Dinukil dari tulisan
@Boris Tanesia, 20 Juli 2021
Ibadah qurban itu bukanlah ditujukan untuk terlihat bersaing di mata manusia.
Merasa malu kepada manusia bila diri tidak berqurban.
Merasa harus menunjukkan, _"Saya juga berqurban",_ di depan manusia.
Merasa harus memberi tahukan,_"Saya Qurban di sini dan di sana"._
_Nggak_ afdhol _kalo_ belum cerita bila diri ikut berqurban.
Namun ibadah qurban itu adalah persaingan kita sesama hamba-Nya di hadapan Allah.
Siapakah yang paling baik amalannya, seandainya pun banyak manusia tak mengetahuinya.
Tak mengubah sedikitpun niat di hati, meski andaikata tak ada seorangpun yang mengetahuinya.
Allah berfirman,
(ٱلَّذِی خَلَقَ ٱلۡمَوۡتَ وَٱلۡحَیَوٰةَ لِیَبۡلُوَكُمۡ أَیُّكُمۡ أَحۡسَنُ عَمَلࣰاۚ وَهُوَ ٱلۡعَزِیزُ ٱلۡغَفُورُ)
_(Dia) Yang menciptakan kematian dan kehidupan untuk menguji kalian, siapa di antara kalian yang paling baik amalannya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun._ [ Al-Mulk : 2]
(لَن یَنَالَ ٱللَّهَ لُحُومُهَا وَلَا دِمَاۤؤُهَا وَلَـٰكِن یَنَالُهُ ٱلتَّقۡوَىٰ مِنكُمۡۚ )
_Daging (hewan kurban) dan darahnya itu sekali-kali tidak akan sampai kepada Allah, tetapi yang sampai kepada-Nya adalah ketakwaan kalian._ [Al-Hajj : 37].
Repost: 🌾Bulir Ibrah dan Hikmah🌾
No comments:
Post a Comment