Keutamaan mukmin yang kuat.

Yang dimaksud “kuat” mencakup kuat iman, kuat tekad, kuat ilmu, dan kuat fisik.

Mukmin yang kuat lebih bermanfaat bagi diri dan umat; karena ia lebih mampu melakukan ketaatan, jihad, amal shalih, dan menanggung beban dakwah.

2- Namun mukmin yang lemah tetap memiliki jebaikan.

Hadits ini tidak merendahkan mukmin yang lemah, karena keduanya tetap memiliki kebaikan sesuai kadar kemampuan mereka.

Islam menghargai setiap usaha hamba, meskipun kecil.

3- Perintah bersungguh-sungguh dalam meraih kebaikan

Ungkapan “iḥriṣ ‘alā mā yanfa‘uka” adalah dorongan untuk:

-Merencanakan hidup -Memanfaatkan kesempatan

-Menjemput sebab-sebab kebaikan,

-Tidak bermalas-malasan.

4- Kewajiban tawakkal dan memohon pertolongan Allah.

Setelah berusaha, hendaknya hati bergantung pada Allah, bukan pada usaha semata.

Tawakkal adalah kombinasi antara usaha maksimal dan penyerahan diri yang sempurna kepada Allah.

5- Larangan bersikap lemah dan putus asa. Islam melarang sikap pesimis, minder, atau menyerah sebelum berusaha.

Hadits ini menumbuhkan mental optimis, berdaya, dan produktif.

6- Sikap benar ketika tertimpa musibah. Tidak boleh mengatakan “seandainya tadi aku lakukan begini…” karena itu membuka pintu penyesalan yang merusak.

Yang benar adalah mengatakan:

“Qaddarallāh wa mā syā’a fa‘al”

sebagai bentuk ridha terhadap takdir dan menjaga hati dari godaan syaitan.

7- “Seandainya”membuka pintu syaitan. Ucapan “kalau saja…” sering memunculkan:

-Kesedihan berkepanjangan,

-Penyesalan,

-Keragu-raguan terhadap takdir,

-Bahkan bisikan buruk terhadap kehendak Allah.

-Islam menutup pintu-pintu ini demi menjaga ketenteraman jiwa.

8- Pelajaran tentang takdir

Kita diwajibkan:

-Berusaha sebelum kejadian,

-Ridha dan berserah diri setelah terjadi.

-Inilah adab terhadap qadha dan qadar.

9- Hadits ini mendorong kekuatan fisik dan mental.

Ulama mengatakan hadits ini menunjukkan pentingnya menjaga:

Kesehatan, kekokohan tubuh, kekuatan mental, kemampuan bekerja, disiplin.

10- Sumber kebahagiaan dan keteguhan jiwa.

Berusaha, bertawakkal, dan menerima takdir adalah kunci kebahagiaan.

Hadits ini mengajarkan cara menghadapi hidup tanpa terseret penyesalan atau kekecewaan.


Tema hadits yang berkaitan dengan Al Qur'an:


1- Kewajiban berusaha dan tidak bermalas-malasan


وَأَنْ لَيْسَ لِلْإِنسَانِ إِلَّا مَا سَعَىٰ


“Dan bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya.”

(QS. An-Najm: 39)


2- Tawakkal setelah berusaha


فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ


“Apabila engkau telah bertekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertawakkal.”

(QS. Āli ‘Imrān: 159)


وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ


“Barang siapa bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupinya.”

(QS. At-Thalāq: 3)


3- Kekuatan mukmin dan manfaatnya.

Hadits berbicara tentang mukmin yang kuat lebih dicintai Allah. Al-Qur’an memuji orang beriman yang kuat dalam jihad, amal, dan kesabaran.


إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الَّذِينَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِهِ صَفًّا كَأَنَّهُم بُنْيَانٌ مَّرْصُوصٌ


“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur, seakan-akan mereka seperti bangunan yang kokoh.”

(QS. As-Shaff: 4)


4- Menerima takdir Allah (Qadar) dan tidak mengucapkan “Seandainya”


مَا أَصَابَ مِن مُّصِيبَةٍ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي أَنفُسِكُمْ إِلَّا فِي كِتَابٍ مِّن قَبْلِ أَن نَّبْرَأَهَا ۚ إِنَّ ذَٰلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ


“Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa di bumi dan pada dirimu kecuali telah tertulis dalam Kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami mewujudkannya. Sungguh yang demikian itu mudah bagi Allah.”

(QS. Al-Hadīd: 22)


لِكَيْلَا تَأْسَوْا عَلَىٰ مَا فَاتَكُمْ وَلَا تَفْرَحُوا بِمَا آتَاكُمْ


“Agar kalian tidak berduka cita terhadap apa yang luput dari kalian dan tidak berbangga atas apa yang Allah berikan kepada kalian.”

(QS. Al-Hadīd: 23)


Ayat ini sangat sesuai dengan pesan hadits agar tidak larut dalam penyesalan dengan mengatakan “seandainya tadi…”.


5- Memohon pertolongan kepada Allah

إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ


“Hanya kepada-Mu kami beribadah, dan hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan.”

(QS. Al-Fātiḥah: 5)


6- Semua kebaikan ada pada mukmin. Hadits menyebut “pada keduanya ada kebaikan”, dan Al-Qur’an menegaskan bahwa kebaikan dari Allah.


وَمَا بِكُم مِّن نِّعْمَةٍ فَمِنَ اللَّهِ


“Apa saja nikmat yang ada pada kalian, maka itu berasal dari Allah.”

(QS. An-Nahl: 53)

Zona Integritas (ZI)

 


Zona Integritas (ZI) adalah predikat yang diberikan kepada instansi pemerintah atau unit kerja yang pimpinan dan jajarannya memiliki komitmen untuk mewujudkan:
* Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK), dan
* Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM).
Pengembangan ZI merupakan bagian dari program Reformasi Birokrasi Nasional dengan fokus utama pada pencegahan korupsi dan peningkatan kualitas pelayanan publik. Unit kerja yang berhasil mendapatkan predikat ini diharapkan menjadi role model atau percontohan bagi unit kerja lainnya.


🌟 Predikat ZI
Dua tingkatan predikat yang diusahakan melalui ZI adalah:
* Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK): Predikat yang diberikan jika unit kerja memenuhi sebagian besar program di 5 area perubahan (Manajemen Perubahan, Penataan Tatalaksana, Penataan Manajemen SDM, Penguatan Akuntabilitas Kinerja, dan Penguatan Pengawasan).
* Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM): Predikat lanjutan yang diberikan jika unit kerja telah meraih WBK dan memenuhi sebagian besar 6 area perubahan, ditambah dengan Penguatan Kualitas Pelayanan Publik.


🕌 Pelaksanaan ZI oleh Kementerian Agama
Kementerian Agama telah menunjukkan komitmen kuat terhadap ZI sejak pencanangan pada tahun 2012 dan menerbitkan berbagai regulasi seperti Instruksi Menteri Agama dan Keputusan Menteri Agama sebagai pedoman pelaksanaannya.
Pelaksanaan ZI di Kemenag berfokus pada pembangunan unit kerja (satuan kerja/satker) percontohan menuju WBK/WBBM melalui implementasi enam area perubahan (atau komponen pengungkit) yang disyaratkan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB).


6️⃣ Area Perubahan Utama
Kemenag melaksanakan ZI melalui enam area perubahan, yaitu:
* Manajemen Perubahan:
   * Tujuannya adalah membangun komitmen dan budaya kerja berintegritas di seluruh jajaran, mulai dari pimpinan hingga staf.
   * Contohnya: Pembentukan Tim ZI dan Agen Perubahan.
* Penataan Tata Laksana:
   * Tujuannya untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi birokrasi.
   * Contohnya: Penataan dan penyederhanaan Standar Operasional Prosedur (SOP), peningkatan penggunaan teknologi informasi (seperti aplikasi layanan terintegrasi).
* Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur:
   * Tujuannya memastikan SDM yang profesional, kompeten, dan berintegritas.
   * Contohnya: Penerapan sistem manajemen kinerja berbasis kompetensi, penegakan aturan disiplin/kode etik, serta pengembangan kompetensi pegawai.
* Penguatan Akuntabilitas Kinerja:
   * Tujuannya untuk memperjelas pertanggungjawaban kinerja instansi.
   * Contohnya: Peningkatan penyusunan dokumen perencanaan dan penetapan kinerja, serta evaluasi kinerja secara berkala.
* Penguatan Pengawasan:
   * Tujuannya untuk mencegah penyimpangan dan meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan.
   * Contohnya: Penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), Pengendalian Gratifikasi, penerapan Whistle-Blowing System (WBS), dan pengelolaan Benturan Kepentingan.
* Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik:
   * Tujuannya adalah memberikan layanan yang cepat, mudah, berkualitas, dan profesional (Prima), serta meningkatkan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM).
   * Contohnya: Pembentukan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP), inovasi layanan publik (seperti aplikasi layanan online), dan survei kepuasan masyarakat.
🪜 Tahapan Kemenag
Secara umum, tahapan pelaksanaan ZI di Kemenag meliputi:
* Pencanangan ZI: Deklarasi komitmen dari pimpinan unit kerja untuk memulai pembangunan ZI.
* Pembangunan Unit Kerja: Implementasi program di enam area perubahan.
* Penilaian Mandiri (Internal): Evaluasi internal yang dilakukan oleh Tim Kemenag terhadap kesiapan unit kerja.
* Pengusulan ke TPN: Satuan kerja yang lolos penilaian internal diusulkan kepada Tim Penilai Nasional (TPN) dari KemenPAN-RB.
* Evaluasi dan Penetapan: TPN melakukan verifikasi lapangan, dan jika memenuhi kriteria, unit kerja tersebut akan ditetapkan sebagai unit kerja berpredikat WBK atau WBBM.
Kegiatan ini secara rutin dimonitoring dan dievaluasi untuk memastikan progres dan hasil pembangunan ZI tercapai sesuai target Reformasi Birokrasi.

Wednesday, 3 December 2025

Besarnya Ujian Sejalan dengan Besarnya Pahala

 ONE DAY ONE HADITS

Rabu, 3 Desember 2025 / 12 Jumadil Akhir 1447


عن أنس بن ملك رضى الله عنه قال 

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صل الله عليه وسلم :

إِنَّ عِظَمَ الْجَزَاءِ مَعَ عِظَمِ الْبَلَاءِ، وَإِنَّ اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا ابْتَلَاهُمْ، فَمَنْ رَضِيَ فَلَهُ الرِّضَا، وَمَنْ سَخِطَ فَلَهُ السُّخْطُ.


Dari Annas bin Malik radhiyallāhu anhu berkata:

Rasulullah shalallahu alaihi wa salam bersabda:

“Sesungguhnya besarnya pahala seiring dengan besarnya ujian. Dan apabila Allah mencintai suatu kaum, maka Dia menguji mereka. Barang siapa ridha, maka ia mendapatkan keridhaan Allah. Dan barang siapa murka, maka baginya kemurkaan.”

(HR. Tirmidzi)


Pelajaran yang Terkandung dalam Hadits ini

1- Besarnya ganjaran sesuai besarnya ujian. Allah memberikan pahala yang besar bagi orang yang menghadapi ujian dengan sabar dan iman.

2- Ujian adalah tanda cinta Allah.

Cobaan bukan selalu hukuman, tetapi bisa menjadi tanda kemuliaan dan perhatian dari Allah agar hamba menjadi lebih kuat.

3- Sikap hati menentukan hasil.

Bila seseorang ridha terhadap ketentuan Allah, Allah ridha kepadanya. Bila seseorang marah/mengeluh terhadap ketentuan Allah ia mendapatkan kemurkaan Allah.

4- Ujian adalah cara Allah mengangkat derajat.

Melalui cobaan, dosa gugur dan kedudukan iman meningkat.

5- Mengajarkan kesabaran dan tawakal. Hadits ini menanamkan bahwa sabar dan tawakal adalah kunci menghadapi kesulitan hidup.


Tema hadits yang berkaitan dengan Al Qur'an :


1- Ujian adalah dunnatullah bagi orang beriman.

Hadits ini menegaskan bahwa setiap orang yang beriman pasti diuji. 


وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنفُسِ وَالثَّمَرَاتِ ۗ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ


"Dan sungguh, Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit rasa takut, lapar, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar."(QS. Al-Baqarah 2:155)


أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ


"Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan berkata: ‘Kami beriman,’ sedangkan mereka tidak diuji?"(QS. Al-Ankabut 29:2)


2- Besarnya ujian sejalan dengan besarnya pahala (bagi yang sabar)

Hadits menyebut “‘adzhamul jazā’” (besarnya pahala). Al-Qur’an juga menjelaskan pahala besar bagi orang yang bersabar dalam menghadapi ujian.


إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ


“Sesungguhnya orang-orang yang sabar akan diberikan pahala mereka tanpa batas.”(QS. Az-Zumar 39:10)


3- Orang yang Diridhai Allah adalah yang Ridha terhadap Ujian-Nya.

Hadits: “Barang siapa ridha, maka Allah ridha kepadanya.”

Al-Qur’an juga menggambarkan sifat orang yang dicintai dan diridhai Allah.


مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ ۗ وَمَنْ يُؤْمِنْ بِاللَّهِ يَهْدِ قَلْبَهُ ۚ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ


"Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa kecuali dengan izin Allah; barang siapa beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya."(QS. At-Taghabun 64:11)


4- Orang yang beriman dan ridha terhadap takdir akan diberi ketenangan hati oleh Allah.


يَا أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ

ارْجِعِي إِلَىٰ رَبِّكِ رَاضِيَةً مَرْضِيَّةً

فَادْخُلِي فِي عِبَادِي

وَادْخُلِي جَنَّتِي


"Wahai jiwa yang tenang… kembalilah kepada Tuhanmu dalam keadaan ridha dan diridhai."(QS. Al-Fajr 89:27–30)


5- Cobaan adalah tanda cinta Allah.

Jika Allah mencintai suatu kaum, Dia menguji mereka.”

Al-Qur’an menggambarkan bahwa ujian adalah cara Allah meninggikan derajat orang beriman.


أَمْ حَسِبْتُمْ أَنْ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَعْلَمِ اللَّهُ الَّذِينَ جَاهَدُوا مِنْكُمْ وَيَعْلَمَ الصَّابِرِينَ


"Apakah kamu mengira akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad di antara kamu dan belum nyata orang-orang yang sabar?"(QS. Ali ‘Imran 3:142)

MAAG

 #KontenKesehatan 

Maag— #SerialAdalah


Maag atau dispepsia adalah istilah untuk menggambarkan rasa tidak nyaman di bagian atas perut. Bisa berupa nyeri, kembung, cepat kenyang, mual, hingga perih seperti terbakar. Maag bisa disebabkan oleh iritasi lambung ringan hingga infeksi bakteri Helicobacter pylori.


Penyebab Umum:

- Pola makan tidak teratur atau terlalu pedas/asam

-  Konsumsi kopi, soda, dan alkohol berlebihan

-  Stres berkepanjangan

-  Efek samping obat antiinflamasi (NSAID)

-  Infeksi bakteri H. pylori


Gejala Umum:

-  Nyeri atau rasa terbakar di ulu hati

-  Perut kembung, mual, atau muntah

-  Nafsu makan menurun

-  Cepat kenyang padahal baru makan sedikit

-  Sendawa dan rasa asam di tenggorokan


Dampak Jika Dibiarkan:

-  Gastritis kronis

-  Luka lambung (*ulcus pepticum*)

-  Pendarahan lambung

-  Malnutrisi dan penurunan berat badan

-  Gangguan psikologis akibat ketidaknyamanan berulang


Pencegahan dan Penanganan:

-  Makan teratur, jangan menunda lapar

-  Hindari makanan pedas, asam, dan tinggi lemak

-  Kelola stres dan istirahat cukup

-  Hindari merokok dan alkohol

-  Minum air hangat dan konsumsi makanan lembut


Peran Propolis:

-  Propolis bersifat antibakteri yang membantu melawan *H. pylori*

-  Memiliki efek antiinflamasi yang menenangkan iritasi lambung

-  Membantu regenerasi sel mukosa lambung

-  Menstabilkan asam lambung secara alami

PESAN : Lindungi lambung Anda sebelum perihnya membuat aktivitas terganggu. Rutinlah konsumsi Propolis untuk menjaga pencernaan tetap nyaman — aman, alami, dan mendukung kesehatan lambung dari dalam.



Tuesday, 2 December 2025

Hukuman Anak Durhaka Kepada Orangtuanya Disegerakan di Dunia

 ONE DAY ONE HADITS

Selasa, 2 Desember 2025 / 11 Jumadil Akhir 1447


حَدَّثَنَا حَامِدُ بْنُ عُمَرَ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا بَكَّارُ بْنُ عَبْدِ الْعَزِيزِ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ جَدِّهِ، عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ‏:‏قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: كُلُّ الذُّنُوبِ يُؤَخِّرُ اللَّهُ تَعَالَى مِنْهَا مَا شَاءَ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ ، إِلَّا عُقُوقَ الْوَالِدَيْنِ ، فَإِنَّهُ يُعَجِّلُهُ لِصَاحِبِهِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا قَبْلَ الْمَمَاتِ


Menceritakan kepada kami Hamid bin Umar, berkata : menceritakan Bakar bin Abdul Azis dari bapaknya, dari ayahnya, dari Nabi shallallahun alaihi wasallam bersabada,” Setiap dosa-dosa, Allah Ta’ala mengakhirkan (balasannya), sebagaimana yang Dia kehendaki dari dosa-dosa itu hingga hari kiamat. Kecuali durhaka kepada kedua oranguanya, sesungguhnya Allah menyegerakan (balasan) nya bagi pelakunya saat hidup di dunia sebelum wafat.” (Riwayat At Thabarani dan Al Hakim, dishahihkan oleh Al Hakim dan As Suyuthi).


Pelajaran yang terdapat didalam hadist:

1- Dosa adalah sebuah perbuatan tercela yang dilakukan oleh manusia dan bertentangan dengan perintah agama. Pada hakikatnya, setiap dosa yang dilakukan oleh manusia akan dipertanggungjawabkan kelak diakhirat nanti.

2- Namun ternyata, ada beberapa dosa besar yang balasannya disegerakan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala di dunia. Dosa-dosa tersebut diantaranya, durhaka kepada orang tua.

3- Al Munawi menyatakan bahwa Allah Ta’ala akan mengakhirkan balasan setiap dosa-dosa di hari kiamat. Maka di hari itu para pelakunya memperolah balasannya jika Allah menghendaki. Kecuali hukuman bagi siapa yang berbuat durhaka kepada kedua orangtua, yakni kedua orangtua kandung Muslim, maka Allah menyegerakannya hukuman di dunia.

4- Dan bagi mereka yang telah melakukan perbuatan durhaka kepada kedua orangtua, hendaklah mereka tidak terlena dengan diakhirkannya beberapa lama dampak dari dosa itu, karena balasan itu pasti akan terjadi meski di waktu yang lama.

Sebagaimana Ibnu Sirin ketika ditimpa kesedihan ia menyatakan, ”Aku tahu bahwa kesedihan ini karena dosa yang telah aku lakukan 40 tahun yang lalu.”

Demikian pula dikisahkan bahwa ketika beberapa ahli ibadah menyaksikan suatu perkara (perbuatan dosa), maka ada yang mengatakan, ”Lihatlah balasannya setelah 40 tahun.” Maka benar, balasan itu terjadi setelah 40 tahun.

5- Durhaka kepada kedua orang tua adalah keluar dari tabi'at manusia. Imam Ad Dzhabi sendiri menyebutkan bahwa durhaka kepada kedua orangtua termasuk dosa besar. Dan hal itu sudah disepakati para ulama.* (lihat, Faidh Al Qadir, 5/ 40)

6- Semoga kita diberikan taufiq hidayah Allah subhanahu wa Ta'ala untuk bisa selalu berbakti kepada kedua orang tua dan mendapatkan ridho keduanya karena ridho Allah tergantung pada ridho keduanya. Kalau seadainya orang tua kita berbuat dholim, itu urusannya kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, kewajiban anak berbakti kepada keduanya.


Tema hadist yang berkaitan dengan Al Quran:


- Islam sangat menganjurkan kepada kita unguk memuliakan dan memperlakukan sebaik mungkin kedua orang tua.

Bukan tanpa alasan. Memuliakan orang tua bisa menjadi sebab seorang anak menjadi ahli surga. Sebaliknya, jika seorang anak berbuat durhaka kepada orang tua maka itu juga akan menjadi sebab dirinya menjadi penguhuni neraka.

Karena itu, berpelikau baik kepada kedua orangtua merupakan satu kewajiban. Dan Islam pun sudah memerintahkan hal itu. Seperti yang dijelaskan dalam firman Allah SWT:


وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِ


“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu-bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah"

dan janganlah kamu membentak mereka, dan ucapkanlah kepada mereka ucapan yang mulia.” (QS Al-Isra: 23).

Monday, 1 December 2025

Refleksi Milad ke-113 Muhammadiyah

 



Muhammadiyah adalah salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia. Sifatnya modern, pembaru (tajdid), dan bergerak di bidang dakwah, pendidikan, kesehatan, serta kemanusiaan. Muhammadiyah berupaya memurnikan ajaran Islam dengan kembali pada Al-Qur’an dan Sunnah serta menolak praktik-praktik yang dianggap tidak sesuai dengan ajaran Islam (bid’ah, khurafat, takhayul).

Ciri-ciri utama Muhammadiyah:

Berhaluan Islam berkemajuan.

Menekankan pendidikan dan pemberdayaan masyarakat.

Mengembangkan rumah sakit, universitas, sekolah, panti asuhan, dan layanan sosial lainnya.

Gerakannya bersifat non-politik praktis dan lebih fokus pada dakwah serta pelayanan masyarakat.

 Sejarah Berdirinya Muhammadiyah

Pendiri : KH. Ahmad Dahlan (lahir tahun 1868 di Yogyakarta).

Berdiri : 18 November 1912 (8 Dzulhijjah 1330 H) Kota Yogyakarta.


Latar Belakang Berdirinya

Pada awal abad ke-20, masyarakat Indonesia (waktu itu Hindia Belanda) menghadapi:

Banyaknya praktik keagamaan yang tidak sesuai ajaran Islam murni.

Lemahnya pendidikan umat Islam.

Kemiskinan dan ketertinggalan di bawah penjajahan Belanda.


KH. Ahmad Dahlan, setelah belajar di Mekah, ingin melakukan pembaruan Islam (tajdid) di Indonesia dengan cara:

Membersihkan ajaran dari hal-hal yang tidak sesuai syariat.

Menguatkan pendidikan modern yang memadukan ilmu agama dan umum.

Membangkitkan semangat umat agar mampu menghadapi tantangan zaman.


Perkembangan Awal

Setelah berdiri, Muhammadiyah segera membangun berbagai lembaga:

Sekolah-sekolah modern (dengan kurikulum agama + ilmu umum).

Rumah Sakit PKU Muhammadiyah (Pelayanan Kesehatan Umat).

Aisyiyah (organisasi perempuan Muhammadiyah), berdiri 1917.

Gerakan kepanduan Hizbul Wathan.



🌿 Peran Muhammadiyah Saat Ini

Hingga kini Muhammadiyah menjadi salah satu organisasi terbesar dan paling berpengaruh di Indonesia, dengan:

Ribuan sekolah & pesantren.

Puluhan universitas (misalnya UMY, UMS, UAD, UMJ).

Ratusan rumah sakit & klinik.

Kegiatan kemanusiaan, sosial, dan pemberdayaan di seluruh Indonesia.

Refleksi untuk kegiatan Milad ke-113 Muhammadiyah dapat difokuskan pada tiga dimensi utama: Historis (Masa Lalu), Realitas (Masa Kini), dan Visi (Masa Depan), yang semuanya diikat oleh semangat dakwah dan tajdid (pembaharuan).

Refleksi Milad Ke-113 Muhammadiyah

Milad ke-113 adalah momentum untuk merenungkan sejauh mana organisasi ini telah mengamalkan mandat teologisnya, khususnya dalam "Memajukan Kesejahteraan Bangsa" (tema sentral yang sering diangkat).

1. Refleksi Historis: Penguatan Khittah Gerakan

Ini adalah perenungan terhadap nilai-nilai dasar yang diwariskan pendiri dan capaian besar yang telah diraih.

  • Spirit Al-Ma'un dan Kemanusiaan: Mengingat kembali semangat K.H. Ahmad Dahlan yang mengajarkan praktik Surah Al-Ma'un melalui pendirian rumah sakit, sekolah, dan panti asuhan. Refleksi ini bertujuan menguji apakah amal usaha (AUM) yang besar masih berorientasi pada filantropi, kerakyatan, dan pengentasan kemiskinan ataukah telah bergeser menjadi institusi yang terlalu komersial.

  • Kematangan Sistem vs. Kultus Individu: Menghargai kemapanan sistem dan manajerial yang membuat Muhammadiyah mampu bertahan lintas zaman tanpa tergantung pada satu tokoh. Refleksi ini mendorong kader untuk mencontoh kerendahan hati, keikhlasan, dan ketiadaan keangkuhan dari para pendahulu.

  • Gerakan Tajdid dan Pencerahan: Meneguhkan kembali komitmen terhadap tajdid (pembaharuan) yang mencakup pemurnian akidah dan pembaharuan pemikiran serta praksis keislaman untuk mendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan kesejahteraan masyarakat.

2. Refleksi Realitas: Menjawab Tantangan Kontemporer

Ini adalah evaluasi terhadap kondisi persyarikatan dan posisinya di tengah dinamika bangsa dan global saat ini.

  • Pemerataan Kesejahteraan Internal: Mengakui pencapaian aset yang besar (AUM) di tingkat nasional, tetapi sekaligus merefleksikan adanya ketimpangan kesejahteraan di internal persyarikatan, seperti masih rendahnya gaji guru/karyawan di beberapa amal usaha. Refleksi ini menuntut solusi nyata untuk memastikan aset digunakan untuk kemakmuran seluruh warga.

  • Peran Wasathiyah (Moderasi) dan Kebangsaan: Menegaskan kembali peran Muhammadiyah sebagai aset bangsa dan organisasi Islam yang moderat (wasathiyah) serta konsisten dalam menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila. Refleksi ini mendorong kontribusi ilmiah dan digital dalam memecahkan persoalan peradaban dan meningkatkan kesadaran kebangsaan.

  • Adaptasi Dakwah Digital: Mengevaluasi efektivitas dakwah dan amal di era digital dan menghadapi kompleksitas tantangan seperti perubahan iklim, ketimpangan sosial, dan hoaks.

3. Refleksi Visi: Arah Gerak Masa Depan

Ini adalah penetapan resolusi dan arah strategis untuk mencapai cita-cita Islam Berkemajuan.

  • Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM): Fokus pada penguatan kader dan kepemimpinan yang berilmu, berakhlak, dan berjiwa sosial. Kader muda bukan hanya pewaris sejarah, tetapi penulis babak baru yang harus menghidupkan kembali semangat ijtihad dan amal shalih.

  • Dakwah Holistik dan Berkelanjutan: Memperluas makna dakwah tidak hanya di mimbar, tetapi di ruang kelas, rumah sakit, dan masyarakat yang membutuhkan sentuhan kemanusiaan, sesuai dengan tema besar "Memajukan Kesejahteraan Bangsa".

  • Sinergi dan Ukhuwah: Menjadikan Milad sebagai momentum untuk berjamaah dan berjam'iyah, memperkuat ukhuwah dengan ormas lain, dan bersinergi dengan pemerintah daerah dalam pembangunan peradaban.

  • Pencapaian Kemanusiaan Universal: Meneguhkan komitmen sebagai pelopor pencerahan yang membawa rahmat bagi semesta (rahmatan lil alamin), melampaui batas-batas organisasi, suku, dan agama.



Kisah Kalajengking dengan Lalat

 #CahayaDhuha KALAJENGKING MASUK KE DALAM BAJUNYA NAMUN IA MALAH SIBUK MENGUSIR LALAT DI BAJU TEMANNYA Ini penggalan kalimat yang menggambar...