"SESUNGGUHNYA, Allah berkata: 'Aku sesuai prasangka hambaku padaku. Jika prasangka itu baik, kebaikan baginya. Dan apabila prasangka itu buruk, keburukan baginya.'"(H.R. Muslim).
Maksudnya, seseorang akan mendapatkan apa yang disangkakan. Jika seseorang bersangka bahwa Allah akan meringankan bebannya, menerima tobatnya, dan mengangkat derajatnya, itulah yang akan dia dapatkan.
Sebaliknya, seseorang akan mendapatkan kesulitan, kesusahan, dan kemalangan jika dia berprasangka demikian. Maka, jangan kita pernah bersedih, takut, dan gelisah atas apa yang dihadapi. Seberat apa pun masalah yang menimpa, keadaan hidup yang tidak menentu, pasti Allah akan memberikan pertolongan-Nya selama kita mau berusaha dan berdoa.
Kita harus meyakini bahwa Allah adalah pemilik dan penetapan dari segala sesuatu. Hidup kita sepenuhnya bergantung pada takdir-Nya. Tidak ada yang terjadi selain dari kehendak-Nya. Segala bentuk permasalahan dan kesulitan yang dihadapi, pasti akan ada hikmah di baliknya. “Tidak ada sesuatu pun melainkan pada sisi Kamilah khazanahnya; dan Kami tidak menurunkannya melainkan dengan ukuran tertentu." (Q.S. al-Hijr: 21).
Kita mesti yakin bahwa apa pun yang terjadi pada diri kita sudah ketentuan Allah. Ketentuan Allah sudah pasti yang terbaik. Sikap berbaik sangka kepada Allah akan mendatangkan ketenangan jiwa dan ketenteraman dalam hidup.
Orang yang berbaik sangka kepada Allah tidak menyisakan ketakutan dalam hatinya. Hidupnya penuh optimistis. Kesusahan dan kesulitan tak membuatnya meringis.
Kita tanamkan sikap tawakal, terus berusaha, dan berdoa. Biarkan hasilnya menjadi urusan Allah. Kita tidak punya kendali akan sesuatu kecuali atas karunia-Nya. "Barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (kebutuhan)-nya.”(Q.S. at-Thalaq: 3).
Kita hilangkan ketakutan, kita benamkan kecemasan dan kesedihan, serta kita tanamkan keberanian. Yakinlah semua permasalahan dan kesulitan akan berakhir. Tidak ada yang memberatkan bagi Allah untuk menyelesaikan urusan hamba-Nya.
No comments:
Post a Comment